Latar Belakang Masalah ANALISIS KOHESI DALAM KARYA FIKSI REALISTIK PADA MAJALAH BOBO.

fiksi fantasi dan cerita misteri anak, fiksi realistik diyakini lebih mampu memberikan preferensi kepada anak dalam proses pemahaman kehidupan secara lebih penuh dan komprehensif mengenai problematika hubungan antarmanusia, sekaligus juga bersifat potensial bagi keperluan pembelajaran anak.Pada usia anak-anak, otak perlu diberikan asupan bacaan yang tidak sekedar menambah wawasan di bidang gramatikal bahasa saja, namun juga membuat anak dengan mudah mencontoh nilai-nilai kehidupan sehari-hari manusia. Kelebihan lainnya, terkait bidang leksikal, fiksi realistik mengandung cerita positif tentang perilaku dan sebagainya sehingga membuat anak-anak menjadi lebih mudah dalam menyerap tutur kata yang sopan Nurgiyantoro, 2010: 290. Berdasarkan media yang digunakan, fiksi realistik merupakan salah satu jenis wacana tertulis. Sebagai sebuah wacana, fiksi realistik adalah satuan bahasa terlengkap yang direalisasikan dalam bentuk karangan yang utuh, serta membawa amanat yang lengkap. Oleh sebab itu, fiksi realistik dapat dilihat dari segi hubungan bentuk dan struktur lahirnya yang bersifat kohesif. Halliday dan Hasan 1976:4 menyebutan bahwa konsep kohesi mewakili hubungan bentuk dan makna yang ada di dalam sebuah teks, dan hubungan tersebut didefinisikan sebagai sebuah teks pula.Kohesi menunjukkan hubungan perkaitan antarproposisi yang dinyatakan secara eksplisit oleh unsur-unsur gramatikal dan leksikal dalam kalimat-kalimat yang membentuk sebuah teks. Karena fiksi realistik juga tergolong sebagai sebuah teks, tentu saja di dalamnya terdapat pemarkah-pemarkah kohesi yang menunjukkan hubungan antarkalimat, baik dalam strata gramatikal maupun dalam strata leksikal tertentu. Unsur-unsur bahasa yang kohesif dalam karya fiksi membantu anak dalam memahami isi cerita. Penggunaan pemarkah-pemarkah kohesiyang terdapat dalam fiksi realistik dapat memberikan implikasi terhadap perkembangan bahasa anak, yakni kemampuan gramatikal dan leksikal bahasa mereka. Kemampuan tersebut tersebut dapat berkembang seiring waktu apabila anak rajin membaca karya fiksi. Manfaat lainnya, anak akan semakin cepat menyerap isi cerita, gemar menambah perbendaharaan jenis bacaan, bahkan belajar menulis. Dardjowidjojo 2012: 60- 84 menyebutkan perkembangan bahasa anak tersebut khususnyaberkaitan dengan ihwal pelaksaan kalimat seperti pemahaman unit-unit makna kalimat proposisi, pemahaman tentang pemotongan kalimat sesuai bagiankonstituen, pemahaman mengenai kalimat ambigu, serta kemampuan penyimpanan kata. Melalui penjelasan di atas dapat dipahami bahwa sebuah karya fiksihendaknya memenuhi unsur-unsur kekohesifan sebuah teks agar dapat disebut sebagai karya fiksi yang baik bagi anak. Karena unsur-unsur fiksi yang kohesif secara gramatikal maupun leksikal dapat membantu anak dalam memahami isi cerita. Semakin mudah anak-anak dalam memahami alur cerita, maka semakin cepat mereka menyerap maknanya, sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan perkembangan bahasa anak.Hal tersebutlah yang melatarbelakangi ketertarikan penulis untuk memilih karya fiksi anak bergenre fiksi realistik dalam majalah Bobo sebagai subjek penelitian. Sementara itu, alasan pemilihan majalah Bobo pada edisi bulan Juni-Juli 2015 dikarenakan edisi tersebut dinilai lebih relevan dengan perkembangan bahasa anak masa kini.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, terdapat beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasikan. Masalah-masalah yang berkaitan dengan analisis pemarkah kohesi dalam karya fiksi Indonesia adalah sebagai berikut. 1. Jenis-jenis kohesi gramatikal dilihat dari pengacunya. 2. Jenis-jenis kohesi leksikal dilihat dari pengacunya. 3. Bentuk-bentuk lingual kohesi gramatikal dan leksikal dilihat dari pengacu. 4. Arah acuan kohesi gramatikal dan leksikal. 5. Jenis karya fiksi anak. 6. Implikasi penggunaan pemarkah kohesi dalam fiksi realistik pada perkembangan bahasa anak.

C. Pembatasan Masalah

Untuk mencegah timbulnya kerancuan pengertian, kekaburan wilayah persoalan, dan mengarahkan penelitian agar lebih intensif dan efisien, maka diperlukan pembatasan masalah. Cakupan penelitian inidapat dibatasi pada jenis dan bentuk kohesi dilihat dari pengacunya, serta arah acuan dari pemarkah kohesigramatikal dan leksikal dalam fiksi realistik pada majalah Bobo edisi Juni- Juli 2015. Fiksi adalah cerita yang bersifat imajinatif dan tidak berdasarkan kenyataan sejarah, sedangkan fiksi realistik adalah salah satu jeniskarya fiksi yang dikelompokkan berdasarkan isi ceritanya. Jenis fiksi selain fiksi realistik adalah fiksi fantasi, fiksi formula, fiksi historis, dan fiksi biografis Nurgiyantoro, 2010: 228. Cerita dalam fiksi realistik menampilkan gambaran kehidupan anak sehari- hari secara akurat. Penggunaan pemarkah-pemarkah kohesi dalam fiksi realistik memberikan implikasi terhadap perkembangan bahasa anak.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan pemaparan pada latar belakang, terdapat beberapa permasalahan yang dapat dirumuskan berikut ini. 1. Apakah jenis-jenis pemarkah kohesi yang digunakan dalam fiksi realistik majalah Bobo dilihat dari pengacunya? 2. Apakah bentuk-bentuk lingual pemarkah kohesi yang digunakan dalam fiksi realistik majalah Bobodilihat dari pengacunya? 3. Bagaimanakah arah acuan pemarkah kohesi yang digunakan dalam fiksi realistik majalah Bobo?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan dari penelitian ini yaitu. 1. Mendeskripsikan jenis-jenis pemarkah kohesi gramatikal dan leksikal yang digunakan dalam karya fiksi majalah Bobodilihat dari pengacunya. 2. Mendeskripsikan bentuk-bentuk lingual pemarkah kohesi gramatikal dan leksikal yang digunakan dalam karya fiksi majalah Bobodilihat dari pengacunya. 3. Mendeskripsikan arah acuan pemarkahkohesi gramatikal dan leksikal yang digunakan dalam karya fiksi majalah Bobo.

F. Manfaat

Beberapa manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini baik secara teoretis maupun praktis adalah sebagai berikut. 1. Manfaat Teoretis Manfaat teoritis adalah manfaat yang berkenaan dengan pengembangan ilmulinguistik. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang penggunaan pemarkah kohesi dalam fiksi realistikpada majalah Bobo. Fiksi realistik yang unsur-unsurnya tersusun secara kohesif memiliki impikasi terhadap perkembangan bahasa anak. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan penelitian di bidang wacana. 2. Manfaat Praktis Hasil penelitian ini secara praktis dapat memberikan pemahaman tentang manfaat sastra anak khususnya karya fiksi yang terdapatdalam majalah Bobo bagi perkembangan bahasa anak. Pemahaman tersebut dapat menjadi stimulasi bagi pembaca untuk memperkenalkan karya fiksi sebagai salah satu jenisbacaan yang baik bagi anak.

G. Batasan Istilah

Agar tidak terjadi kesalahpahaman pengertian istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka perlu adanya batasan istilah. Istilah-istilah yang perlu dijelaskan sebagai berikut.

1. Kohesi

Kohesi adalah hubungan perkaitan antarproposisi yang dinyatakan secara eksplisit oleh unsur-unsur gramatikal dan leksikal dalam kalimat-kalimat yang membentuk wacana.

2. Fiksi

Fiksi adalah sebuah cerita yang kebenarannya tidak menunjuk pada kebenaran sejarah. Fiksi menyajikan tokoh dan peristiwa yang sifatnya imajinatif. Berdasarkan isi ceritanya, cerita fiksi anak dapat dikelompokkan ke dalam fiksi realistik, fiksi fantasi, fiksi formula, fiksi historis, dan fiksi biografis.

3. Fiksi Realistik

Fiksi realistik adalah cerita yang berkisah tentang isu-isu pengalaman kehidupan anak secara nyata, berkisah tentang realitas kehidupan. Cerita fiksi realistik menampilkan model kehidupan sehari-hari sebagaimana juga dialami oleh anak.

4. Perkembangan Bahasa Anak

Perkembangan bahasa anak adalah tahap-tahap kematangan kognitif pada anak-anak dalam menyerap dan merespon bahasa. Perkembangan bahasa anak dipengaruhi oleh perkembangan motorik dan perkembangan sosial. Tahap perkembangan bahasa menentukan keterampilan bahasa anak di masa depan.