Teori Perbedaan Kesuburan Teori Sewa Sesuai Hukum Permintaan dan Penawaran

147 Air di sungai mengalir dari huluke muara sampai ke lautan, dan lain-lain. Hal ini tidak akan pernah terjadi pada tanah.

1. Sewa Tanah dan Pembentukan Harga

Dalam pelaksanaan kegiatan produksinya, setiap orang katakanlah membutuhkan sebidang tanah. Namun tidak semua produsen memilikinya. Untuk mendapatkannya, produsen bisa saja membeli, meminjam, atau menyewa tanah, dengan membayar sejumlah uang sebagai ganti rugi atas pengunaan tanah menyebut biaya ganti rugi ini sebagai harga sewa tanah. Seperti kita ketahui, bahwa seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dunia, maka permintaan akan tanah terus meningkat. Tingginya permintaan ini ternyata tidak membawa pengaruh terhadap penawaran tanah yang bersifat tetap karena jumlah tanah yang tidak dapat bertambahb dan berkurang meskipun permintaan terhadap tanah meningkat. Oleh karena itu, kurva permintaan dan penawaran tanah dapat digambarkan seperti padav peraga. Dari peraga tampak bahwa kurva permintaan D 1, D 2 dan D 3 pada peraga yang menunjukkan peningkatan permintaan terhadap tanah. Sementara itu, kurva penawaran S berupa garis lurus atau menunjukkan bahwa jumlah total tanah yang tersedia atau ditawarkan tetap. Meningatnya permintaan terhadap tanah yang mengakibatkan peningkatan haraga tidak menpengaruhi jumlah penawaran tanah. Penawaran seperti ini disebut penawaran inelastis sempurna. Walaupun harga tanah meningkat, jumlah tanah yang ditawarkan tidak akan bertambah atau berkurang.

2. Teori Sewa Tanah

Seperti telah disinggung sebelumnya, para pengguna tanah harus membayar sewa tanah kepada pemilik tanah sebagai ganti rugi atas penggunaan tanah tersebut dalam proses produksi. Ada beberapa teori yang membahas mengapa bsewa tanah perlu dibayar.

a. Teori Perbedaan Kesuburan

Salah seorang ekonom penganutaliran klasik, Dahvid Ricardo, berpendapat bahwa sewa tanah dibayar karena adanya perbedaan kesuburan. Pengguna tanah yang subur dengan hasil yang melimpah sudah sewajarnya membayar sewa. Sedangkan untuk pengelola tanah yang tidak subur tidak perlu membayar sewa karena hanya mendapatkan hasil sedikit. Ahli ekonomi aliran klasik yang lain, Von Thunen, menambahkan bahwa sewa tanah juga dibayar karena adanya perbedaan lokasi atau letak.von Thunen mengambil dua contoh dua lahan pertanian yang sama- sama subur , maka penggunaan kedua bidang tanah untuk hal yang sama 148 akan memberikan hasil yang juga relative sama. Tetapi untuk membawa hasil panen ke pasar, tanah yang jauh dari pasar akan membutuhkan biaya transportasi yang jauh lebih besar dibandingkan dengan tanah yang lokasinya di dekat pasar. Sehingga menurut Von Thunen, hanya tanah yang lokasinya dekat dengan pasar yang harus membayar sewa.

b. Teori Sewa Sesuai Hukum Permintaan dan Penawaran

Tanah merupaka faktor produksi yang sanagt penting.permintaan tanah yang terus meningkat sementara penawaran tidak mengalami peningkatan mengakibatkan naikya harga sewa tanah. Akibatnya, sewa tanah dibayar bukan lagi karena kesuburannya, tetapi lebih ditekankan kepada keperluan akan tanah tersebut. Besarnya jumlah sewa yang harus dibayar dipengaruhi oleh penggunaan tanah. Jika tanah tersebut digunakan untuk poembudidayaan tanaman ekspor, maka sewa tanah umumnya naik, karena harga barang ekspor umunya tinggi. Jadi, sewa tanah tergantung dari peruntukan, hasil yang didapat, serta interaksi permintaan penawaran. C. FAKTOR PRODUKSI TENAGA KERJA Kegiatan perekonomian apapun tidak akan terlaksana tanpa adanyatenaga kerja. Mulai dari kegiatan produksi sederhana seperti membuat makanan untuk jajanan pasar, hingga kegiatan produksi berteknologi tinggi, seperti industri pesawat terbang, semuanya menggunakan tenmaga kerja. Tenaga kerjalabor sebagai salah satu faktor produksi yang memegang peranan penting. Setiap proses prosuksi membutuhkan tenaga kerja dengan keterampilan, keahlian, dan latar belakang pendidikan yang berbeda. Walaupun penggunaan sebagian tenaga kerja dapat digantikan oloh mesin, tetapi tidak semua proses produksi dapat digantikan oleh mesin atau alat teknologi lainnya. Tenaga kerja didefiniskan sebagai sekumpulan orang yang mempunyai keinginan dan kemampuan untuk mengerjakan suatu pekerjaan, pada tingkat gaji atau upah tertentu dalam rentang waktu tertentu. Setiap tenaga kerja bekerja memperoleh bals jasa berupa upah atau gaji, yang telah ditentukan sebelumnya. Berikut ini akan diuraikan beberapa hal yang berkaitan dengan pembentukan harga pada faktor produksi tenaga kerja dan beberapa teori dalam pemberian upah.

1. Pembentukan Upah pada Pasar Persaingan Sempurna dan Pasar

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meninkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas X-1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada mata pelajaran Ekonomi.

0 1 305

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran akuntansi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMA Kolese de Britto Yogyakarta.

0 5 220

Penerapan model pembelajaran tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa : penelitian dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta.

0 12 197

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meninkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas X 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada mata pelajaran Ekonomi

0 0 303

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT) DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 195