…. IPS berkenaan dengan cara manusia menggunakan
usaha memenuhi
kebutuhan materinya,
memenuhi kebutuhan budayannya, kebutuhan kejiwaanya, pemanfaatan sumber daya yang ada dipermukaan bumi,
mengatur kesejahteraan dan pemerintahannya, dan lain-lain sebagainya yang mengatur serta mempertahankan kehidupan
masyarakat yang manusiawi.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulka bahwa IPS merupakan sebuah mata pelajaran yang memuat disiplin ilmu-ilmu
sosial seperti sejarah, geografi, ekonomi, dan sosiologi yang saling terintegrasi secara konseptual dan disajikan secara ilmiah dan
psikologis untuk tujuan pendidikan.
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang dilakukan oleh Hetty Zakiyah Darojah 2010 yang berjudul “ Hubungan Antara Lingkungan Belajar Siswa dan Status
Sosial Ekonomi Orang Tua dengan Prestasi Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Karanganom Klaten Tahun A
jaran 20092010”. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan positif
dan signifikan antara lingkungan belajar siswa dengan prestasi belajar, ditunjukkan dengan r hitung sebesar 0,384 dan t hitung sebesar 3,942
dengan nilai signifikan 0,000. Hal ini membuktikan bahwa lingkungan belajar turut menentukan tinggi rendahnya prestasi belajar.
2. Penelitian yang dilakukan oleh Akhmad Fatoni 2013 yang berjudul “
Hubungan Antara Kecerdasan Emosional dan Lingkungan Belajar dengan Prestasi Belajar Geografi Siswa Kelas XI Program Ilmu
Pengetahuan Sosial SMA di Kecamatan Depok Kabupaten Sleman”.
Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar
geografi siswa kelas XI Program IPS SMA di Kecamatan Depok. Hal ini dibuktikan dengan koefisiensi korelasi atau r hitung sebesar 0,274
dengan r table sebesar 0,176 pada taraf signifikan 5. Harga r hitung ini ternyata lebuh besar dari r table 0,274 0,176 sehingga
dikategorikan rendah. Hasil tersebut membuktikan bahwa semakin baik lingkungan belajar siswa, maka semakin baik pula prestasi belajar
geografi yang dicapai. 3.
Penelitian yang dilakukan oleh Melkiade Pero 2011 yang berjudul “ Hubungan Pemanfaatan Waktu di Luar Jam Pelajaran dan Lingkungan
Fisik Belajar dengan Prestasi Belajar Geografi di SMA Negeri 1 Menyuke Kabupaten Landak”. Hasil penelitian tersebut menunjukan
bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan belajar dengan prestasi belajar geografi siswa kelas XI IPS
SMA Negeri 1 Menyuke tahun ajaran 20102011. Hal ini dibuktikan dengan perolehan perhitungan koefisiensi korelasi r
xy
sebesar 0,406, dimana nilai ini lebih besar dari nilai r
tabel
dalam taraf signifikan 5 yaitu 0,151. Hal ini menunjukan bahwa semakin baik lingkungan fisik
belajar dirumah, maka anak semakin baik pula prestasi belajar geografi yang dicapai siswa.
C. Kerangka Berfikir
Siswa MTsN Wonokromo mempunyai lingkungan tempat tinggal yang berbeda-beda. Ada yang tinggal di pesantren dan ada juga yang
tinggal di rumah sendiri. Jadi lingkungan belajarnya ada 2 yaitu lingkungan belajar di pesantren dan lingkungan belajar di rumah sendiri.
Lingkungan belajar di pesantren meliputi: sarana dan prasarana belajar, perhatian pemilik pesantren, hubungan dengan penghuni pesantren dan
juga masyarakat, suasana pesantren, keadaan ekonomi kepala rumah tangga dan perhatian orang tua. Lingkungan belajar di rumah sendiri
meliputi: sarana dan prasarana belajar, perhatian orang tua, hubungan dengan keluarga dan masyarakat, suasana rumah, keadaan ekonomi
kepala rumah tangga. Lingkungan belajar sangat berpengaruh dengan proses belajar dan prestasi. Jika kondisi lingkungan belajar mendukung
maka prestasi belajarnya akan optimal, tetapi jika lingkungan belajarnya kurang kondusif maka hasilnya kurang bagus. Di bawah ini adalah bagan
kerangka berfikir.