Analisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan

95 lebih antusias dan termotivasi. Selain itu mereka juga dapat memahami materi yang diberikan dengan cepat. Hal-hal yang masih harus diperbaiki yaitu mengenai media dibuat lebih menarik lagi, serta pembuatan soal agar disesuaikan dengan kemampuan siswa. lampiran 8a halaman 204.

B. Analisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan

Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Analisis komparasi dilakukan untuk melihat perkembangan peningkatan prestasi belajar siswa dari masa pra penelitian hingga pelaksanaan tindakan dalam penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dari tahap-tahap tersebut kemudian dibandingkan untuk mengetahui perubahan tingkat hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil analisis situasi siswa dan kelas, peneliti dan guru mitra menetapkan target keberhasilan pembelajaran dalam penelitian ini sebesar 35. Pengukuran tingkat perkembangan prestasi belajar siswa dalam penelitian ini menggunakan pre test dan post test. Berikut ini tabel analisis perbandingan tingkat perkembangan prestasi belajar siswa pada saat pelaksanaan tindakan : Tabel 5.12 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Siklus I No Nama Pre Post Selisih Peningkatan Test Test Prestasi 1 Adhika Karunia Putra 2.67 3.33 0.66 25 96 2 Aditya Forest Resananta 2.00 4.00 2.00 100 3 Albertus Rage Kusuma 2.00 3.33 1.33 67 4 Albertus Vlara Siswantoro 2.67 2.67 5 Andreas Bagus Kristianto 3.33 4.00 0.67 20 6 Angelica Yunita Gemilang 2.00 4.00 2.00 100 7 Ari Wibowo Fora Raharja 1.33 3.33 2.00 150 8 Cicilia Dian Eka 2.00 2.00 9 Clara Oktavania 2.00 2.00 10 Cornelius Prima Yogastria 2.00 2.67 0.67 34 11 Daniel Kurniawan 2.67 2.67 12 Heribertus Septian Santyo 1.33 3.33 2.00 150 13 Hiswara Jati 1.33 2.67 1.34 101 14 Immanuel Adi Setya Budi 2.00 3.33 1.33 67 15 Irene Stefany Valentine 1.33 3.33 2.00 150 16 Johannes Paulus 2.00 2.67 0.67 34 17 Luis Ruben Padwa 2.00 4.00 2.00 100 18 Malvin Vedo Joediantoro 2.67 4.00 1.33 50 19 Maria Nadya Bella 2.00 2.00 20 Megynovella Kartika 2.33 2.67 0.34 15 21 Octaprillya Elisabeth 1.33 2.67 1.34 101 22 Setiawan Saputra 1.33 2.67 1.34 101 23 Tarsisius Aji Priambodo 2.00 3.33 1.33 67 97 24 Veronica Sekar Ajiningtyas 2.00 2.00 25 Yohanes Bernard Batlayer 1.33 2.00 0.67 50 26 Yohanes Yowei 1.33 3.33 2.00 150 27 Yusuf Hermawan 4.00 4.00 28 Lilies Stephanie 1.33 4.00 2.67 201 Rata-rata 2.01

3.07 1.06

65 Peningkatan prestasi siswa= selisih hasil pre test x 100 Tabel 5.12 pada siklus I hasil komparasi menunjukkan adanya peningkatan prestasi belajar siswa menggunakan pre test dan post test dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Dari 28 siswa di kelas X-2, ada 21 orang siswa yang mengalami peningkatan dan 7 orang siswa nilainya tetap atau tidak ada perubahan. Rata-rata peningkatan nilai kelas X-2 adalah 1,06 atau 65. Pada saat pre test rata-rata skor siswa dalam kelas mencapai 2,01, sedangkan rata-rata skor siswa setelah post test naik menjadi 3,07. Nilai yang diperoleh para siswa tidak cukup baik dikarenakan para siswa masih kurang serius dan terlalu menyepelekan ketika proses pembelajaran berlangsung. Pada siklus I ini peningkatan yang terjadi 65 dan sudah mencapai target yang ditetapkan oleh guru mitra dan peneliti, akan tetapi guna memantapkan peningkatan hasil belajar di kelas perlu dilakukan siklus II. Berikut adalah tabel analisis perbandingan tingkat perkembangan prestasi belajar siswa pada siklus II: 98 Tabel 5.13 Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Siklus II No. Nama Pre Post Selisih Peningkatan Test Test Prestasi 1 Adhika Karunia Putra 2.67 5.33 2.66 100 2 Aditya Forest Resananta 5.33 7.33 2.00 38 3 Albertus Rage Kusuma 4.00 5.33 1.33 33 4 Albertus Vlara Siswantoro 3.33 5.33 2.00 60 5 Andreas Bagus Kristianto 3.33 5.67 2.34 70 6 Angelica Yunita Gemilang 2.67 4.67 2.00 75 7 Ari Wibowo Fora Raharja 4.00 6.67 2.67 67 8 Cicilia Dian Eka Permatasari 2.67 4.67 2.00 75 9 Clara Oktavania Rae Damay 2.00 2.67 0.67 34 10 Cornelius Prima Yogastria 2.67 4.67 2.00 75 11 Daniel Kurniawan 5.33 6.00 0.67 13 12 Heribertus Septian Santyo 2.67 4.00 1.33 50 13 Hiswara Jati 2.67 4.67 2.00 75 14 Immanuel Adi Setya Budi 6.00 7.33 1.33 22 15 Irene Stefany Valentine 4.00 5.33 1.33 33 16 Johannes Paulus Bonnovandi 2.67 4.67 2.00 75 17 Luis Ruben Padwa 4.67 6.67 2.00 43 18 Malvin Vedo Joediantoro 2.00 5.33 3.33 167 19 Maria Nadya Bella 2.67 6.00 3.33 125 99 20 Megynovella Kartika 3.33 5.33 2.00 60 21 Octaprillya Elisabeth Marola 2.67 5.33 2.66 100 22 Setiawan Saputra 2.00 5.33 3.33 167 23 Tarsisius Aji Priambodo 2.00 4.00 2.00 100 24 Veronica Sekar Ajiningtyas 4.67 5.33 0.66 14 25 Yohanes Bernard Batlayer 2.67 4.67 2.00 75 26 Yohanes Yowei 4.67 6.67 2.00 43 27 Yusuf Hermawan 3.33 4.67 1.34 40 28 Lilies Stephanie 3.33 6.67 3.34 100 Rata-rata

3.36 5.37

2.01 69

Peningkatan prestasi siswa= selisih hasil pre test x 100 Pada siklus kedua dari 28 orang siswa di kelas X-2, semua siswa mengalami peningkatan hasil belajar. Peningkatan nilai siswa bervariasi. Rata- rata peningkatan nilai kelas adalah 2,01 atau 69. Pada saat pre test rata-rata skor siswa dalam kelas mencapai 3,36 sedangkan rata-rata skor nilai post test naik menjadi 5,37. Pada siklus kedua ini target yang tercapai adalah 69 sehingga telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa di kelas pada siklus pertama dan siklus kedua. Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas. Model pembelajaran kooperatif tipe TGT yang diterapkan pada pembelajaran ini mampu meningkatkan partisipasi siswa dalam pembelajaran. Penerapan model pembelajaran tipe TGT ini dengan di 100 isi games dan tournament dapat meningkatkan semangat siswa untuk aktif dan mandiri dalam menjalaninya. Pada saat games, siswa diajarkan untuk mandiri dan aktif dalam memecahkan masalah, yaitu dengan menjawab soal. Pada saat tournament, siswa diajak untuk bekerja sama satu dengan yang lain dalam satu kelompok dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan oleh guru dan mereka saling bersaing antar kelompok. Hal ini yang memotivasi siswa untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Di tambah lagi pada akhir kegiatan guru akan memberikan hadiah atau reward kepada kelompok yang memiliki skor games dan tournament tertinggi sehingga mereka termotivasi dan saling berlomba-lomba serta berkompetisi untuk meraih hasil tertinggi dalam games dan tournament tersebut. Hal tersebut tampak pada pencapaian skor yang didapatkan tiap-tiap kelompok pada saat games dan tournament. Selain itu, karena adanya pemberian hadiah atau reward kepada kelompok atas hasil kerja keras mereka, membuat siswa lebih termotivasi untuk memahami materi pembelajaran di kelas. Dengan demikian menunjukkan bahwa dengan pemberian penghargaan pada hasil belajar siswa akan meningkatkan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran di kelas. Penerapan metode kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT ini dapat membantu siswa kelas X-2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta untuk meningkatkan prestasi belajar mereka di kelas. Hal ini dikarenakan mereka mendapatkan pengalaman baru dan menyenangkan di dalam pembelajaran yaitu penggunaan metode kooperatif tipe TGT tersebut. Siswa merasa senang karena model pembelajarannya menggunakan permainan serta pemberian 101 penghargaan, sehingga mereka tidak merasa bosan dan termotivasi untuk aktif dalam proses pembelajaran. Dari hasil penelitian siklus I dan siklus II dengan menggunakan perbandingan pre test dan post test, hasil belajar siswa mengalami peningkatan dan mencapai target yang ditetapkan oleh guru mitra dan peneliti, walaupun nilai yang mereka dapat belum mencapai target KKM yang ditentukan oleh sekolah yakni sebesar 7,5. 102

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN, DAN SARAN

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meninkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas X-1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada mata pelajaran Ekonomi.

0 1 305

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran akuntansi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMA Kolese de Britto Yogyakarta.

0 5 220

Penerapan model pembelajaran tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa : penelitian dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta.

0 12 197

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meninkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas X 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada mata pelajaran Ekonomi

0 0 303

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT) DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 195