Indikator kedua yaitu siswa dapat mendeskripsikan contoh perubahan wujud zat menyublim, menguap, mengembun dan membeku, pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol dikategorikan “Sangat Baik”. Hal ini ditunjukan dengan siswa sudah bisa memberikan contoh pada setiap keadaan perubahan
wujud zat. Proses perubahan wujud zat terjadi setiap saat dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa dengan mudah dapat memberikan contoh
perubahan wujud zat. Indikator ketiga yaitu siswa dapat menghitung kalor yang dibutuhkan
untuk melakukan perubahan wujud zat, pada kelas eksperimen dan kelas kontrol dikategorikan “Cukup”. Hal ini ditunjukan dengan siswa dapat
menyelesaikan persoalan untuk menghitung jumlah kalor yang dibutuhkan untuk melakukan perubahan wujud zat. Namun ada beberapa siswa yang
melupakan proses peleburan dan penguapan pada saat terjadinya proses perubahan wujud zat.
Dari ketiga indikator, dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan metode eksperimen pada materi perubahan wujud zat dapat meningkatkan
hasil belajar.
2. Peningkatan Keterampilan Proses Sains
Dari hasil analisa yang dilakukan, untuk kelas eksperimen dengan jumlah siswa N = 23 orang. Hasil t = -13,59 dan signifikan two-tailed P =
0,000 dengan nilai level signifikan α = 0,05, karena p = 0,000 α = 0,05
maka hasilnya signifikan. Hal ini menunjukan ada perbedaan antara hasil pre- test dan post-test pada kelas eksperimen. Dengan demikian dapat dikatakan
bahwa ada peningkatan keterampilan proses sains siswa dengan metode eksperimen.
Selain dari hasil pre-test dan post-test, untuk melihat keterampilan proses sains pada siswa menggunakan observasi selama proses eksperimen.
Pembelajaran dengan menggunakan metode eksperimen menimbulkan rasa ingin tahu dan memicu siswa untuk lebih kritis dalam melakukan eksperimen.
Hal ini terlihat dari antusiasme siswa atau kelompok yang berdiskusi dengan kelompok lain atau bertanya kepada peneliti. Pembelajaran dengan
menggunakan metode eksperimen membantu siswa untuk dapat membangun pengetahuannya sendiri dan mengembangkannya. Siswa di dalam setiap
kelompok dilatih untuk semakin aktif dan dapat mengeluarkan ide-ide demi kelancaran eksperimen yang dikerjakan.
Dilihat dari laporan hasil eksperimen, siswa telah mampu membuat laporan eksperimen sesuai dengan langkah-langkah pembuatan laporan
eksperimen. Namun untuk pembuatan grafik yang berhubungan dengan penentuan variabel, masih ada beberapa siswa yang bingung untuk
menentukan variabel pada sumbu x dan pada sumbu y. Hal ini dikarenakan siswa lebih terbiasa diajarkan menggunakan metode ceramah sehingga siswa
belum terlatih dalam pembuatan grafik. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dikarenakan siswa belum pernah diajarkan membuat laporan eksperimen sebelumnya oleh guru sehingga keterampilan dalam membuat
pembahasan pun masih sangat minim. Hal ini dibuktikan dengan siswa masih belum memahami apa yang seharusnya siswa tulis pada pembahasan.
Kebanyakan siswa menuliskan dasar teori mengenai materi perubahan wujud zat dan juga siswa menuliskan jumlah anggota kelompok dengan tugasnya
masing-masing pada pembahasan. Keterampilan proses sains yang digunakan meliputi: pengukuran,
menentukan variabel, menyusun hipotesis, menginterpretasi data, analisis, melakukan eksperimen, dan mengkomunikasikan. Adanya peningkatan
keterampilan proses sains dapat dilihat dari setiap indikator dalam soal post- test dan didukung dari hasil observasi serta hasil laporan eksperimen.
Indikator pertama yaitu pengukuran. Hal ini dapat ditunjukan dari hasil observasi, siswa sudah bisa mengukur massa dari es yang akan
digunakan. Siswa juga sudah bisa memperkirakan massa es agar waktu yang dibutuhkan es untuk berubah wujud sesuai dengan lamanya waktu
eksperimen. Selain itu siswa sudah bisa membaca termometer dengan benar pada posisi sejajar antara termometer dan mata pembaca, dan menempatkan
posisi termometer pada bahan yang akan diukur tanpa menyentuh kaca dari beker glass. Dengan demikian keterampilan proses sains untuk pengukuran,
siswa sudah bisa mengukur bahan yang digunakan dalam eksperimen perubahan wujud zat.
Indikator kedua yaitu menentukan variabel. Hal ini dapat dilihat dari hasil post-test pada indikator pertama yaitusiswa dapat mendeskripsikan
rancangan percobaan yang sesuai dan dapat menentukan yang menjadi variabel terikat dan variabel bebas, keterampilan proses sains siswa
dikategorikan “Sangat Baik”. Hal ini dibuktikan dengan siswa sudah bisa mendeskripsikan rancangan percobaan dengan benar dan telah mampu
menentukan variabel terikat dan bebas secara benar sesuai dengan masalah pada soal post-test. Selain itu dapat dibuktikan dengan hasil observasi selama
proses eksperimen, bahwa siswa mampu menyelesaikan eksperimen dengan baik dan mendapatkan data yang sesuai dengan masalah yang diajukan. Siswa
juga sudah bisa menyebutkan variabel bebas dan variabel terikat dengan benar sesuai dengan masalah saat melakukan eksperimen. Dengan demikian
keterampilan proses sains untuk menentukan variabel, siswa sudah bisa menentukannya sesuai dengan masalah perubahan wujud zat.
Indikator ketiga yaitu menyusun hipotesis. Hal ini dapat dilihat dari hasil post-test pada indikator kedua yaitu siswa dapat membuat hipotesis
berdasarkan masalah
yang diajukan,
keterampilan proses
sains dapatdikategori
kan“Baik”. Hal ini ditunjukan dengan siswa sudah bisa membuat hipotesis sesuai dengan masalah yang diajukan. Selain itu dapat
dibuktikan dengan laporan hasil eksperimen. Pada laporan eksperimen siswa sudah bisa membuat hipotesis sesuai dengan panduan pertanyaan sebelum
melakukan eksperimen. Dengan demikian keterampilan proses sains untuk PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menyusun hipotesis, siswa sudah bisa merumuskan dugaan yang masuk akan untuk menerangkan masalah perubahan wujud zat.
Indikator keempat yaitu menginterpretasi data. Interpretasi data meliputi pembuatan kolom data dan membuat grafik. Hal ini dapat dilihat dari
hasil post-test pada indikator ketiga yaitu siswa dapat membuat grafik berdasarkan data yang sudah diperoleh, keterampilan proses sains
dapatdikategori kan“Sangat Baik”. Hal ini ditunjukan dengan siswa sudah bisa
membuat grafik berdasarkan data pada soal post-test. Namun pada laporan hasil eksperimen siswa dikategorikan “Cukup” dalam pembuatan grafik.Hal
ini dikarenakan masih ada beberapa siswa yang kurang yakin untuk menentukan variabel bebas dan variabel terikat saat eksperimen sehingga
berakibat pada penentuan variabel sumbu x dan sumbu y. Pada proses pembelajaran sebelumnya siswa belum pernah diajarkan
membuat grafik sesuai dengan masalah yang diajukan, sehingga siswa masih belum terlatih dalam proses pembuatan grafik. Pada laporan hasil eksperimen
dapat dilihat juga siswa sudah bisa membuat kolom dengan benar dan sesuai dengan variabel yang dibutuhkan. Namun ada beberapa siswa yang tidak
memberikan keterangan pada data tentang kondisi saat terjadi perubahan wujud zat. Dengan demikiansiswa masih perlu melatih keterampilan proses
sains untuk menginterpretasikan data khususnya pada pembuatan grafik dan secara teliti memberikan keterangan pada data hasil eksperimen.
Indikator kelima yaitu analisis. Hal ini dapat dilihat dari hasil post-test pada indikator keempat yaitu siswa dapat menjelaskan sebuah kejadian
melalui analisis yang sesuai dengan permasalahan, keterampilan proses sains siswa dapat dikategorikan “Cukup”. Hal ini dibuktikan dengan siswa masih
belum bisa mengaitkan masalah kedalam konsep teoritis perubahan wujud zat. Selain itu dapat dibuktikan juga dengan laporan hasil eksperimen,
indikator ini mendapatkan kategori “Cukup”. Hal ini dikarenakan siswa belum mempunyai keterampilan yang cukup dalam membuat pembahasan
yang mengaitkan masalah yang diteliti dengan konsep teoritis perubahan wujud zat.
Selama ini siswa belum pernah diajarkan membuat laporan eksperimen, sehingga ada beberapa siswa yang belum paham harus
membahas apa didalam pembahasan. Dengan demikian keterampilan proses sains untuk analisis, siswa masih perlu melatih keterampilan proses sains
dalam mengaitkan masalahan yang diteliti dengan konsep teoritis. Indikator keenam yaitu melakukan eksperimen. Hal ini dapat
ditunjukan dengan hasil observasi. Siswa dapat melakukan eksperimen dengan lancar sesuai dengan lembar kerja yang telah diberikan sebelumnya.
Pada saat eksperimen perubahan wujud zat dari es-air-uap, siswa berhasil menguji hipotesis atau prediksi siswa terhadap kejadian perubahan wujud zat
dari es sampai menjadi uap dan telah terbukti benar. Dengan demikian keterampilan proses sains dalam melakukan eksperimen telah berhasil
dilakukan siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Indikator ketujuh yaitu mengkomunikasikan. Hal ini dapat ditunjukan dengan hasil laporan eksperimen sebagai sarana untuk mengkomunikasikan
hasil eksperimen. Siswa sudah bisa membuat laporan eksperimen sesuai dengan langkah-langkah pembuatan laporan eksperimen, namun ada beberapa
bagian seperti pembuatan grafik dan pembahasan masih kurang. Hal ini dikarenakan siswa baru pertama kali membuat laporan eksperimen sehingga
untuk keterampilan mengkomunikasikan masih perlu dilatih. Dari ketujuh indikator, dapat dikatakan bahwa dengan menggunakan
metode eksperimen pada materi perubahan wujud zat dapat meningkatkan keterampilan proses sains siswa.
E. Keterbatasan Penelitian