Klausa Bentuk Lingual Kohesi

Pada contoh di atas, dia merujuk pada seseorang yang berada diluar bahasa atau yang atesedennya tidak disebutkan Rani, 2004:98.

5. Penelitian yang Relevan

Ada dua penelitian yang mengambil objek kohesi dalam cerita pendek yang dapat dijadikan sebagai kajian pustaka dalam penelitian ini,yaitu: penelitian yang pernah dilakukan oleh Ulfiyah 2011 dan Nita Indrayanti 2013. Ulfiyah menulis skripsi yang berjudul Penanda Kohesi Leksikal dan Gramatikal pada Kumpulan Cerpen “Bidadari Datang Kembali” karya Fahri Asiza dan Implikasinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMA .Berikut ini adalah hasil kedua penelitian tersebut. a. Penelitian Ulfiyah dapat membuktikan bahwa dalam cerpen tersebut terdapat penanda kohesi penanda kohesi gramatikal yang meliputi; 1 referensi pengacuan; 2 pengantian; 3 pelesapan; dan 4 perangkaian atau konjungsi. Adapun penanda kohesi leksikal yang ditemukan meliputi; 1 pengulangan Repetisi; 2 hiponimi; 3 sinonimi; 4 antonimi; 5 sanding kata kolokasi; dan 6 kesepadanan ekuivalensi. b. Adanya penanda kohesi leksikal dan gramatikal pada cerpen tersebut, membuktikan bahwa kumpulan cerpen Bidadari Datang Kembalikarya Fahri Asiza sudah kohesif. Implikasi penelitian ini terhadap pembelajaran bahasa Indonesia yaitu pada pembelajaran keterampilan berbahasa menulis dan pembelajaran sastra. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Ulfiyah dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti penanda kohesi gramatikal dan leksikal dalam. Perbedaan penelitian yang dilakukan Ulfiyah dengan penelitian ini adalah subjek penelitiannya. Apabila Ulfiyah memilih kumpulan cerpen Bidadari Datang Kembali karya Fahri Asizauntuk mengetahui implikasinya terhadap pembelajaran bahasa indonesia di SMA, maka dalam penelitian ini penulis memilih karya fiksi berupa fiksi realistikdalam majalah Bobo edisi bulan Juni-Juli 2015 untuk mendeskripsikan penggunaan kohesi gramatikal dan leksikal. Skripsi yang disusun oleh Nita Indrayanti berjudul Analisis Kohesi Gramatikal Pengacuan pada Cerpen Surat Kabar “Kompas” Edisi Maret 2013. Pada Cerpen Surat Kabar “Kompas” Edisi Maret 2013 terdapatbentuk kohesi gramatikal berupa referensi berikut ini. a. Bentuk pengacuan persona mencakup pengacuan endofora dan eksofora. b. Bentuk pengacuan demonstratif mencakup pengacuan endofora dan eksofora. c. Bentuk pengacuan komparatif mencakup pengacuan endofora dan eksofora. Perbedaan penelitian yang dilakukan oleh Nita Indrayanti dengan penelitian ini terdapat pada subjek dan objek penelitian. Pada penelitian ini penulis memilih cerita pendek berupa fiksirealistik yang ada dalam majalah Bobo sebagai subjek penelitian, sedangkan Nita memilih cerpen dalam surat kabar Kompas sebagai subjek penelitian. Walaupun sama-sama menjadikan kohesi sebagai objek penelitian, Nita memfokuskan objek penelitiannya terhadap penanda kohesi gramatikal. Sementara dalam penelitian ini, penulis tidak hanya menjadikan kohesi gramatikal sebagai objek penelitian namun juga kohesi leksikalnya