Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangan hidup manusia sains memegang peranan penting. Lewat sains manusia mampu mengolah alam secara lebih maju sehingga semakin berdampak bagi perbaikan hidup manusia. Lewat sains manusia mampu menggunakan kekayaan alam secara bertanggung jawab. Oleh karena sains penting bagi kehidupan manusia, maka penting kita mengenali sains. Disinilah pendidikan sains penting. Pendidikan mengenai sains bukan hanya didapatkan dari pendidikan formal tetapi juga dari pengalaman langsung. Sains merupakan pengetahuan fisis, maka untuk mempelajari sains dan membentuk pengetahuan tentang sains, diperlukan kontak langsung dengan hal yang ingin diketahui. Pendidikan sains telah dimulai sepanjang hidup, namun pendidikan sains secara khusus dipelajari pada tingkat SMP dan SMA. Dalam pembelajaran sains siswa dituntut untuk memiliki kemampuan keterampilan sains bukan hanya menguasai materi sains. Hal ini dikarenakan dalam proses pembelajaran sains sangat memungkinkan siswa untuk terlibat dalam kegiatan pengamatan, percobaan, serta kemampuan menganalisis. Menurut Semiawan 1987: 17-18, kemampuan atau keterampilan mendasar yang perlu dimiliki siswa antara lain: 1. Mengobservasi atau mengamati 2. Menghitung 3. Mengukur 4. Mengklasifikasi 5. Mencari hubungan ruang atau waktu 6. Membuat hipotesis 7. Merencanakan penelitian atau eksperimen 8. Mengendalikan variabel 9. Menginterpretasi atau menafsirkan data 10. Menyusun kesimpulan sementara inferensi 11. Meramalkan memprediksi 12. Menerapkan mengaplikasi 13. Mengkomunikasikan. Metode pembelajaran yang melibatkan semua aspek keterampilan sains ialah pengajaran dengan menggunakan metode eksperimen. Namun pada kenyataannya metode pembelajaran yang sering digunakan di sekolah menengah atas ialah metode ceramah yang menekankan pada teori, hukum, dan rumus. Guru menjelaskan materi dan siswa hanya memperhatikan tanpa terlibat aktif dalam proses pembelajaran. Siswa hanya dituntut untuk menghafal rumus dan mengerjakan soal-soal yang diberikan ketika proses pengajaran. Metode yang digunakan guru seringkali menggunakan metode yang sederhana. Guru beranggapan bahwa semua materi yang terdapat didalam kurikulum harus terselesaikan tepat waktu tanpa menyesuaikan dengan keadaan siswa. Padahal proses pembelajaran dapat berjalan dengan baik bila seorang guru dapat menerapkan proses pembelajaran yang sesuai keadaan siswa. Pemilihan metode dapat mempengaruhi keberhasilan dalam pembelajaran. Salah satu metode yang kontruktivistik dalam pembelajaran sains adalah metode eksperimen. Belajar fisika bukan hanya sekedar untuk menghafal rumus dan mengerjakan soal, tetapi lebih menekankan pada proses suatu kejadian untuk menemukan suatu konsep. Pembelajaran fisika yang menekankan pada proses yaitu menggunakan metode eksperimen dimana siswa dapat mengamati, mengukur, mengumpulkan data, menganalisa data dan menyimpulkannya, sangat cocok untuk mendalami fisika Suparno, 2013. Menurut Suparno, dalam metode eksperimen aktivitas proses belajar mengajar aktivitasnya tidak hanya didominasi oleh guru, sehingga siswa akan lebih terlibat secara fisik, emosional, dan intelektual. Pada gilirannya diharapkan terjadi perubahan konsep dalam diri siswa 2007: 77, 142. Metode eksperimen dilaksanakan dengan harapan bahwa teori yang dibicarakan sebelumnya memang benar dan dapat dibuktikan. Siswa mendapatkan pengetahuan yang lebih baik secara teori dan pengalaman langsung melalui metode eksperimen. Siswa diharapkan dapat meningkatan pengetahuannya yang diwujudkan dalam peningkatan prestasi pada proses pembelajaran sains. Menurut Djamarah 2011: 175-180, ada beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar, yaitu faktor yang berasal dari dalam internal dan faktor yang berasal dari luar eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri siswa, meliputi faktor fisiologis jasmani dan psikologis intelegensi, motivasi, bakat, dan sikap. Faktor eksternal berasal dari luar diri siswa meliputi lingkungan fisik, instrument, dan sosial. Peningkatan prestasi pada proses pembelajaran sains dalam penelitian ini dibatasi dalam hal intelegensi siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Materi yang dipelajari dalam penelitian ini ialah perubahan wujud zat. Pada umumnya siswa mempelajari materi perubahan wujud zat hanya sebatas hafalan. Padahal fisika bukanlah soal menghafal tetapi memahami suatu kejadian dan mampu mengaplikasikannya. Materi perubahan wujud zat sangat cocok bila diajarkan dengan metode eksperimen sehingga siswa dapat mempelajari materi ini melalui pengalaman langsung. Selain itu untuk menunjang eksperimen ini di SMA Negeri 1 Kasihan Bantul alat dan bahan yang diperlukan telah tersedia. Berdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk mengetahui Pengaruh Metode Eksperimen Terhadap Peningkatan Hasil Belajar Dan Ketrampilan Proses Sains Pada Pokok Bahasan Perubahan Wujud Zat Untuk Kelas X SMA Negeri 1 Kasihan Bantul.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PENERAPAN METODE EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA MATERI POKOK PENYEBAB PERUBAHAN LINGKUNGAN FISIK.

0 3 29

PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN EKSPERIMEN UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA POKOK BAHASAN GAYA.

1 3 29

Pengaruh simulai komputer terhadap keterampilan proses sains dan hasil belajar pada pokok bahasan kalor kelas VII SMP Pangudi Luhur I Yogyakarta.

0 0 4

Pengaruh metode eksperimen terbimbing terhadap peningkatan hasil belajar dan keterampilan proses sains pada pokok bahasan perubahan wujud kelas X SMA Stella Duce Bantul.

0 0 153

Minat, nilai karakter, dan peningkatan hasil belajar siswa kelas X SMA Negeri 1 Wewewa Timur melalui metode eksperimen terbimbing dalam pokok bahasan pengukuran besaran dan satuan.

0 7 223

PENGARUH PENGGUNAAN MODUL HASIL PENELITIAN BENTOS PADA POKOK BAHASAN PENCEMARAN LINGKUNGAN TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 MOJOLABAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012.

0 0 11

Peningkatan Hasil Belajar IPA Pada Pokok Bahasan Cahaya Dan Sifat-Sifatnya Melalui Metode Eksperimen

1 1 16

UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA POKOK BAHASAN FLUIDA

0 0 5

PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPA POKOK BAHASAN SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI METODE EKSPERIMEN DI KELAS IV SD N 1 PETIR

0 0 11

PENGEMBANGAN PERANGKAT PEMBELAJARAN MODEL PROBLEM SOLVING POKOK BAHASAN KALOR DAN PERUBAHAN WUJUD UNTUK MELATIHKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK SMA KATOLIK SANTA AGNES SURABAYA KELAS XI-IPA SKRIPSI

0 0 20