Kompetensi Kepribadian Kompetensi Sosial

yang akan diampu. Sedangkan Guru Ekonomi lulusan non-FKIP juga memiliki keahlian serta keterampilan teori maupun praktik pembelajaran Ekonomi, akan tetapi keterampilan teori dan praktik yang dimiliki bukan didasarkan pada profesi guru, sehingga dalam dunia pendidikan dan mengajar di kelas beberapa materi pembelajaran berbeda bahkan tidak dipelajari sebelumnya. Selain itu Guru Ekonomi lulusan non-FKIP belum memiliki pengalaman praktik langsung, misalnya dalam mata kuliah Pembelajaran Mikro dan Program Pengalaman Lapangan. Berdasarkan uraian di atas dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: H a = Ada perbedaan signifikan kompetensi profesional Guru Ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di SMA Kota Yogyakarta.

3. Kompetensi Kepribadian

Menurut Asmani 2009: 117, tampilan kepribadian guru akan lebih banyak mempengaruhi minat dan antusisme anak dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Kompetensi kepribadian berkaitan dengan kemampuan profesionalitas seorang guru. Guru merupakan teladan serta panutan bagi peserta didik di sekolah. Setiap sikap dan perilaku seorang guru harus mencerminkan kepribadian yang baik bagi peserta didik. Guru Ekonomi baik lulusan FKIP maupun non-FKIP harus memiliki kepribadian yang baik sehingga menampilkan pribadi yang berwibawa dan profesional sebagai guru. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Guru Ekonomi lulusan FKIP dan non-FKIP tentu memiliki kepribadian yang baik yang telah dibekali sebelumnya dalam perkuliahan. Akan tetapi, sejak dalam perkuliahan Guru Ekonomi lulusan FKIP dituntut untuk berperilaku sopan, baik dalam hal berpakaian, tutur kata dan juga perbuatan. Sehingga Guru Ekonomi lulusan FKIP lebih menghargai dan bangga akan profesi keguruan yang dimiliki. Sedangkan Guru Ekonomi lulusan non-FKIP bukan berarti tidak diajarkan perilaku sopan dan baik, akan tetapi karena sebelumnya calon Guru Ekonomi lulusan non-FKIP tidak diarahkan sebagai seorang guru, maka kompetensi kepribadian yang dimiliki berbeda. Guru Ekonomi lulusan FKIP secara khusus tidak mempelajari sikap maupun perilaku seorang guru yang diaplikasikan dalam praktik langsung seperti Program Pengalaman Lapangan, sehingga Guru lulusan FKIP belum memiliki pribadi yang mantap dan stabil dalam melaksanakan profesi keguruannya. Berdasarkan uraian di atas dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: H a = Ada perbedaan signifikan kompetensi kepribadian Guru Ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di SMA Kota Yogyakarta.

4. Kompetensi Sosial

Kompetensi sosial berkaitan dengan kemampuan guru dalam berinteraksi dengan peserta didik dan orang yang ada sekitar. Kompetensi ini menunjukkan bagaimana cara guru sebagai tenaga pendidik dapat PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI berinteraksi dengan peserta didik, sesama guru, wali murid, dan masyarakat sekitar yang kaitannya denga proses pembelajaran. Sebagai seorang guru, baik guru lulusan FKIP maupun non-FKIP harus memiliki kemampuan sosial yaitu kemampuan berinteraksi dan berkomunikasi dengan lingkungan sekitar. Guru Ekonomi lulusan FKIP mempelajari kemampuan sosial melalui Program Pengalaman Lapangan yang diselenggarakan di sekolah. Program pengalaman lapangan memberikan banyak pengetahuan bagi calon guru lulusan FKIP dalam berikteraksi dan berkomunikasi secara langsung dengan peserta didik, sesama pendidik dan juga masyarakat. Guru FKIP diduga lebih menguasai kompetensi sosial lebih baik daripada Guru Ekonomi lulusan non-FKIP, karena dalam masa perkuliahan Guru Ekonomi FKIP banyak melakukan praktik langsung terkait dengan tugas seorang guru. Sedangkan Guru Ekonomi lulusan non-FKIP, tidak memiliki pengalaman sosial secara langsung yang terkait dengan tugas sebagai guru, karena sebelumnya tidak dibekali dan tidak memiliki pengalaman secara langsung dalam dunia pendidikan. Berdasarkan uraian di atas dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: H a = Ada perbedaan signifikan kompetensi sosial Guru Ekonomi SMA lulusan FKIP dan lulusan non-FKIP di SMA Kota Yogyakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan uraian di atas dapat digambarkan kerangka berpikir yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut: Guru Ekonomi Lulusan FKIP Guru Ekonomi Lulusan Non FKIP Kompetensi Guru Pedagogik Profesional Kepribadian Sosial 45

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Studi Komparatif. Menurut Sugiyono 2012: 36 penelitian komparatif adalah penelitian yang membandingkan keberadan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Menurut Sudjud Arikunto, 2006: 267 penelitian komparasi akan dapat menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang benda-benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, tentang ide-ide, kritik terhadap orang, kelompok, terhadap suatu ide atau suatu prosedur kerja. Dapat juga membandingkan kesamaan pandangan dan perubahan-perubahan pandangan orang, grup atau negara, terhadap kasus, terhadap orang, peristiwa atau terhadap ide-ide. Dalam penelitian ini, peneliti akan membandingkan perbedaan Kompetensi Guru Ekonomi SMA Lulusan FKIP dan Lulusan non- FKIP di SMA Kota Yogyakarta.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilaksanakan di SMA Negeri 2 Yogyakarta dan SMA Negeri 7 Yogyakarta. Sedangkan waktu penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada bulan Mei-Juni 2016. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI