Pengertian Penelitian Tindakan Kelas Prinsip Dasar Penelitian Tindakan Kelas Tahapan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Penelitian Tindakan Kelas

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

Menurut Kusumah dan Dwitagama 2009:9, Penelitian Tindakan Kelas PTK atau Classroom Action Research CAR adalah penelitian tindakan yang dilakukan guru di kelasnya sendiri dengan cara merencanakan, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga minat belajar siswa dapat meningkat dan hasil belajar siswa dapat meningkat pula. Sedangkan menurut Dave Ebbutt yang dikutip oleh Suwandi 2011:10, PTK adalah mengkaji secara sistematik mengenai upaya meningkatkan mutu praktik pendidikan oleh sekelompok masyarakat melalui tindakan praktis yang mereka lakukan dan melalui refleksi atas hasil tindakan tersebut.

2. Prinsip Dasar Penelitian Tindakan Kelas

PTK mempunyai beberapa prinsip yang harus diperhatikan oleh guru di sekolah. Prinsip tersebut diantaranya Kusumah dan Dwitagama, 2009:17: a. Tidak mengganggu pekerjaan utama guru yaitu mengajar 8 b. Metode pengumpulan data tidak menuntut metode yang berlebihan sehingga mengganggu proses pembelajaran c. Metodologi yang digunakan harus cukup reliabel sehingga hipotesis yang dirumuskan cukup meyakinkan d. Masalah yang diteliti adalah masalah pembelajaran di kelas yang cukup merisaukan guru dan guru memiliki komitmen untuk mencari solusinya e. Guru harus konsisten terhadap etika pekerjaannya dan mengindahkan tata karma organisasi. Masalah yang diteliti sebaiknya diketahui oleh pimpinan sekolah dan guru sejawat sehingga hasilnya cepat tersosialisasi f. Masalah tidak hanya berfokus pada konteks kelas, melainkan dalam perspektif misi sekolah secara keseluruhan perlu kerja sama antara guru dan dosen

3. Tahapan Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Dalam praktiknya, PTK adalah tindakan yang bermakna melalui prosedur penelitian yang mencakup empat tahapan yaitu Kusumah dan Dwitagama, 2009:25: a. Perencanaan Planning Perencanaan yang matang perlu dilakukan setelah kita mengetahui masalah dalam pembelajaran kita. Kegiatan perencanaan mencakup: 9 identifikasi masalah, analisis penyebab adanya masalah, dan pengembangan untuk tindakan atau aksi sebagai pemecahan masalah b. Tindakan Acting Perencanaan harus diwujudkan dengan adanya tindakan atau acting dari guru berupa solusi tindakan sebelumnya c. Pengamatan Observing Selanjutnya diadakan pengamatan atau observing yang diteliti terhadap proses pelaksanaannya d. Refleksi Reflecting Setelah diamati, barulah guru dapat melakukan refleksi atau reflecting dan dapat menyimpulkan apa yang telah terjadi dalam kelasnya 4. Tujuan PTK dilakukan Menurut Rochman Natawidjaya 1997 dalam buku Suwandi 2011:16 tujuan penelitian tindakan kelas adalah : a. Untuk menanggulangi masalah atau kesulitan dalam bidang pendidikan dan pengajaran yang dihadapi guru dan tenaga kependidikan, terutama yang berkenaan dengan masalah pembelajaran dan pengembangan materi pengajaran. b. Untuk memberikan pedoman bagi guru atau administrator pendidikan di sekolah guna memperbaiki dan meningkatkan mutu kinerja atau mengubah sistem kerjanya agar menjadi lebih baik dan produktif. 10 c. Untuk melaksanakan program latihan, terutama pelatihan dalam jabatan guru, yaitu sebagai salah satu strategi pelatihan yang bersifat inkuiri agar peserta lebih banyak menghayati dan langsung menerapkan hasil pelatihan tersebut. d. Untuk memasukkan unsur-unsur pembaruan dalam sistem pembelajaran yang sedang berjalan dan sulit untuk ditembus oleh pembaharuan pada umumnya. e. Untuk membangun dan meningkatkan mutu komunikasi dan interaksi antara praktisi guru dengan para peneliti akademis. f. Untuk memperbaiki suasana keseluruhan sistem atau masyarakat sekolah, yang melibatkan administrasi pendidikan, guru, siswa, orang tua, dan pihak lain yang bersangkutan dengan pihak sekolah. Selain itu Kunandar 2008:63 juga berpendapat bahwa penelitian tindakan kelas mempunyai tujuan sebagai berikut : a. Untuk memecahkan permasalahan nyata yang terjadi di dalam kelas yang dialami langsung dalam interaksi antara guru dengan siswa yang sedang belajar, meningkatkan profesionalisme guru, dan menumbuhkan budaya akademik di kalangan para guru. b. Peningkatan kualitas praktik pembelajaran di kelas secara terus- menerus mengingat masyarakat berkembang secara cepat. c. Peningkatan relevansi pendidikan, hal ini dicapai melalui peningkatan proses pembelajaran. 11 d. Sebagai alat traning in-service, yang memperlengkapi guru dengan skill dan metode baru, mempertajam kekuatan analitisnya dan mempertinggi kesadaran dirinya. e. Sebagai alat untuk memasukkan pendekatan tambahan atau inovatif terhadap sistem pembelajaran yang berkelanjutan yang biasanya menghambat inovasi dan perubahan. f. Peningkatan mutu hasil pendidikan melalui perbaikan praktik pembelajaran di kelas dengan mengembangkan berbagai jenis keterampilan dan meningkatnya inovasi belajar siswa. g. Meningkatkan sikap profesional pendidik dan tenaga kependidikan. h. Menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah, sehingga tercipta sikap proaktif dalam melakukan perbaikan mutu pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan. i. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan, peningkatan atau perbaikan proses pembelajaran di samping untuk meningkatkan relevansi dan mutu hasil pendidikan juga ditunjukkan untuk meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber-sumber daya yang terintegrasi di dalamnya. 5. Manfaat yang bisa diperoleh dari PTK Banyak sekali manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan PTK yang terkait dengan komponen utama pendidikan dan pembelajaran, antara lain Aqib, 2007:18: 12 a. Inovasi pembelajaran b. Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas c. Peningkatan profesionalisme guru Selain itu manfaat pelaksanaan PTK menurut Kusumah dan Dwitagama 2009:14 antara lain: a. Membantu guru memperbaiki mutu pembelajaran b. Meningkatkan profesionalitas guru c. Meningkatkan rasa percaya diri guru d. Memungkinkan guru secara aktif mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.

B. Metode

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meninkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas X-1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada mata pelajaran Ekonomi.

0 1 305

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran akuntansi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMA Kolese de Britto Yogyakarta.

0 5 220

Penerapan model pembelajaran tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa : penelitian dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta.

0 12 197

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meninkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas X 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada mata pelajaran Ekonomi

0 0 303

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT) DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 195