Deskripsi Data Hasil Penelitian

skor 4, B skor 3, C skor 2 dan D skor 1. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat di lampiran 4. Untuk menentukan kelas interval digunakan Rumus Struges yaitu K=1+3,3 log.n, dimana n adalah jumlah subjek atau sampel. Jumlah Interval kelas = 1+ 3,3 log. 317 = 1+ 3,3 2,5 = 1+ 8,25 = 9,25 Pembulatan kebawah sehingga jumlah interval kelas adalah 9 kelas. Selanjutnya menghitung rentang data = data terbesar – data terkecil. Rentang data = 87 – 54 = 33 Setelah itu menghitung panjang kelas = rentang data : jumlah kelas Panjang kelas = 33 : 9 = 3,66 = 4 Berikut adalah tabel distribusi frekuensi variabel lingkungan belajar siswa MTs N Wonokromo Bantul: Tabel 7 Distribusi frekuensi untuk variabel lingkungan belajar siswa MTsN Wonokromo Bantul No Interval Kelas Frekuensi Lingkungan Belajar Frekuensi Kumulatif Frekuensi Relatif Frekuensi Kumulatif 1 54 – 57 2 2 .6 .6 2 58 – 61 6 8 1.9 2.5 3 62 – 65 33 41 10.4 12.9 4 66 – 69 67 108 21.1 34.1 5 70 – 73 58 166 18.3 52.4 6 74 – 78 88 254 27.8 80.1 7 79 – 82 49 303 15.5 95.6 8 83 – 86 13 316 4.1 99.7 9 87 – 90 1 317 .3 100.0 Total 317 100.0 Sumber: Data primer dari responden yang telah diolah Berdasarkan distribusi frekuensi data lingkungan belajar siswa pada tabel 7 dapat digambarkan histogram sebagai berikut: Gambar 4. Diagram Batang Distribusi Frekuensi lingkungan belajar siswa MTs N Wonokromo Berdasarkan data lingkungan belajar siswa yang telah diolah menggunakan program SPSS For windows versi 16.0 maka diperoleh skor tertinggi lingkungan belajar siswa yang tinggal di pesantren adalah 87,00 dan skor terendah 54,00. Hasil analisis menunjukan Mean 70,5, Median 50,29, Modus 60.00 dan Standar Deviasi 5,5. Adapun penentuan kedudukan dilakukan dengan data dalam tiga kategori sebagai berikut: Kelompok tinggi = M + 1SD dan yang lebih dari itu M + 1SD = 70,5 + 5,5 = 76 Kelompok sedang = antara M – 1SD sampai dengan M + 1SD M + 1SD = 70,5 + 5,5 = 76 M – 1SD = 70,5 - 5,5 = 65 Kelompok rendah = M – 1SD dan yang kurang dari itu M – 1SD = 70,5 - 5,5 = 65 Berdasarkan perhitungan tersebut dapat disusun kategori dalam 3 kelas distribusi kategorisasi lingkungan belajar MTs N Wonokromo Bantul sebagai berrikut : Tabel 8. Distribusi kategorisasi Lingkungan belajar MTs N Wonokromo Bantul No Kelas Interval Pesantren Kelompok Frekuensi Persentase 1 77 89 28.1 Tinggi 2 66- 76 187 59.0 Sedang 3 65 41 12.9 Rendah 317 100 Sumber: Data primer dari respoonden yang telah diolah Berdasarkan tabel 8 distribusi frekuensi lingkungan belajar siswa pada kelompok atas sebanyak 89 siswa kelompok sedang 187 siswa dan kelompok bawah 41 siswa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa lingkungan belajar siswa MTsN Wonokromo Bantul tahun Pelajaran 20152016 termasuk bervariasi.

2. Hasil Uji Persyaratan Analisis

Sebelum dilakukan analisis data terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan analisis yang terdiri dari uji normalitas dan linieritas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan rumus Kolmogorov -Smirnov. Berdasarkan anlisis data dengan bantuan program komputer yaitu SPSS for windows versi 16.0 dapat diketahui nilai signifikansi yang menunjukkan normalitas data. Kriteria yang digunakan yaitu data dikatakan berdistribusi normal jika harga koefisien Asymp. Sig pada output Kolmogorov- Smirnov test lebih besar dari Alpha yang ditentukan yaitu 5 0,05. Hasil uji normalitas adalah sebagai berikut. Tabel 9. Ringkasan hasil uji normalitas Variabel Koefisien Asymp.Sig Alpha Kesimpulan X1 0,295 0,05 Normal X2 0,070 0,05 Normal Y1 0,086 0,05 Normal Y2 0,497 0,05 Normal Sumber: Data primer dari responden yang telah diolah Berdasarkan tabel 9 nilai signifikansi variabel lingkungan belajar siswa yang tinggal di pesantren 0,295, lingkungan belajar siswa yang tinggal di rumah sendiri 0,070, pretasi belajar siswa yang tinggal di pesantren 0,086 dan prestasi belajar siswa yang tinggal di rumah sendiri 0,497. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa distribusi data dari masing-masing variabel berdistribusi adalah normal.

b. Uji Linieritas

Uji linearitas hubungan dapat diketahui dengan menggunakan uji F. Dalam program komputer yaitu SPSS for windows 16.0 untuk menguji linearitas menggunakan deviation from linearity dari uji F linear atau nilai probabilitas P-value. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dikatakan linear jika harga F hitung lebih kecil dari 0,05 maka hubungan variabel bebas X dengan variabel terikat Y dinyatakan linear. Hasil uji linearitas hubungan adalah sebagai berikut: Tabel 10. Ringkasan hasil uji linearitas Hubungan variabel Df Harga F Pvalue Alpha Keterangan Hitung Tabel X1 – Y1 1;123 0,681 3,92 0,859 0,05 Linear X2 – Y2 1;192 0,858 3,89 0,658 0,05 Linear Sumber: Data primer dari responden yang telah diolah Berdasarkan tabel 10 harga f-hitung variabel lingkungan belajar siswa yang tinggal di pesantren dengan prestasi belajar siswa yang tinggal di pesantren 0,681 lebih kecil daripada f-tabel 3,92 dan lingkungan belajar siswa yang tinggal di rumah sendiri dengan prestasi belajar siswa yang tinggal di rumah sendiri 0,858 lebih kecil daripada f-tabel 3,89 pada taraf signifikansi 5 atau P-value hubungan antara variabel lingkungan belajar siswa yang tinggal di pesantren dengan prestasi belajar siswa yang tinggal di pesantren 0,859 dan lingkungan belajar siswa yang tinggal di rumah sendiri dengan prestasi belajar siswa yang tinggal di rumah sendiri 0,658 lebih besar dari Alpha 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan antar variabel linear. 3. Pengajuan Hipotesis Hipotesis merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang dirumuskan. Oleh sebab itu, jawaban sementara ini harus diuji kebenarannya secara empirik. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan teknik Korelasi Product Moment dari Pearson untuk hipotesis pertama dan kedua. Sedangkan untuk hipotesis ketiga dengan uji-t. Penjelasan tentang hasil pengujian hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut. Tabel 11. Ringkasan hasil analisis Korelasi Product Moment Variabel R Pvalue ɑ=5 Ket Hubungan Variabel N Hitung Tabel ɑ=5 X1 – Y1 124 0,761 0,176 ,000 0,05 Positif X2 – Y2 193 0,768 0,138 ,000 0,05 Positif Sumber: Data primer dari responden yang telah diolah

a. Analisis Bivariat

1 Uji Hipotesis 1 Hipotesis yang pertama menyatakan bahwa “Terdapat hubungan positif antara lingkungan belajar siswa yang tinggal di pesantren dengan Prestasi Belajar IPS Siswa yang tinggal di pesantren MTsN Wonokromo Bantul Tahun Ajaran 20152016”. Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien Korelasi Product Moment r x1y antara lingkungan belajar siswa yang tinggal di pesantren X 1 dengan Prestasi Belajar IPS siswa yang tinggal di pesantren Y1 kemudian dikonsultasikan dengan r table atau melihat P-value berdasarkan perhitungan program SPSS for Windows versi 17.0, maka hasilnya nilai korelasi r hitung sebesar 0,761 lebih Besar dari koefisien r tabel sebesar 0,176 pada taraf signifikansi 5 atau P- value sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai korelasi r hitung lebih besar dengan koefisien r tabel pada taraf signifikansi 5 atau P-value lebih kecil dari 0,05, Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis pertama dalam penelitian ini diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar siswa yang tinggal di pesantren dengan Prestasi Belajar IPS siswa yang tinggal di pesantren MTsN Wonokromo Bantul Tahun Ajaran 20152016. 2 Uji Hipotesis 2 Hipotesis yang kedua menyatakan bahwa “Terdapat hubungan positif antara lingkungan belajar siswa yang tinggal di rumah sendiri dengan Prestasi Belajar IPS Siswa yang tinggal di rumah sendiri MTsN Wonokromo Bantul Tahun Ajaran 20152016 ”. Hasil analisis menunjukkan bahwa koefisien Korelasi Product Moment r x1y antara lingkungan belajar siswa yang tinggal di rumah sendiri X 1 dengan Prestasi Belajar IPS yang tinggal di rumah sendiri Y kemudian dikonsultasikan dengan r table atau melihat P-value berdasarkan perhitungan program SPSS for Windows versi 17.0, maka hasilnya nilai korelasi r hitung sebesar 0,768 lebih besar dengan koefisien r tabel sebesar 0,138 pada taraf signifikansi 5 atau P-value sebesar 0,000 lebih kecil dari 0,05. Hasil ini menunjukkan bahwa nilai korelasi r hitung lebih besar dengan koefisien r tabel pada taraf signifikansi 5 atau P-value lebih kecil dari 0,05, Berdasarkan hasil tersebut, maka hipotesis kedua dalam penelitian ini diterima. Hal ini dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar siswa yang tinggal di rumah sendiri