Data Analisis Kebutuhan Siswa

34 pembuatan produk berupa alat peraga Montessori untuk keterampilan berhitung matematika dan album pembelajaran.

4.2.1 Data Analisis Kebutuhan Siswa

Kuesioner analisis kebutuhan siswa terdiri dari sepuluh pernyataan dengan beberapa alternatif jawaban. Berdasarkan kuesioner yang sudah diisi, pada item pertama 80 siswa menjawab bahwa guru pernah menggunakan alat peraga matematika dan 20 siswa menjawab bahwa guru tidak pernah menggunakan alat peraga matematika. Meskipun demikian, alat peraga yang digunakan pada item pertama hanya berupa potongan kertas untuk pembelajaran pecahan saja. Pada item kedua, 96,67 siswa lebih menyukai belajar matematika menggunakan alat peraga sedangkan 1 siswa lebih menyukai belajar matematika tanpa menggunakan alat peraga. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan alat peraga akan membuat siswa menjadi antusias dalam belajar. Pada item ketiga, 93,33 siswa menjawab pernah menggunakan benda-benda yang ada di sekitar untuk belajar matematika dan 6,67 siswa menjawab tidak pernah. Benda di sekitar yang pernah digunakan siswa adalah potongan kertas untuk mempelajari pecahan. Pada item keempat terkait dengan benda di sekitar yang dapat digunakan untuk belajar matematika, 56,67 siswa memilih kayu, 96,67 siswa memilih batu, dan 30 siswa memilih pasir. Pada item ke-5, terkait dengan ciri pertama alat peraga yang menarik 46,67 memilih warna, 33,33 memilih bentuk, dan 20 memilih bahan. Selanjutnya, ciri kedua alat peraga yang menarik 30 memilih warna, 40 memilih bentuk, dan 30 memilih bahan. Kemudian ciri ketiga alat peraga 26,67 memilih warna, 23,33 memilih bentuk, dan 50 memilih bahan. Dengan demikian, urutan ciri alat peraga dari yang paling menarik yaitu warna, bentuk, dan bahan. Pada item ke-6, 96,67 siswa memerlukan alat peraga yang mudah dibawa sedangkan 3,33 siswa memilih tidak perlu. Pada item ke-7, 96,67 siswa merasa alat peraga mempermudah belajar matematika dan 3,33 siswa merasa tidak mempermudah. Pada item ke-8, 86,67 siswa lebih suka mengetahui kesalah sendiri sedangkan 13,33 siswa lebih suka mengetahui kesalahan karena diberitahu guru atau teman. Pada item ke-9, 36,67 siswa dapat menggunakan alat peraga tanpa bantuan orang lain dan 63,33 siswa tidak dapat menggunakan alat peraga tanpa bantuan. Pada item ke-10, terkait dengan 35 penggunaan alat peraga 13,33 siswa memilih secara individu, 80 siswa memilih secara berkelompok, dan 6,67 siswa memilih secara klasikal. Hasil analisis kebutuhan menunjukkan bahwa siswa kelas IVA SDN Tamanan 1 membutuhkan alat peraga Montessori untuk keterampilan berhitung matematika khususnya pada operasi hitung bilangan bulat. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan rekapitulasi hasil kuesioner analisis kebutuhan 30 siswa kelas IVA SDN Tamanan 1 yang dapat dilihat dalam lampiran 1.4 halaman 61.

4.2.2 Data Analisis Kebutuhan Guru