Kohesi Gramatikal Jenis Kohesi dalam Karya Fiksi

kalimat pertama. Sementara frasa di sana pada data 10 fungsinya adalah untuk menggantikan frasa ke meja informasi yang disebutkan dalam kalimat sebelumnya. Kedua pemarkah substitusi dalam data di atas merujuk pada acuannya secara anaforis. c Substitusi berupa Kata Ganti Hal 11 “Enggak ada apa-apa.” “Kalau gitu, kita makan bareng, yuk,” ajak Edo. 55605180615 12 Dini menangis karena tidak sengaja menduduki Tuan Capung. Sementara, Angga dan Erik ikut bersedih dan iba pada Tuan Capung . Sejak kejadian itu, Angga dan Erik berjanji tidak akan menangkap capung lagi. 59725230715 Pada data 11 dan 12 terdapat substitusi berupa kata ganti hal yang ditunjukkan dengan adanya penggantian satuan lingual berupa kalimat dengan satuan lingual lain yang berupa kata. Kata gitu berfungsi sebagai substitusi dari acuannya, yaitu kalimat Enggak ada apa-apa. Serupa dengan data 11, pada data 12 terdapat frasa kejadian itu yang berfungsi untuk mensubstitusikan rangkaian kalimat-kalimat sebelumnya yang dijadikan sebagai acuannya. Pemarkah jenis substitusi dalam data 11 dan 12 tersebut mengacu secara anaforis terhadap acuannya. 3 Elipsis Jenis-jenis elipsis yang terdapat dalam penelitian ini yaitu elipsis nominal, elipsis verbal, dan elipsis klausa. Elipsis merupakan jenis pemarkah kohesi gramatikal berupa pelesapan satuan lingual tertentu yang telah disebutkan sebelumnya. Unsur yang dilesapkan tersebut ditandai dengan lambang Ø. Penggunaan pemarkah kohesi elipsis dimaksudkan agar penggunaan kata, frasa atau klausa dalam sebuah satuan bahasa menjadi lebih efisien. Berikut ini penjelasannya. a Elipsis Nomina Pada data 13 dan 14 di bawah ini terdapat pelesapan satuan lingual berkategori nomina dan frasa nominal. Data 13b dan 14b menunjukkan apabila nomina topinya dan frasa nominal perona merah pipi tidak dilesapkan atau tetap berdiri utuh dalam kalimat. 13

a. Hari pertama Mama pergi, Fito bingung mencari topinya untuk

upacara. Karena Ø tidak ketemu, Fito upacara tanpa topi. 60302040615 b. Hari pertama Mama pergi, Fito bingung mencari topinya untuk upacara. Karena topinya tidak ketemu, Fito upacara tanpa topi. 14 a. Ada perona merah pipi juga. Segera kuoles Ø ke pipi agar pipiku bersemu merah. 66915090715 b. Ada perona merah pipi juga. Segera kuoles perona merah pipi ke pipi agar pipiku bersemu merah. Nomina topinya pada data 13a merupakan acuan pelesapan dalam kalimat Karena Ø tidak ketemu, Fito upacara tanpa topi. Apabila kata itu tidak dilesapkan, kalimat tersebut menjadi kurang efektif sebagaimana ditunjukkan pada data 13b. Bentuk pelesapan semacam itu juga terdapat dalam data 14a. Dalam kalimat Segera kuoles ke pipi agar pipiku bersemu merah terdapat pelesapan nomina yang mengacu pada frasa nominal perona merah pipi pada kalimat sebelumnya. b Elipsis Verbal Pada data 15 dan 16 terdapat pelesapan satuan lingual berkategori verba. Data 15b dan 16b memperlihatkan letak verba apabila tidak mengalami pelesapan dalam kalimat. 15

a. Ia berhasil membantu Kak Seno selama seminggu, sedangkan

Lisnu hanya Ø enam hari. 65112250615 b. Ia berhasil membantu Kak Seno selama seminggu, sedangkan Lisnu hanya membantu enam hari. 16

a. “Rega jadi sempat berhenti antar koran. Baru kemarin dia mulai

Ø lagi,” Jelas Nenek. 71227300715 b. Rega jadi sempat berhenti antar koran. Baru kemarin dia mulai antar lagi,” Jelas Nenek. Pada data 15a terdapat pelesapan unsur verba dalam klausa sedangkan Lisnu hanya enam hari. Pelesapan tersebut mengacu pada verba membantu dalam kalimat sebelumnya. Sama dengan data 15a, verba antar pada data 16a dijadikan acuan pelesapan dalam kalimat Baru kemarin dia mulai Ø lagi. Apabila tidak dilesapkan, maka verba tersebut akan berubah bentuk menjadi frasa verbal mulai antar yang ditunjukkan dalam data 16b. c Elipsis Klausa Pada data 17 dan 18 terdapat pelesapan satuan lingual berupa klausa, atau penggantian satuan lingual berupa klausa dengan unsur nol. Data 17b dan 18b merupakan gambaran apabila klausa berdiri utuh dalam kalimat atau tidak dilesapkan. 17 a. Aku memeluk Milan erat. “Kakak minta maaf, ya?” “Kok Ø?” 66514090715 b. Aku memeluk Milan erat. “Kakak minta maaf, ya?” “Kok Kakak minta maaf?” 18

a. Hari itu, ia giliran tugas membersihkan ruangan kelas.

Sebenarnya Ø berdua dengan Amri, tetapi Amri selalu terlambat datang. 6130311060715 b. Hari itu, ia giliran tugas membersihkan ruangan kelas. Sebenarnya ia giliran tugas membersihkan ruangan kelas berdua dengan Amri, tetapi Amri selalu terlambat datang. Pada data 17a ditunjukkan adanya pelesapan klausa dalam kalimat “Kok?” pelesapan tersebut mengacu pada klausa Kakak minta maaf pada kalimat sebelumnya. Apabila tidak dilesapkan seperti pada data 17b, maka kalimatnya menjadi „Kok, Kakak minta maaf?‟ Dalam kalimat langsung tersebut, pelesapan klausa berfungsi untuk meringkas kalimat komunikatif antartokoh dalam karya fiksi karena kalimat langsung kadang tidak selalu berupa kalimat yang unsur- unsurnya lengkap. Serupa dengan data tersebut, pada data 18a terdapat pelesapan klausa dalam kalimat kedua. Pelesapan unsur klausa yang dimaksud mengacu pada klausa ia giliran tugas membersihkan ruangan kelas dalam kalimat pertama data tersebut. Ketika klausa tersebut berdiri utuh dalam dalam data 18b, maka kalimatnya menjadi Sebenarnya ia giliran tugas membersihkan ruangan kelas berdua dengan Amri, tetapi Amri selalu terlambat datang. 4 Konjungsi Penggunaan konjungsi sebagai salah satu jenis kohesi gramatikal juga ditemukan dalam penelitian ini. Konjungsi berfungsi sebagai perangkai atau pengikat dari beberapa proposisi. Konjungsi ditandai oleh adanya kata penghubung yang menghubungkan satuan-satuan lingual berupa kata, frasa, klausa ataupun kalimat. Berikut ini adalah sebagian datanya. 19 Sejak kecelakaan yang menimpanya dulu, Tomi tidak pernah lepas dari tongkatnya. Walau begitu, rasa percaya diri Tomi cukup besar. 78808250617 20 Waktu itu Tomi berlari menuruni tangga. Padahal, tangga baru saja dipel Mbok Darmi. 88018160715 Konjungtor antarkalimat walau begitu pada data 19 menunjukkan hubungan alahan karena berfungsi mengungkapkan peristiwa atau hal yang menyebabkan peristiwa lain secara tidak biasa. Dalam data tersebut, walaupun Tomi memakai tongkat karena kecelakaan, namun ia tetap memiliki rasa percaya diri. Hubungan inilah yang menunjukkan hubungan alahan. Berbeda dengan data tersebut, konjungtor padahal pada data 20 merupakan pemarkah kohesi yang menunjukkan adanya ketidakserasian antara proposisi yang pertama dengan proposisi yang mengikuti. Ketidakserasian tersebut menunjukkan adanya hubungan yang tidak selaras antara proposisi dalam kalimat pertama dengan kalimat kedua.

b. Kohesi Leksikal

1 Repetisi Repetisi dinyatakan dengan adanya proposisi yang mengalami pengulangan secara kohesif. Repetisi atau pengulangan merupakan salah satu cara untuk mempertahankan hubungan kohesif antarkalimat yang ditunjukkan melalui pengulangan bentuk lingual yang maknanya saling mewakili dalam konteks yang ada. Berikut ini penjelasannya.