dengan prestasi belajar IPS siswa yang tinggal di rumah sendiri
MTsN Wonokromo
Bantul Tahun
Ajaran 20152016.
b. Analisis Uji-t
1 Uji Hipotesis 3
Hipotesis yang
ketiga menyatakan
bahwa “Terdapat perbedaan prestasi belajar IPS antara siswa yang
tinggal di pesantren dengan siswa yang tinggal di rumah sendiri
MTsN Wonokromo
Bantul Tahun
Ajaran 20152016”.
Tabel 12. Ringkasan hasil analisis komparasi uji-t
Variabel N
T hitung T tabel 5
Keterangan
Y1 – Y2 317
2,863 1,960
Positif Sumber: Data primer dari responden yang telah diolah
Dengan diketahui Df atau db = N1+N2-2 = 30+96-2 = 124. Dengan df sebesar 124 diperoleh t
t
sebagai berikut: - Pada taraf signifikansi 5 t
t
= 2,00 - Pada taraf signifikansi 1 t
t
= 2,62 Karena “t” yang diperoleh dalam perhitungan di atas
tersebut 2,863 adalah lebih besar dari pada t
t
, baik pada taraf signifikansi 5 maupun pada taraf signifikansi 1.
Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan prestasi belajar yang signifikanantara variabel prestasi siswa
yang tinggal di pesantren dan variabel siswa yang tinggal di
rumah sendiri. Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis
ketiga dalam penelitian ini diterima. C.
Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1 hubungan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar IPS siswa yang tinggal di
pesantren, 2 hubungan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar IPS siswa yang tinggal di rumah sendiri, dan 3 perbedaan antara prestasi
belajar IPS siswa yang tinggal di pesantren dengan prestasi belajar IPS siswa yang tinggal dirumah sendiri. Berdasarkan data penelitian yang
dianalisis maka dilakukan pembahasan tentang hasil penelitain sebagai berikut.
1 Hubungan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar IPS
siswa yang tinggal di pesantren
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar siswa yang tinggal di
pesantren dengan prestasi belajar IPS siswa yang tinggal di pesantren. ditunjukkan dengan nilai korelasi r hitung sebesar 0,671 lebih besar
dengan koefisien r tabel sebesar 0,176 pada taraf signifikansi 5 atau P-value sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga hipotesis
diterima
. Lingkungan belajar memang peranan penting dalam
kegiatan dan proses belajar siswa, lingkungan tempat belajar yang tersedia dengan baik dan kondusif mendorong siswa untuk belajar.
Tersedianya penerangan yang cukup, perhatian pemilik pesantren, hubungan sesama penghuni pesantren, tempat belajar yang kondusif,
perabotan belajar yang lengkap dan ada tidaknya gangguan suara akan membantu siswa dalam belajar. Oleh karena itu lingkungan belajar
perlu perhatian karena merupakan salah satu faktor eksternal yang mendukung proses belajar dan keberhasilan belajar atau prestasi
belajar siwa. Dari berbagai uraian di atas maka dapat disumpulkan bahwa
semakin baik lingkungan belajar siswa maka semakin baik pula prestasi belajar siswa. Begitupun sebaliknya, semakin buruk
lingkungan belajar siswa maka semakin buruk pula prestasi belajar siswa.
2 Hubungan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar IPS
siswa yang tinggal di rumah sendiri
Lingkungan belajar memang menjadi peranan penting dalam kegiatan dan proses belajar siswa, lingkungan tempat belajar
yang tersedia dengan baik dan kondusif mendorong siswa untuk belajar. Tersedianya penerangan yang cukup, perhatian orang tua,
hubungan sesama penghuni rumah, tempat belajar yang kondusif, perabotan belajar yang lengkap dan ada tidaknya gangguan suara
akan membantu siswa dalam belajar. Oleh karena itu lingkungan belajar perlu perhatian karena merupakan salah satu faktor eksternal