Kohesi Gramatikal Jenis-jenis Kohesi
penggantian unsur bahasa oleh unsur lain dalam satuan yang lebih besar. Substitusi mempunyai referen setelah ditautkan dengan unsur yang diacunya. Hal
tersebut berbeda dari referensi yang merupakan hubungan semantis. Secara umum penggantian itu dapat berupa kata ganti orang, tempat, dan sesuatu hal Arifin dan
Rani, 2000: 89.
a Kata Ganti Orang
Arifin dan Rani 2000: 89 menjelaskan bahwa kata ganti orang merupakan kata ganti yang dapat menggantikan nama orang atau beberapa orang. Penggunaan
piranti kohesi yang satu ini pada dasarmya sama dengan pengulangan repetisi dengan penggantian dengan bentuk berbeda. Penggunaan kata ganti orang dapat
dilihat dalam contoh di bawah ini. 9
Dalam aksioma yang ketiga Buhler berusaha menguraikan
Struktur-modell der Sprache . Ia beranggapan bahwa semua bahasa
mempunyai struktur.Arifin dan Rani, 2000: 89 Pada contoh 9 Buhler diganti dengan kata ia. Kata ganti ia merupakan kata
ganti orang ketiga tunggal.
b Kata Ganti Tempat
Kata ganti tempat adalah kata yang dapat menggantikan kata yang menunjuk pada tempat tertentu. Berdasarkan jarak antara pembicara dan pendengar, kata
ganti tempat mengacu pada tempat dan pada umumnya dapat digunakan sebagai kata ganti tempat Arifin dan Rani, 2000: 89.
10 Akan tetapi, sejarah perjuangan kemerdekaan negara-negara sedang
berkembang di dunia ketiga, seperti Indonesia dengan Pancasila- nya, ideologi mengandung makna yang positif dan bahkan
dibutuhkan. Di sini ideologi dipahami sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, nilai, dan keyakinan yang ingin diwujudkan
secara konkrit dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Arifin dan Rani, 2000: 90
Pada contoh 10 frasa di sini merupakan kata ganti tempat, frasa di sini menurut kaidah tata bahasa digunakan untuk menunjuk tempat yang relatif dekat.
Pada contoh di atas, di sini menggantikan acuan yang dirujuk, yakni kata Indonesia
. Perlu diketahui bahwa nampaknya antara referensi dengan substitusi tidak
jauh berbeda. Menurut teori Brown dan Yule via Arifin dan Rani 2000: 79, perbedaan antara substitusi dengan referensi berkenaan dengan arah acuan dari
kedua piranti tersebut. Apabila dalam referensi terdapat arah acuan endofora dan eksofora, maka dalam substitusi hanya dikenal penggantian yang arah acuannya
eksofora.
c Kata Ganti Hal
Dalam pemakaian bahasa Indonesia, untuk mempersingkat suatu ujaran yang panjang yang digunakan lagi dapat dilakukan dengan menggunakan kata ganti hal.
Sesuatu yang diuraikan dengan panjang lebar dapat digantikan dengan sebuah atau beberapa buah kata, tanpa mengurangi arti Arifin dan Rani, 2000:
90.Berikut ini adalah contoh substitusi tersebut. 11
Perbedaan individu selalu merupakan ciri sebuah kelompok pembelajaran bahasa.Begitu
juga pada waktu kita mencoba menyuguhkan urutan yang diatur rapi, ada kecenderungan
penyuguhan satu butir struktur itu hanya satu kali saja Arifin dan Rani, 2000: 91.
Pada contoh 11 kata begitu dapat menggantikan seluruh proposisi yang
disebutkan dalam kalimat yang mendahului, yakni kalimat Perbedaan individu selalu merupakan ciri sebuah kelompok pembelajaran bahasa..
3 Elipsis Pelesapan
Pelesapan menunjukkan adanya bagian atau unsur yang tidak disebutkan namun tetap dapat dipahami Halliday dan Hasan, 1976: 143. Fokker via
Mulyana 2005: 28 menjelaskan bahwa elipsis merupakan bentuk pelesapan unsur bahasa dalam suatu teks. Elipsis merupakan salah satu jenis kohesi
gramatikal berupa peniadaaan kata atau satuan lain yang wujud asalnya dapat diramalkan dari konteks bahasa atau konteks luar bahasa. Elipsis juga merupakan
penggantian unsur kosong zero, yaitu unsur yang sebenarnya ada tetapi sengaja dihilangkan atau disembunyikan.
Piranti kohesi berupa elipsis justru menghilangkan unsur bahasa yang tampak, yang dapat menunjukkan hubungan kohesif. Dengan demikian, elipsis mestinya
tidak termasuk unsur pembentuk kohesi karena unsur bahasa yang seharusnya ada dihilangkan. Konsep tersebut didasarkan pada teori Cook dalam Arifin dan Rani,
2000: 78-79. Dalam teori tersebut, elipsis justru menghilangkan piranti kohesi. Namun penggunaan elipsis dalam bahasa Indonesia tidak berdasarkan pengertian
tersebut. Elipsis tetap sebagi piranti formal dalam kohesi. Elipsis dalam hal ini menjadi suatu alat sintaktis untuk mengurangi taraf redudansi satuan bahasa.
Elipsis dibagi menjadi tiga jenis, yaitu elipsis nominal, elipsis verbal dan elipsis klausal menurut Halliday dan Hasan 1976: 146. Berikut ini adalah penjelasan
beserta contohnya. Simbol Ø menunjukkan letak konstituen yang dilesapkan.
a Elipsis Nominal
Halliday dan Hasan 1976: 145 menjelaskan elipsis nominal sebagai jenis pelesapan unsur nomina dalam sebuah satuan bahasa yang kohesif, artinya unsur
nomina tersebut merujuk pada nomina yang sama, yang disebutkan sebelum atau sesudah dilesapkan.
12
Sebelum Ø berangkat kamping ke gunung, anak- anak
mempersiapkan segala perbekalan yang dibutuhkan. 13
Seorang anak berlari-lari dari sawah sambil memegangi perut. Ø
Kemudian muntah, terhuyung dan jatuh pingsan. Ø Akhirnya meregang nyawa sebelum pada tetangga datangArifin dan Rani,
2000: 91
Pada kalimat majemuk 12 terdapat pelesapan nominal yang berfungsi sebagai
subjek dalam klausa pertama. Pelesapan tersebut mengacu pada nomina anak- anak dalam klausa kedua Begitu pula pada contoh 13, dalam kalimat pertama
contoh tersebut terdapat frasa nominal seorang anak yang mengalami pelesapan pada kalimat kedua dan ketiga. Pelesapan tersebut mengacu secara anaforis pada
antesedennya
b Elipsis Verbal
Elipsis verbal adalah pelesapan bentuk verba yang merujuk pada verba yang telah disebutkan sebelum atau sesudah pelesapan dalam sebuah satuan bahasa.
Dalam kohesi, satuan bahasa yang mengalami pelesapan verba adalah kalimat majemuk maupun dua kalimat atau lebih yang jelas acuannya Halliday dan
Hasan, 1976: 167. 14
Sesampai di rumah ayah mandi. Ibu juga Ø.Arifin dan Rani,
2000: 91
Pada contoh 14 terdapat pelesapan unsur verba mandi dalam kalimat kedua yang mengacu pada verba mandi pada kalimat pertama.
c Elipsis Klausa
Halliday dan Hasan 1976: 197 menjelaskan bahwa elipsis klausa sebagai salah satu jenis kohesi gramatikal adalah bentuk pelesapan unsur klausa di mana
klausa yang dilesapkan tersebut merujuk pada klausa yang telah disebutkan sebelumnya dalam sebuah satuan bahasa. Berikut ini adalah contohnya.
15
“Jadi selama iniJoni tidak pernah pulang?” tanya Ali terkejut.
“Ya, kenapa Ø?” kataku dingin. Arifin dan Rani, 2000: 91 Pada kalimat pertama terdapat klausa selama ini Joni tidak pernah pulangyang
dilesapkan pada kalimat kedua. Jawaban ya pada kalimat kedua tidak disertai klausa tersebut.
4 Konjungsi
Halliday dan Hasan 1976:320 mengemukakan bahwa konjungsi berbeda dengan hubungan kohesif lainnya. Konjungsi didasarkan pada asumsi tentang
adanya hubungan yang sistematis antarkalimat dalam sistem linguistik. Konjungsi memungkinkan bagi sebuah bagian makna teks agar dapat terhubung dengan
makna yang lain melalu penggunaan bentuk-bentuk yang kohesif. 16
Filsafat yang memenangkan tempat berpijak bagi kegiatan
keilmuan. Setelah itu, ilmulah yang membelah gunung dan merambah hutan, menyempurnakan kemenangan ini menjadi
pengetahuan yang dapat diandalkan. Arifin dan Rani, 2000: 95
Pada contoh 16, konjungsi yang digunakan untuk menunjukkan urutan waktu menggunakan frasa setelah itu. kata setelah biasanya menunjukkan bahwa
proposisi yang mengikuti kata itu sebagai proposisi lanjutan. Proposisi yang mengikuti kata itu tidak dapat diletakkan di awal. Sehingga, jika kata setelah
dirangkai dengan anafora yang merujuk sesuatu yang telah disebutkan sebelumnya, maka kata itu dapat digunakan sebagai piranti kohesi antarkalimat.
Kata itu pada frasa setelah itu merujuk pada proposisi sebelumnya.