Kohesi Leksikal Jenis-jenis Kohesi
2 Sinonimi
Keraf 1996: 34 menjelaskan bahwa sinonimi adalah suatu istilah yang dapat dibatasi sebagai 1 telaah mengenai bermacam-macam kata yang memiliki makna
yang sama, atau 2 keadaan di mana dua kata atau lebih memiliki makna yang sama. Sebaliknya, sinomim adalah kata-kata yang memiliki makna yang sama.
Hubungan kesinoniman berlaku timbal-balik: misalnya kata nasib bersinonim dengan takdir, ataupun sebaliknya: takdir adalah sinonim dengan nasib Verhaar,
2004: 394-395.Sebagai pemarkah jenis kohesi leksikal, kesinoniman tetap berdasarkan kepada beberapa hierarki Santoso, 2003: 23-24.
a Antarkalimat
: Ahmad melihat Ali – Ali dilihat Ahmad
b Antarfrasa
: rumah bagus itu – rumah yang bagus itu
c Antarkata
: nasib – takdir; memuaskan – menyenangkan
d Antarmorfem
: buku-bukunya – buku-buku mereka; kulihat – saya lihat.
Hierarki tersebut menunjukkan hubungan bentuk dan makna antara pemarkah dengan antesedennya.
21
Seorang yang berfilsafat dapat diumpamakan seorang yang berpijak di bumi sedang tengadah ke bintang-bintang. Dia ingin
mengetahui hakikat dirinya dan kesemestaan galaksi.Arifin dan Rani, 2000: 115.
Kata ganti dia pada contoh 21 merupakan bentuk pemarkah sinonimi yang mengacu pada frasa nominal seorang yang berfilsafat. Dalam contoh tersebut
terdapat hubungan kesinoniman yang anaforis antara kata dengan frasa. Kata dia dalam konteks kalimat tersebut memiliki makna yang sepadan dengan frasa
nominal seorang yang berfilsafat. Perlu diketahui bahwa pemarkah sinonimi sebagai piranti kohesi.
3 Hiponimi
Hiponimi dapat diartikan sebagai satuan bahasa berupa kata yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna satuan lingual yang lain.Hubungan
kehiponiman ini bersifat satu arah antara makna satuan lingual yang lebih kecil dengan yang lebih besar atau antara yang bersifat khusus dengan yang bersifat
umum Santoso, 2003:31. Misalnya, hubungan antara mawar dan bunga; kursi dan perabot. Perabot sering disebut sebagai superordinat dari kursi, sebaliknya
kursi disebut sebagai subordinat dari perabot.Hiponimi dalam kohesi menyatakan
adanya hubungan keterkaitan antara bagian yang mengandung unsur subordinat dengan bagian yang mengandung unsur superordinat Arifin dan Rani, 2000:
115. 22
Sering kita melihat seorang ilmuwan yang picik. Ahli fisika nuklir
memandang rendah kepada ahli ilmu sosial. Lulusan IPA merasa lebih tinggi dari lulusan IPS.Arifin dan Rani, 2000: 115.
Pada contoh 22 kata ilmuwan merupakan superordinat, sedangkan frasa ahli fisika nuklir
sebagai subordinat. Hubungan kehiponiman tersebut menunjukkan adanya keterkaitan antara bagian yang mengandung unsur superordinat dengan
bagian yang mengandung unsur subordinat. Hubungan kehiponiman dalam kohesi dapat terjadi antara kata dengan kata ataupun kata dengan frasa seperti pada
contoh di atas.
4 Kolokasi
Halliday dan Hasan 1976:278 mendefinisikan kolokasi sebagai sebuah istilah dalam kohesi yang muncul karena adanya penggunaan butirleksikal yang
terkait satu sama lainnya.Kolokasi disebut juga hubungan bagian-keseluruhan
yang menunjukkan adanya kemungkinan hubungan kohesi antarpasangan butir leksikal walaupun bukan berupa pasangan yang berkategori sinonimi, hiponimi,
atau bahkan yang saling berkohiponim. Kolokasi atau sanding kata adalah asosiasi tertentu dalam menggunakan pilihan kata yang cenderung digunakan secara
berdampingan yang biasanya diasosiasikan sebagai satu kesatuan. Seperti ikan dan air sering diasosiasikan membentuk suatu kesatuan, kalau ada ikan, selalu ada
air Arifin dan Rani, 2000: 116.
23
Sifat terbuka atau demokratis dari Pancasila sebagai ideologi
pertama-tama dapat kita lihat dari proses kelahirannya. Sebagaimana diketahui rumusan pancasila dan UUD 1945 sebagai
ideologi dan konstitusi bersama kita itu lahir melalui proses musyawarah-mufakat yang bersuasana terbuka dan demkratis
Arifin dan Rani, 2000: 116.
Pada contoh 23terdapat penyajian kata yang menunjukkan kolokasi. Dalam pelbagai pembahsana di buku-buku, pembahasan tentang Pancasila tidak dapat
dipisahkan dari pembahasan UUD 1945. Antara kedua hal tersebut terdapat hubungan kolokasi.