atau struktur lahir wacana disebut aspek gramatikal wacana; sedangkan segi makna atau struktur batin wacana disebut aspek leksikal wacana.
a. Kohesi Gramatikal
Kohesi gramatikal
menunjukkan kepaduan yang dicapai dengan
menggunakan unsur-unsur dalam tata bahasa. Unsur-unsur tersebut ada empat jenis yakni referensi, substitusi, elipsis, dan konjungsi. Masing-masing unsur
tersebut memiliki beragam bentuk yang dimunculkan sesuai dengan kegunaan dan kebutuhan dalam sebuah wacana Halliday dan Hasan, 1976: 6. Berikut ini
adalah jenis-jenis kohesi gramatikal tersebut.
1 Referensi
Secara tradisional referensi berarti hubungan antara kata dengan benda. Kata buku
misalnya mempunyai referensi kepada sekumpulan kertas yang dijilid untuk menulis dan dibaca. Hubungan antara kata dengan bendanya adalah hubungan
referensial: kata-kata menunjuk benda Arifin dan Rani, 2000: 82. Halliday dan Hasan 1976:31 mengelompokkan pengacuan atau referensi menjadi tiga macam,
yaitu: 1 pengacuan persona, 2 pengacuan demonstratif, dan 3 pengacuan komparatif.
a Pengacuan Persona
Pengacuan persona adalah pengacuan makna dalam situasi pembicaraan yang memiliki kategori orang atau persona Halliday dan Hasan, 1976:43. Pengacuan
persona ini direalisasikan melalui penggunaan pronomina. pronomina yang
berfungsi sebagai alat kohesi adalah pronomina persona pertama, kedua, dan ketiga, baik tunggal maupun jamak. Berikut ini adalah contoh pengacuan
persona. 3
Kamu sekarang harus pergi Ayo, Cici cepatlah
4
Berilah mereka gula-gula Anak-anak kecil itu.
Arifin dan Rani, 2000: 85. Pada contoh 3 terdapat pemarkah pengacuan persona berupa pronomina
kamu yang mengacu pada antesedennya yakni nama diri Cici yang bersifat insani.
Sementara itu pronomina persona mereka dalam kalimat kedua pada contoh 4 mengacu pada frasa anak-anak kecil itu dalam kalimat kedua.
b Pengacuan Demonstratif
Pengacuan demontratif adalah pengacuan melalui maksud lokasi. Jenis pengacuan ini memanfaatkan penggunaan pronomina penunjuk umum seperti
bentuk ini dan itu, serta pronomina penunjuk tempat seperti sini dan sana sebagai pemarkahnya Halliday dan Hasan, 1976: 57. Pengacuan demonstratif dipakai
untuk menunjuk atau menggantikan nomina Arifin dan Rani, 2000: 86. Contoh
pengacuan demonstratif dapat diamati pada contoh berikut.
5
“Dengan naik ini, tiap hari saya pergi ke kampus. Sepeda motor
inilah teman setiaku dalam segala musim dan cuaca.” Kata Bakri. 6
Persoalan bangsa adalah tanggung jawab kita semua. Itu bisa
diatasi jika ita mempunyai komitmen terhadap nasib bangsa ini. Arifin dan Rani, 2000: 87.
Pronomina demonstratif ini pada contoh 5 merupakan pemarkah pengacuan demonstratif yang mengacu pada antesedennya yakni frasa nominal sepeda motor.
Pronomina demonstratif itu dalam kalimat kedua pada contoh 6 mengacu pada frasa nominal persoalan bangsa dalam kalimat sebelumnya.