Data Hasil Kuesioner Data Hasil Tes

45 Durasi waktu uji coba lapangan setiap pertemuan adalah 60 menit. Pelaksanaan uji coba lapangan dengan alat peraga dilakukan setelah pelajaran selesai atau sepulang sekolah. Pada pertemuan sebelumnya, peneliti telah memberikan pretest pada siswa. Pembelajaran setiap pertemuan selalu dimulai dengan pengenalan materi oleh peneliti yang bertindak sebagai direktris. Selanjutnya, setiap siswa melakukan latihan menggunakan alat peraga secara mandiri dan siswa yang lainnya bertindak sebagai pengamat. Selama proses pembelajaran berlangsung, peneliti mengamati hal-hal menarik yang terjadi. Pertama, peneliti mendapati adanya perbedaan tingkat pemahaman siswa, ada yang bisa memahami materi dengan satu kali latihan dan ada pula yang harus melakukan latihan berulang kali sampai paham. Sadar akan perbedaan itu, peneliti pun mengambil langkah untuk membantu siswa tersebut dengan cara meminta teman yang sudah bisa untuk menjadi tutor sebayanya. Siswa memerlukan latihan berkali-kali untuk mengembangkan potensinya dalam rangka memperluas pengetahuannya atas dirinya sendiri dan lingkungan sekitarnya Montessori, 2002:352. Kedua, ketika siswa sedang berlatih dengan alat peraga, peran peneliti sebagai direktris pun perlahan mulai “hilang”. Siswa “asyik” belajar sendiri tanpa menghiraukan keberadaan peneliti. Hal ini menurut Montessori menunjukkan bahwa siswa sedang memusatkan perhatiannya untuk mengeksplorasi sesuatu yang baru dari lingkungan sekitarnya Montessori, 2002:346. Ketiga, peneliti melihat bahwa siswa termotivasi untuk terus belajar. Hal tersebut tampak ketika siswa menginginkan tambahan soal untuk latihan. Setelah pembelajaran dengan alat peraga selesai dilaksanakan, peneliti memberikan posttest pada siswa. Dokumentasi uji coba lapangan terbatas menggunakan alat peraga papan bilangan bulat dapat dilihat pada lampiran 7 halaman 78.

4.4.5.1 Data Hasil Kuesioner

Bentuk kuesioner uji coba lapangan terbatas mengadopsi skala Likert 1-5 dan terdiri dari sepuluh pernyataan. Pengisian kuesioner dilaksanakan setelah empat kali pembelajaran dengan alat peraga papan bilangan bulat. Beberapa aspek yang dinilai adalah 1 kemenarikan alat peraga, 2 gradasi alat peraga, 3 auto correction , 4 auto education, dan 5 kontekstual. Berdasarkan kuesioner yang 46 telah diisi oleh siswa, produk pengembangan berupa alat peraga papan bilangan bulat memperoleh skor 4,9 dengan kategori “sangat baik” dengan alasan alat peraga yang dikembangkan sesuai dengan kriteria menarik, bergradasi, mengandung auto correction, auto education, dan kontekstual. Rekapitulasi hasil kuesioner uji coba lapangan terbatas dapat dilihat pada lampiran 4.3 halaman 75.

4.4.5.2 Data Hasil Tes

Selain melakukan validasi produk, peneliti juga memberikan tes terhadap lima siswa yang mempunyai nilai di bawah KKM. Peneliti membagi tes berdasarkan waktu pelaksanaannya yaitu pretest dan posttest. Bentuk soal tes adalah isian singkat dengan jumlah soal sebanyak 20. Penyusunan soal tes sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Soal untuk tes berbeda dengan soal yang terdapat pada kartu dan tidak dilatihkan pada siswa ketika pembelajaran dengan alat peraga papan bilangan bulat berlangsung. Penggunaan tes dalam penelitian ini bertujuan agar peneliti dapat mengetahui pengaruh alat peraga Montessori terhadap hasil posttest siswa setelah mengikuti uji coba. Selama posttest berlangsung, peneliti mendapati bahwa siswa memiliki pola berpikir sesuai dengan alur ketika melakukan uji coba dengan menggunakan alat peraga. Misalnya pada soal 12 – -6 analoginya siswa membayangkan ada 12 batu positif di papan, tetapi tidak ada batu negatif yang bisa dikurangi, jadi harus ditambahkan lawannya sebagai pasangan. Setelah itu siswa baru bisa melakukan pengurangan. Hal tersebut tampak pada kertas buram yang digunakan siswa untuk menulis cara mengerjakan soal. Hasil pretest dan posttest dapat dilihat pada lampiran 3.4 dan 3.5 halaman 71 dan 72. Tabel 4.5 Rekapitulasi Hasil Pretest dan Posttest No Nama Siswa Pretest Posttest 1. V 30 100 2. Y 35 100 3. C 60 100 4. D 25 100 5. A 35 100 Rata-rata 37 100 Persentase Kenaikan 170,27 47 Berdasarkan hasil validasi produk oleh pakar pembelajaran matematika, pakar alat peraga matematika, dan guru matematika kelas IVA serta hasil uji coba lapangan terbatas pada lima siswa kelas IVA SDN Tamanan 1, dapat disimpulkan bahwa produk alat peraga Montessori dan album pembelajaran dinilai sudah memenuhi kriteria kelayakan. Produk penelitian memperoleh rata-rata skor 4,65 dengan kategori “sangat baik” digunakan dalam pembelajaran matematika khususnya untuk operasi hitung pada bilangan bulat. Berikut ini adalah tabel perolehan skor validasi produk. Tabel 4.6 Perolehan Skor Validasi Produk No Penilaian Skor Kategori 1. Pakar pembelajaran matematika 4,7 “Sangat Baik” 2. Pakar alat peraga matematika 4,3 “Sangat Baik” 3. Guru matematika kelas IVA 4,7 “Sangat Baik” 4. Siswa kelas IVA 4,9 “Sangat Baik” Jumlah skor 18,6 Rerata skor 4,65 Kategori “Sangat Baik” Pada validasi produk, pakar pembelajaran matematika memberikan skor 4,7 dengan kategori “sangat baik”. Pakar alat peraga matematika memberikan skor 4,3 dengan kategori “sangat baik”. Guru matematika kelas IVA SDN Tamanan 1 memberikan skor 4,7 dengan katego ri “sangat baik”. Pada uji coba 48 lapangan terbatas untuk lima siswa kelas IVA SDN Tamanan 1 diperoleh skor 4,9 dengan kategori “sangat baik” untuk penilaian produk. Berdasarkan hasil validasi secara keseluruhan, diperoleh rerata skor 4,65 dengan kategori “sangat baik”. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa produk yang dikembangkan memiliki kualitas yang sangat baik dan layak digunakan dalam pembelajaran matematika keterampilan berhitung bilangan bulat kelas IV SD semester genap.

4.4.6 Penilaian Akhir