Teori upah alam Teori upah besi

149 kerja meningkat dan permintaan menurun atau tetap, maka tingkat upah cenderung turun karena pengusaha akan didatangi oleh banyak pelamar melebihi kebutuhan. Artinya,pada saat ini, pengusaha justru berada pada posisi tawar menawar yang kuat, sehingga ada kesempatan bagi pengusaha untuk menerima palamar yang mau digaji rendah. D adalah kurva permintaan terhadap tenaga kerja, dan S adalah kurva penawaran tenaga kerja. Kondisi keseimbnagan ekuilbrium ditunjukkan oleh titik E, dimana tingkat tenaga kerja yang terpakai adalah OQ, dengan tingkat upah OP. Anggap sekarang permintaan tenaga kerja meningkat, tetapi penawaran tetap. Bagaimana pengaruhnya terhadap tingkat upah? Peningkatan permintaan ditunjukkan oleh pergeseran kurva permintaan dari D ke D 1 yang berpotongan dengan kurva penawaran S pada titik E 1 . Keseimbangan setelah terjadinyapeningkatan permintaan tenaga kerja ada pada titik E 1 , di mana jumlah tenaga kerja terpakai adalah OQ 1 , dengan tingkat upah yang baru sebesar OP 1. Sekarang, bagaimana jika yang terjadi adalah permintaan tenaga kerja tetap tetapi penawaran bertambah? Tingkat upah OP dan jumlah tenaga kerja terpakai OQ. Peningkatan penawaran digambarkan oleh pergeseran kurva penawaran dari S ke S 1. Akibatnya titik keseimbangan baru berada pada E 1. Tingkat upah turun dari OP menjadi OP 1, dan tingkat tenaga kerja terpakai meningkat menjadi OQ 1. Pada pasar monopoli, interaksi antara kurva permintaan dan penawaran tidak ada karena tingkat upah sudah ditentukan. Jadi, sebesar apapun peningkatan permintaan tenaga kerja, tidak akan menaikkan tingkat upah. Tingkat upah yang telah ditetapkan ditunjukkan oleh garis PP. Peningkatan permintaan terhadap tenaga kerja yang ditunjukkan oleh Q, Q 1, dan Q 2 tidak memberi pengaruh apa-apa terhadap tingkat upah OP. 2. Teori Pemberian Upah Upah merupakan pembayaran sejumlah uang kepada tenaga kerja sebagai balas jasa atas penggunaan tenaga, keahlian, dan keterampilan, atau pendidikan yang berbeda, akan menghasilkan upah yang berbeda pula. Topik berikut akan mengemukakan beberapa teori yang membahas dasar- dasar pemberian upah.

a. Teori upah alam

Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli ekonomi klasik, David Ricardo, yang berpendapat bahwa upah di masyarakat terbagi menjadi dua, yaitu upah alami dan upah atas kekuatan permintaan dan penawaran atau upah pasar, yang saling mempengaruhi. Upah alami adalah upah yang hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja dan keluarganya sehari-hari. Secara kasar bisa dikatakan bahwa upah alami ini adalah upah untuk mempertahankan kelangsungan hidup. Karenanya, kesejahteraan hidup tenaga kerja tidak terjamin sehingga mengakibatkan buruknya kualitas kesehatan. Secara tidak langsung, hal ini akan mengakibatkan 150 penurunan tingkat pertambahan penduduk, sehingga peningkatan terhadap tenaga kerja tidak diiringi dengan peningkatan penawaran tenaga kerja. Tingginya permintaan tenaga kerja dibandingkan dengan penawaran akan mengakibatkan kenaikan upah. Upah inilah yang disebut sebagai upah pasar , yaitu upah yang terjadi karena kekuatan tarik-menarik antara permintaan dan penawaran tenaga kerja di pasar. Pada gilirannya, upah ini akan memperbaiki kualitas gizi tenaga kerja, peningkatan kesejahteraan, dan kesehatan. Dengan demikian, jumlah tenaga kerja akan meningkat, sementara permintaan terhadap tenaga kerja tetap. Kondisi ini akan memaksa tingkat upah untuk turun kembali, demikianlah terjadi terus- menerus sehingga tingkat upah berkisar pada upah alami dan upah pasar.

b. Teori upah besi

Teori ini dikemukakan oleh Ferdinand Lasalle, salah seorang ahli ekonomi dari mazhab sosialis. Ia mengasumsikan bahwa pengusaha berada pada posisi yang kuat, dan ingin memaksimalkan keuntungannya, sementara buruh berada pada posisi yang lemah, atau tidak mempunyai kekuatan tawar-menawar sama sekali. Posisi buruh yang lemah ini membuat mereka harus pasrah pada nasib, dan bersedia menerima upah pada tingkat serendah apapun demi untuk mempertahankan kelangsungan hidup mereka. Itulah sebabnya mengapa teori upah ini dinamakan upah besi, karena upah yang diterima buruh benar-benar hanya untuk memenuhi kebutuhan minimal hidupnya.

c. Teori upah menurut kesusilaan

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meninkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas X-1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada mata pelajaran Ekonomi.

0 1 305

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran akuntansi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMA Kolese de Britto Yogyakarta.

0 5 220

Penerapan model pembelajaran tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa : penelitian dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta.

0 12 197

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meninkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas X 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada mata pelajaran Ekonomi

0 0 303

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT) DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 195