Sejarah Berdirinya SMA Negeri 2 Yogyakarta

68

BAB IV GAMBARAN UMUM

A. SMA NEGERI

2 YOGYAKARTA

1. Sejarah Berdirinya SMA Negeri 2 Yogyakarta

Sejarah SMA 2 adalah penjelmaan dari SMA YPK, yang didirikan oleh yayasan Pembinaan Kesejahteraan POMG SMA Negeri 6 Yogyakarta atas gagasan guru-guru SMP Negeri 6, untuk menampung siswa-siswi SMP 6 yang tidak mendapat tempat untuk melanjutkan belajarnya di SMA Negeri. Karena pendirian suatu lembaga pendidikan harus dilakukan oleh sebuah yayasan, maka untuk pendirian SMA YPK tersebut didirikan YPK POMG SMP 6 Yogyakarta dengan akte notaries RM Wiranto, Yogyakarta tanggal 14 Agustus 1963, Nomor 17. Sedangkan susunan pengurus yayasan tersebut adalah : Ketua : Bpk Hadiwarsito Bendahara : Bpk Tarmiso a. Bidang Pendidikan : Bpk Antoen Suhono b. Bidang Umum : Bpk Soehardjono Dengan modal pertama yang diberikan yayasan sebesar Rp. 10.00,00 untuk perbaikan listrik dan keperluan administrasi, SMA YPK mulai berjalan. Pendaftaran siswa dimulai tanggal 12 sampai dengan 25 Agustus 1963, sedang pelajaran mulai tanggal 1 September 1963. Pada permulaan tahun pelajaran jumlah siswa 139 orang yang terdiri dari 120 putra dan 19 putri. Sebagian besar guru adalah guru-guru SMP 6 dan beberapa tenaga guru lain yang menaruh simpati terhadap usaha perjuangan pendidikan ini, sebab dalam hal ini memang membutuhkan pengorbanan yang tulus ikhlas. Tahun kedua SMA YPK terdiri dari 8 kelas yaitu 4 kelas satu, 2 kelas dua jurusan sosial dan 2 kelas dua jurusan Pas Pal, kelas tiga belum ada. SMA YPK juga dilengkapi pengurus POMG yang terdiri dari : a. Ketua Umum : R. Ng Praja Sastra Harsana b. Ketua I : Mitata Utama c. Ketua II : Djiwata Suhardjono d. Sekretaris I : A. Sarigih e. Sekretaris II : Surjanto Abd f. Bendahara I : Suhartono, S.H g. Bendahara II : Hartoko h. Pembantu Umum : - Hardjosucipto - Sudjiman - Dirjo Duprobo - Ny Sukarto Melihat sambutan dari masyarakat yang sangat baik dan percaya untuk menyerahkan putra-putrinya kepada SMA YPK, maka muncul keinginan untuk menjadikan SMA YPK menjadi SMA Negeri. Salah satu syarat menjadi sekolah negeri haruslah mempunyai tanah dan gedung sendiri. Dengan bantuan Bapak Purwoko, SH yang waktu itu menjabat sebagai kepala inspeksi SMA, maka SMA YPK terlebih dahulu dijadikan filial salah satu SMA Negeri yang ada, dengan SK kepala Perwakilan Departemen P dan K DIY tanggal 15 September 1964 No. 36C1UM64 akhirnya SMA YPK dijadikan filial SMA Negeri 1 Yogyakarta. SMA Negeri Teladan mengirim empat orang tenaga guru untuk memberikan bimbingan dan memudahkan penyesuaian dengan SMA – SMA negeri yang telah ada. Hal ini digunakn untuk menyeragamkan dengan induknya. Salah seorang tenaga pembimbing tersebut adalah Bapak Drs. Soemadji yang kemudian ditunjuk sebagai kepala SMA Negeri 2 Yogyakarta. Yayasan berhasil memperoleh tanah seluas 10.000 m 2 dengan surat ijin tanah tanggal 24 September 1964, No. 433TR1964 untuk mempersiapkan penegrian SMA YPK. Sedang untuk pembuatan gedung dibentuk Panitia gedung SMA Negeri Filial SMA Teladan Yogyakarta yang diketuai Bpk Drs. Wahyo Sumidjo dari Perwakilan Departemen P dan K DIY. Pada saat acara pelantikan Panitia Gedung yang diadakan di Pendopo Kemantren Jetis, yayasan telah menyerahkan uang tunai sebesar Rp 500.000,00 sebagai modal pertama kerja panitia. Karena pengaruh situasi pada waktu itu, perjuangan penggedungan gagal. Jangankan peletakan batu pertama, bahkan pemasangan patokan pun belum sempat dilakukan. Akhirnya karena kadaluwarsa, hak pakai tanah dicabut kembali. Meskipun tanpa gedung sendiri, penegrian terlaksana juga dengan SK Menteri P dan k Republik Indonesia tanggal 17 Juli 1965 No. 96SABIII65-66 dan sebagai kepala sekolah ditunjuk Drs. Soemardji. Usaha memiliki gedung dan tanah sendiri yang dahulu memegas, pada akhir tahun 1974 aktif kembali dan berhasil memperoleh ijin memakai tanah di daerah Bener, Tegalrejo. Banngunan sekolah memiliki 7 kelas dengan 2 laboratorium. Pada tanggal 1 Maret 1978, SMA Negeri 2 Yogyakarta dari Jetis pindah ke Bener kecamatan Tegalrejo Yogyakarta. Suasana keprihatinan masih menyelimuti SMA 2 di tahun-tahun pertama setelah pindah. Listrik saat itu belum masuk, jalan masih berlumpur dan berlubang. Keadaan dan kondisi sekarang ini semakin baik berkat perjuangan bapak kepala sekolah, bapak dan ibu guru, karyawan, siswa dan para orang tua. Walaupun berat perjuangan tetapi dilandasi dengan ibadah dan rasa ikhlas, yang berat itu menjadi ringan. Berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa, SMA Negeri 2 Yogyakarta mampu menunjukkan prestasinya dan sejak tahun 2008 diberi amanah untuk melaksanakan program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional. Mulai tahun 2013, SMA Negeri 2 Yogyakarta menerapkan kurikulum 2013. Hingga saat ini SMA Negeri 2 Yogyakarta masih ditunjuk sebagai sekolah yang tetap menggunakan Kurikulum 2013 Sejak berdirinya hingga sekarang, SMA Negeri 2 telah sebanyak 17 kali mengalami pergantian pimpinan sekolah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2. Tujuan SMA Negeri 2 Yogyakarta