30 selanjutnya akan diolah dalam bentuk tabel rekapitulasi untuk mengetahui hasil
analisis kebutuhan dan karakteristik siswa.
3.6.1.2 Wawancara Semi-Terstruktur
Wawancara semi-terstruktur menggunakan pertanyaan yang menuntut jawaban campuran, ada yang berstruktur ada pula yang bebas Arifin, 2009:158.
Peneliti menggunakan wawancara terhadap siswa dan guru kelas IVA SDN Tamanan 1 Yogyakarta. Wawancara dilakukan sebagai bentuk follow up terhadap
hasil analisis kebutuhan siswa melalui kuesioner.
3.6.2 Validasi Ahli
3.6.2.1 Presentasi
Presentasi produk dilakukan dengan cara mengundang para ahli yaitu pakar pembelajaran matematika, pakar alat peraga, dan guru matematika kelas
IVA SDN Tamanan 1 Yogyakarta. Tujuan pelaksanaan presentasi adalah untuk mendapatkan hasil validasi tentang kelayakan alat peraga. Hasil validasi
digunakan sebagai bahan revisi pengembangan alat peraga.
3.6.2.2 Kuesioner
Bentuk kuesioner yang digunakan pada tahapan ini mengadopsi model skala Likert 1-5. Tujuan penggunaan kuesioner pada tahap ini adalah untuk
melakukan uji validasi produk yang ditujukan pada pakar pembelajaran matematika, pakar alat peraga, dan guru matematika kelas IVA SDN Tamanan 1
Yogyakarta. Penyusunan kuesioner didasarkan indikator-indikator.
3.6.3 Validasi Produk dengan Uji Coba Lapangan
3.6.3.1 Tes
Bentuk tes yang digunakan pada penelitian pengembangan ini adalah tes bentuk objektif dengan jawaban singkat short answer. Penyusunan soal tes
didasarkan pada kisi-kisi yang memuat indikator-indikator sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Tes digunakan untuk mengetahui kualitas alat
peraga Montessori terkait dengan prestasi belajar siswa. Peneliti membagi tes menjadi dua tahap. Tahap yang pertama, siswa diberi pretest untuk mengetahui
31 sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi bilangan bulat sebelum
menggunakan alat peraga papan bilangan bulat. Tahap yang kedua, siswa diberi posttest
setelah melalui serangkaian latihan menggunakan alat peraga papan bilangan bulat.
3.6.3.2 Kuesioner
Bentuk kuesioner yang digunakan pada tahapan ini adalah kuesioner yang mengadopsi skala Likert 1-5. Kuesioner diujikan kepada sekelompok siswa yang
memiliki nilai di bawah KKM pada materi operasi hitung campuran bilangan bulat. Siswa memberikan penilaian dengan memilih satu skala berdasarkan
pengalaman yang mereka alami. Pengisian kuesioner dilakukan setelah proses
pembelajaran dengan alat peraga selesai dilakukan.
3.7 Teknik Analisis Data
3.7.1 Analisis Kebutuhan
3.7.1.1 Kuesioner
Teknik analisis kebutuhan siswa melalui pengisian kuesioner didasarkan pada tiga indikator yang dijabarkan dalam sepuluh item pertanyaan. Pada item
pertanyaan nomor 1 sampai dengan 3, peneliti menganalisis kebutuhan siswa berdasarkan penggunaan alat peraga pembelajaran selama ini di SDN Tamanan 1,
Yogyakarta. Pada item pertanyaan nomor 5 dan 6, peneliti menganalisis karakteristik alat peraga yang digunakan. Pada item pertanyaan nomor 7 sampai
dengan 10, peneliti menganalisis hubungan antara penggunaan alat peraga dengan konsep matematika. Hasil dari analisis kebutuhan direkapitulasi dalam bentuk
tabel yang dapat dilihat pada lampiran 1.4 halaman 61. Skor yang diperoleh ditunjukkan dalam satuan persentase berdasarkan jumlah jawaban dan responden.
Selanjutnya, hasil analisis kebutuhan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan produk berupa alat peraga Montessori untuk keterampilan
berhitung matematika dan album pembelajaran.