Kelas Kontrol Kelas Eksperimen

Tabel 3.1. Pre-test and Post-test Control Group Treatment Group O 1 X 1 O 1 ’ Control Group O 2 X 2 O 2 ’ Keterangan: O 1 : Pre-test kelas treatmen X MIPA 4 X 1 : pembelajaran dengan metode eksperimen X MIPA 4 O 1 ’ : Post-test kelas treatmen X MIPA 4 O 2 : Pre-test kelas kontrol X MIPA 1 X 2 : pembelajaran dengan metode ceramah X MIPA 1 O 2 ’ : Post-test kelas kontrol X MIPA 1

F. Treatmen

Treatmen adalah perlakuan peneliti kepada subyek yang mau diteliti agar nantinya mendapatkan data yang diinginkan Suparno, 2011: 51. Treatmen yang digunakan dalam penelitian ini adalah penerapan metode eksperimen terbimbing dengan desain penelitan pretest and posttest control group.

1. Kelas Kontrol

Kelompok kontrol yaitu kelompok yang tidak diberi treatmen. Pada kelas kontrol, pembelajaran dengan metode ceramah aktif diberikan sebanyak 1 kali pembelajaran. Adanya kelompok kontrol dimaksudkan sebagai PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI pembanding sehingga dapat terlihat perubahan akibat dari metode eksperimen. Secara sederhana proses pembelajarannya sebagai berikut: a. Peserta didik diajak mengamati video air yang direbus secara terus menerus. b. Guru bertanya kepada siswa apa yang terjadi pada peristiwa tersebut dan jika air dimasukan kedalam lemari es apa yang akan terjadi? c. Siswa mendiskusikan bersama dengan teman sebangku mengenai peristiwa yang terjadi dalam video. d. Siswa bersama guru membahas bersama-sama mengenai perbahan wujud dan siswa diminta memberikan contoh dari masing-masing perubahan wujud. e. Secara sukarela guru meminta siswa untuk memberi contoh peristiwa penyerapan dan pelepasan kalor. f. Guru menjelaskan tentang kalor laten peleburan dan kalor laten penguapan. g. Siswa mengerjakan beberapa soal yang diberikan secara bersama teman sebangku. h. Secara sukarela siswa mengerjakan soal yang diberikan di papan tulis kemudian dibahas bersama.

2. Kelas Eksperimen

Kelompok eksperimen yaitu kelompok yang sengaja diberi treatmen. Metode eksperimen yang digunakan ialah metode eksperimen terbimbing. Metode eksperimen terbimbing akan lebih cepat selesai, lebih teratur dan terarah sehingga siswa tidak mudah binggung. Untuk metode eksperimen terbimbing langkah-langkah yang harus dibuat siswa, peralatan yang harus digunakan, apa yang harus diamati, dan diukur semuanya sudah ditentukan sejak awal. Maka siswa tidak akan bingung tentang langkah-langkah yang akan dibuat. Data yang harus dikumpulkan dan kesimpulan mana yang akan dituju mereka cukup jelas. Tentu hasil kesimpulan tergantung data yang mereka lakukan. Eksperimen yang dilakukan mengenai perubahan wujud es-air-uap. Eksperimen ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara perubahan suhu dan waktu selama terjadi perubahan wujud. Alat yang digunakan ialah beker glass, termometer, pengaduk, bunsen, neraca ohaus, penutup beker glass, stopwatch dan kertas grafik. Siswa diminta untuk memanasi es didalam beker glass dan setiap 1 menit diukur suhunya. Siswa mencatat waktu, suhu dan wujud zat dalam tabel dari bentuk es sampai mendidih menjadi uap. Sebelum melakukan eksperimen siswa menjawab beberapa pertanyaan seperti: a. Peristiwa apa yang akan terjadi jika kalor suatu benda ditambahkan secara terus menerus pada benda tersebut? b. Bagaimana hubungan antara perubahan suhu dan waktu ketika terjadi perubahan wujud suatu benda tertentu? PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Setelah melakukan eksperimen siswa juga diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan seperti: a. Jelaskanlah proses pengambilan data b. Buat grafik hubungan suhu, T ˚C terhadap waktu, t menit c. Mengapa suhu tidak bertambah pada saat perubahan wujud menjadi uap? d. Apa kesimpulan anda dari percobaan ini? Mengapa demikian? Setelah siswa melaksanakan seluruh proses eksperimen siswa dapat mengkomunikasikan hasil eksperimen melalui pembuatan laporan eksperimen. Laporan eksperimen berisi tujuan, alat yang digunakan, dasar teori, prosedur percobaan, data dan grafik, pembahasan, jawaban pertanyaan dan kesimpulan.

3. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK PENYEBAB PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK.

0 3 29

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN GAYA.

1 3 29

Pengaruh simulai komputer terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar pada pokok bahasan kalor kelas VII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta.

0 0 4

Pengaruh metode eksperimen terbimbing terhadap peningkatan hasil belajar dan keterampilan proses sains pada pokok bahasan perubahan wujud kelas X SMA Stella Duce Bantul.

0 0 153

Minat, nilai karakter, dan peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Wewewa Timur melalui metode eksperimen terbimbing dalam pokok bahasan pengukuran besaran dan satuan.

0 7 223

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS PADA POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 0 11

Peningkatan Hasil Belajar IPA Pada Pokok Bahasan Cahaya Dan Sifat-Sifatnya Melalui Metode Eksperimen

1 1 16

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA

0 0 5

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA POKOK BAHASAN SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SD N 1 PETIR

0 0 11

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM SOLVING POKOK BAHASAN KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SMA KATOLIK SANTA AGNES SURABAYA KELAS XI-IPA SKRIPSI

0 0 20