Deskripsi Penelitian HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

51

BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Penelitian

Penelitian tindakan kelas PTK dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments TGT dalam pembelajaran Ekonomi ini telah dilaksanakan tanggal 12 dan 19 November 2012 pada siswa kelas X-2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Penelitian tersebut diawali dengan melakukan observasi terlebih dahulu pada tanggal 05 November 2012 pada jam 1-2 sekaligus memberikan pretest kepada para siswa sebelum memulai materi di hari itu juga guna menghemat waktu. Adapun tujuan dari observasi ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai kondisi awal dari kegiatan belajar mengajar di kelas X-2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Setelah melakukan observasi, penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus karena tujuan penelitian ini belum tercapai pada siklus pertama sehingga memerlukan siklus kedua agar tujuan penelitian dapat tercapai. PTK dilaksanakan pada tanggal 12 November 2012 pada pukul 07.15 WIB sampai dengan 08.45 WIB. Penerapan PTK berdasarkan model pembelajaran kooperatif TGT dalam penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Observasi pra penelitian Observasi pendahuluan dan pemberian pretest dilaksanakan pada hari Senin, 05 November 2012 pada jam 1-2 pukul 07.15- 08.45 WIB. Guru mitra dalam penelitian ini adalah Ibu Y. Natalia Margi Lestari, S.Pd 52 sebagai guru bidang studi Ekonomi. Jumlah siswa kelas X-2 pada tahun ajaran 20122013 sebanyak 34 siswa. Pada saat observasi, sebelum memulai materi pelajaran yang membahas mengenai Pasar Input, siswa diminta untuk mengerjakan pretest terlebih dahulu. a. Observasi guru observing teacher Kegiatan guru selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal hasil observasi kegiatan guru. Pada awal kegiatan pembelajaran guru memasuki ruangan kelas, mengucapkan salam, memeriksa kesiapan siswa serta meminta para siswa untuk mengumpulkan handphone dan dimasukkan ke dalam tas hitam. Kemudian guru melakukan presensi terhadap siswa satu per satu. Setelah presensi, guru memperkenalkan peneliti kepada siswa dan menyampaikan kepada siswa maksud dan tujuan kedatangan peneliti di kelas X-2. Setelah perkenalan selesai guru kemudian mengulas kembali materi pada pertemuan sebelumnya dan mengkaitkannya dengan materi yang akan disampaikan pada hari itu dengan cara guru bertanya jawab dengan siswa. Hal ini dilakukan oleh guru agar siswa dapat mengingatkan kembali materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dan juga merangsang pemikiran siswa untuk memasuki materi baru yang akan dipelajari. Setelah guru merasa siswa siap untuk mengikuti pembelajaran, sebelum memulai menyampaikan materi guru memberikan pretest kepada para siswa untuk dikerjakan dalam waktu 15 menit. Kemudian setelah pretest selesai dikerjakan 53 guru meminta kembali soal dan jawaban pre test yang sudah dikerjakan oleh para siswa lalu guru memulai untuk membahas materi yang akan disampaikan. Selama proses penyampaian materi ini, para siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran dan terkesan menyepelekan materi yang tengah disampaikan oleh guru. Suasana dikelas gaduh dan kurang bisa dikontrol. Kondisi ini disebabkan karena guru menyampaikan materi dilakukan dengan cara ceramah dan terkesan monoton sehingga para siswa merasa bosan dan mengantuk ketika mendengarkan guru menyampaikan materi dan yang terjadi untuk menghilangkan rasa bosan dan mengantuk para siswa melakukan hal-hal yang kurang mendukung situasi belajar mengajar dikelas seperti tidur dikelas, ribut dengan teman sebangku atau teman lainnya. Pada akhir pembelajaran, guru mengucapkan salam penutup dan menyampaikan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya para siswa akan diajak bermain sambil belajar menggunakan model TGT dengan bahan materi yang baru saja disampaikan oleh guru. Berikut ini disajikan rangkuman awal observasi terhadap aktivitas guru selama proses belajar mengajar berlangsung : Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru NO. ASPEK YANG DIAMATI SKOR I 1. PRA PEMBELAJARAN Memeriksa kesiapan ruang, alat 1 2 4 5 54 2. II 1. 2. III A. 1. 2. 3. 4. B. 1. 2. pembelajaran, dan media Memeriksa kesiapan siswa MEMBUKA PEMBELAJARAN Melakukan kegiatan apersepsi Menyampaikan kompetensi yang akan dicapai dan rencana kegiatannya KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar Mengaitkan materi dengan reaitas kehidupan Pendekatanstrategi pembelajaran Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 55 3. 4. 5. 6. 7. 8. C. 1. 2. 3. 4. D. Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual Mengakomodasi adanya keragaman budaya nusantara Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan waktu yang dialokasikan Pemanfaatan media pembelajaransumber belajar Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media Menghasilkan pesan yang menarik Menggunakan media secara efektif dan efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 56 1. 2. 3. 4. 5. 6. E. 1. 2. F. 1. 2. 3. 4. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran Merespons positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa dan siswa-siswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa dalam belajar Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi Menumbuhkan sikap ekonomis Menumbuhkan sikap produktif Penilaian proses dan hasil belajar Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 57 G. 1. 2. 3. IV A. 1. 2. B. 1. 2. Penggunaan bahasa Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai PENUTUP Refleksi dan rangkuman pembelajaran Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa Pelaksanaan tindak lanjut Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 1 2 4 5 58 b. Observasi siswa observing student Perilaku siswa selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal hasil observasi kegiatan siswa lampiran 2a halaman 176. Pada saat guru masuk ke kelas, siswa menjawab salam dari guru. Sebelum memulai pembelajaran, siswa terlebih dahulu mempersiapkan diri untuk mengikuti pembelajaran dan juga mengumpulkan semua handphone kepada guru mata pelajaran Ekonomi. Setelah mempersiapkan diri, siswa mulai mengerjakan pretest terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam materi pembelajaran. Setelah selesai mengerjakan pretest, kemudian siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang diajarkan yaitu mengenai pasar input. Pada saat guru menjelaskan materi dengan menggunakan metode ceramah, ada yang benar-benar memperhatikan penjelasan guru dengan baik tapia da juga yang kurang fokus memperhatikan penjelasan terhadap materi yang disampaikan oleh guru, misalnya ketika para siswa sudah mulai merasa jenuh dan bosan mendengarkan ceramah guru, mereka cenderung mengobrol dengan temannya, bahkan ada yang memilih tidur di kelas. Hanya ada beberapa siswa yang aktif bertanya pada guru, namun siswa yang lain cenderung pasif. Dapat dilihat bahwa metode yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kurang menarik minat siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran, buktinya mereka cenderung pasif dan memilih untuk mengobrol dengan temannya, bahkan ada yang sampai tertidur di kelas 59 ketika guru sedang menyampaikan materi pembelajaran. Pada pertengahan pembelajaran, guru meminta siswa untuk membentuk kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang untuk mendiskusikan materi yang baru saja disampaikan oleh guru. Tetapi selama proses diskusi berlangsung, banyak siswa yang memanfaatkan waktu untuk mengobrol dengan temannya bukannya mendiskusikan tentang materi yang baru saja disampaikan melainkan mengobrolkan sesuatu diluar materi yang diajarkan. Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa siswa kurang memiliki motivasi untuk belajar. Peneliti menduga kondisi seperti ini disebabkan siswa merasa jenuh dan bosan dengan kegiatan rutin mendengarkan ceramah guru dan mendiskusikannya. Dari rangkaian kegiatan siswa tersebut dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 5.2 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa No Aspek yang diamati Ya Tidak Keterangan 1 Siswa siap mengikuti proses pembelajaran √ Beberapa siswa kurang siap mengikuti pembelajaran. 2 Siswa memperhatikan penjelasan guru √ Beberapa siswa ada yang tidak memperhatikan 60 guru. 3 Siswa menanggapi pembahasan pelajaran √ Siswa menanggapi pembahasan guru dengan antusias 4 Siswa mencatat hal-hal penting √ Hanya ada beberapa siswa saja yang mencatat hal-hal penting 5 Siswa mengerjakan tugas dengan baik √ Siswa mengerjakan tugas dengan cara berdiskusi dengan teman- teman kelompok. 61 c. Observasi kelas observing classroom Dilihat secara fisik ruang kelas X-2 sangat memadai untuk proses belajar mengajar. Ruang kelas cukup luas dan memadai dilengkapi dengan fasilitas meja guru multimedia, kursi guru, whiteboard, meja untuk siswa, kursi siswa, papan pengumuman, sebuah speaker, LCD proyektor. Di dalam kelas juga sudah menggunakan fasilitas AC sehingga walaupun cuaca di luar sangat panas, suasana di dalam kelas tetap dingin dan sejuk sehingga tidak mengganggu fokus siswa ketika sedang belajar. Suasana serta aktivitas kelas selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal hasil observasi kegiatan kelas lampiran 3a halaman178. Guru datang dan mengucapkan salam lalu dijawab secara bersama-sama oleh semua siswa dan siswi kelas X-2. Suasana kelas pada awal pembelajaran cukup kondusif. Hal ini terlihat ketika guru meminta para siswa untuk berdiri terlebih dahulu dan melihat kerapian baju para siswa, kemudian setelah itu guru meminta para siswa untuk mengumpulkan semua handphone ke dalam tas hitam, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi agar selama kegiatan belajar mengajar tidak ada satu siswapun yang bermain handphone. Setelah itu guru mulai memberikan pretest tentang materi yang akan disampaikan kepada siswa. Kemudian setelah pretest selesai dikerjakan oleh para siswa maka guru mulai menyampaikan materi pembelajaran yaitu 62 mengenai pasar input dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi. Namun terlihat para siswa kurang antusias dalam mengikuti kegiatan pembelajaran tersebut, ada yang mengobrol dengan temannya dan ada yang tidur di kelas. Hal ini dikarenakan kurangnya pengawasan dan ketegasan guru dalam menegur siswa sehingga para siswa bertindak seenaknya sendiri. Pada akhir pembelajaran guru memberi pesan kepada para siswa agar mempelajari materi yang telah disampaikan kemudian menyampaikan bahwa pada pertemuan berikutnya guru akan mengajak siswa untuk bermain sambil belajar menggunakan model pembelajaran TGT dengan materi pasar input seperti yang sudah disampaikan. Dalam rangkaian keadaan kelas tersebut dapat kita lihat pada tabel sebagai berikut: Tabel 5.3 Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran No Deskriptor Ya Tidak Catatan 1. Fasilitas di dalam kelas mendukung proses pembelajaran √ Whiteboard, meja, kursi,LCD proyektor, AC 2. Suasana kelas cukup kondusif dalam proses pembelajaran √ Hanya pada awal pembelajaran 3. Siswa membuat kegaduhan √ Pada saat latihan soal 63 4. Siswa mengerjakan soal latihan di depan kelas √ Siswa mengerjakan soal secara diskusi kelompok 5. Guru memberikan penghargaan √ - 6. Ada kegiatan menarik dalam belajar √ Guru mengajar secara monoton dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi 7 Siswa bertanya kepada guru jika mengalami kesulitan √ Karena kurang memahami materi, siswa bingung ingin menanyakan apa 8. Guru membantu siswa jika mengalami kesulitan √ Guru membantu siswa yang merasa kesulitan Dari hasil observasi pada guru, perilaku siswa, dan suasana kelas serta wawancara dengan guru, dapat disimpulkan bahwa selama kegiatan pembelajaran, guru cenderung memilih metode ceramah, 64 tanya jawab, dan latihan soal. Peneliti menduga guru memilih metode ceramah, tanya jawab, dan latihan soal karena memiliki asumsi bahwa metode tersebut lebih efisien terhadap waktu dan mudah untuk diterapkan di dalam kelas. Pemilihan metode yang salah dan kurangnya variasi dalam pembelajaran membuat siswa cenderung akan lebih cepat merasa bosan dan jenuh, ketika siswa merasa jenuh dengan pembelajaran yang sedang disampaikan maka mereka akan mencari kesibukan sendiri seperti mengobrol dengan teman sebangkunya atau teman lainnya, tidur di kelas, dan lain-lain. Kegiatan mereka membuat konsentrasi teman-teman yang lain menjadi ikut terpecah sehingga timbul kegaduhan yang membuat suasana belajar mengajar menjadi tidak kondusif. Pada saat guru menyampaikan materi pembelajaran, guru hanya melakukan ceramah dan sesekali menanyakan kepada siswa apakah ada yang masih belum jelas mengenai materi yang sedang disampaikan oleh guru, tetapi tidak ada satu siswapun yang mau bertanya. Hal ini dikarenakan mungkin siswa sudah terlanjur bosan mendengarkan ceramah yang dilakukan oleh guru, sehingga mereka tidak memperhatikan dengan baik apa yang disampaikan oleh guru. Idealnya dalam suatu pembelajaran, siswa harus lebih berperan aktif dalam memahami materi yang disampaikan dengan kemampuan yang dimiliki oleh masing-masing siswa baik itu dalam hal bertanya, membaca, diskusi, berpendapat, dan lain-lain. 65 Berdasarkan uraian di atas, dapat ditemukan permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran disebabkan karena kurangnya variasi model pembelajaran yang menyebabkan rendahnya keterlibatan dan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dirasa masih kurang. Peneliti menduga bahwa kurangnya semangat siswa untuk belajar dan ketidakberanian siswa untuk bertanya dan berdiskusi dengan baik lebih disebabkan karena faktor guru dalam menyampaikan materi kurang bervariasi dan guru kurang mampu menggali pemikiran dan pengetahuan siswa sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang kurang memuaskan. Oleh sebab itu, guru diharapkan mampu menerapkan model pembelajaran yang bervariasi dan berbeda. Ada banyak sekali model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru di dalam kelas, dimana masing-masing model pembelajaran memiliki cara-cara yang berbeda-beda. Guru dapat memilih model pembelajaran lebih dari satu untuk sekali mengajar tinggal bagaimana guru merancang model pembelajaran yang dipilih tersebut agar tepat waktu dan juga tepat sasaran. Dalam penelitian ini, peneliti dan guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT. Guru dalam penelitian ini bertindak sebagai fasilitator dalam games, tournament, dan diskusi kelompok dan peneliti sebagai observer. Penerapan model pembelajaran ini diharapkan agar siswa mampu 66 berperan aktif dan juga bekerja sama serta mengasah kemampuan individu dalam kelompok ketika games dan turnamen berlangsung. Dari hasil analisis situasi siswa dan kelas, peneliti dan guru mitra menetapkan target keberhasilan pembelajaran dalam penelitian ini sebesar 35. Dengan menggunakan model pembelajaran ini siswa diharapkan untuk dapat lebih bersemangat dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran dan juga lebih berani untuk bertanya, berdiskusi dengan teman kelompok dan menemukan cara menghadapi kesulitan yang sedang dihadapi oleh kelompok. Dengan demikian secara tidak langsung siswa harus mau memahami materi yang didapatnya. Tugas guru disini sebagai fasilitator yang membantu dan mendampingi siswa jika ada yang mengalami kesulitan. Dengan menggunakan metode ini kemungkinan suasana yang tadinya kurang kondusif dan siswa kurang antusias akan menjadi kondusif dan siswapun juga akan antusias memahami materi yang disampaikan. d. Pelaksanaan tindakan Siklus pertama dan kedua dilaksanakan pada hari Senin, 12 dan 19 November 2012 pada pukul 07.15 WIB sampai pukul 08.45 WIB yaitu pada jam pertama dan kedua. Materi yang dipelajari pada siklus pertama ini adalah pokok bahasan konsep pasar faktor produksi, faktor produksi alam, faktor produksi tenaga kerja, dan faktor produksi modal. Guru mitra yang mengajar dalam penelitian ini adalah Ibu Y. 67 Natalia Margi Lestari, S.Pd. Selaku guru bidang studi Ekonomi kelas X. Jumlah siswa kelas X-2 pada tahun ajaran 20122013 saat ini adalah 30 siswa. Dari jumlah siswa tersebut, ada 2 siswa yang tidak hadir pada saat penelitian di hari itu. Berikut ini diuraikan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games TournamentTGT pada siklus pertama dan kedua. 1 Perencanaan Dalam tahap ini dilakukan perencanaan dan persiapan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut ini langkah-langkah perencanaan yang diterapkan pada saat pelaksanaan tindakan : a Peneliti dan guru mitra mengumpulkan data awal tentang karakteristik siswa untuk memetakan para siswa berdasarkan kemampuan akademiknya. Pemetaan tersebut menjadi dasar untuk membagi siswa dalam kelompok-kelompok heterogen. Dari hasil pembagian kelompok tersebut terbentuk enam kelompok dengan kemampuan akademik yang beragam. Enam kelompok yang terbentuk selanjutnya diberi nama kelompok 1, 2, 3, 4, 5, 6. b Peneliti kemudian menyiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan. Perangkat pembelajaran meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, materi pembelajaran, lembar pre test dan post test, lembar refleksi, meja turnamen, media dan 68 hadiahaward. Berikut ini adalah uraian masing-masing perangkat pembelajaran. 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP Peneliti membuat RPP dengan format baru yakni menggunakan EEK berkarakter yang berisi tentang standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran, materi pembelajaran, dan evaluasi. RPP ini dibuat untuk dua kali pertemuan. RPP ini memuat langkah-langkah pembelajaran secara jelas guna membantu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. RPP ini dapat dilihat pada lampiran 9 halaman 116. 2 Materi pembelajaran Materi pelajaran adalah mempelajari tentang pasar input atau pasar faktor produksi. Materi yang disampaikan berupa penjelasan mengenai konsep pasar faktor produksi, faktor produksi alam, faktor produksi tenaga kerja, faktor produksi modal, dan faktor produksi kewirausahaan. a Lembar Kerja Siswa Lembar kerja siswa berisi mengenai soal-soal latihan berupa pre test dan post test yang akan dipakai sebagai perbandingan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakannya siklus I dan siklus II. Dapat dilihat 69 pada lampiran 10, 11, 12, dan 13 halaman 123, 128, 132, dan 137. b Meja Games dan Tournament Jumlah meja games dan tournament ada 6 buah. Meja games diletakkan didepan kelas sebanyak 6 meja satuan. Dan di tengah kelas ada 6 meja tournament sesuai jumlah kelompok yang terbentuk. c Hadiah atau Award Hadiah yang dimaksudkan sebagai penghargaan bagi kelompok yang mendapatkan skor terbaik pada saat turnament dilaksanakan. Hadiah berupa snack atau makanan ringan. d Peneliti menyiapkan dan menyusun instrumen pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data yang terdiri dari :  Lembar observasi kegiatan guru Lembar observasi guru ini digunakan untuk mengetahui langkah-langkah serta kegiatan- kegiatan yang dilakukan guru pada saat pembelajaran berlangsung. lampiran 1b dan lampiran 1c halaman 180 dan 186 70  Lembar observasi kegiatan siswa Lembar observasi kegiatan siswa ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa pada saat mengikuti pembelajaran. lampiran 2b dan lampiran 2c halaman 182 dan 188  Lembar observasi kegiatan kelas Lembar observasi kegiatan kelas ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan di dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung. lampiran 3b dan lampiran 3c halaman 184 dan 190  Lembar penilaian kelompok Lembar penilaian kelompok ini berisi daftar skor yang diperoleh kelompok selama games dan tournament. lampiran 14 dan lampiran 15 halaman 142 dan 143. 2 Tindakan Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan. Langkah-langkah pada tahap tindakan ini sebagai berikut : a Presentasi kelas Pada awal pembelajaran guru mengulas sedikit mengenai materi pada pertemuan yang lalu yaitu pasar input. Penyampaian materi pembelajaran hanya sebentar karena pada 71 pertemuan sebelumnya sudah dilakukan pre test lalu kemudian membahas semua materi pembelajaran mengenai pasar input. Pre test sendiri dilakukan guna melihat prestasi siswa di awal pelaksanaan tindakan yang nantinya akan dibandingkan dengan hasil akhirnya saat siswa mengerjakan soal post test. b Membagi siswa dalam kelompok Pembentukan kelompok sudah dilakukan guru pada tahap awal perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk adalah 6 kelompok siswa terdiri dari 5-6 orang yang memiliki karakter dan kemampuan yang berbeda-beda. Kemudian guru mempersilahkan masing-masing siswa untuk masuk ke dalam kelompoknya sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan oleh guru. Dalam masing-masing kelompok sudah terdapat meja kelompok yang sudah diberi papan nama kelompok. Guru selanjutnya menjelaskan aturan main dan tata tertib pembelajaran kooperatif tipe TGT yang akan dilakukan. c Permainan games Permainan games pada siklus pertama dan kedua ini diberi nama Make a Match. Pada permainan ini siswa diminta untuk mengambil terlebih dahulu nomor urut yang nantinya nomor urut tersebut akan dipakai untuk mengerjakan soal-soal yang telah disediakan. Setelah membagi nomor urut, para siswa per kelompok kemudian maju satu persatu untuk mengerjakan soal 72 didepan kelas sesuai nomor urut yang telah dibagikan. Bentuk soal menjodohkan. Setiap meja kelompok siswa sudah disediakan 2 kotak dimana 1 kotak didalamnya masing-masing berisi 10 amplop soal-soal yang sudah diberi nomor urut dan 1 kotak di dalamnya berisi 10 lembar jawaban. Siswa yang mendapat nomor urut 1 wajib mengambil amplop soal nomor 1 yang telah disediakan, kemudian siswa membuka isi amplop tersebut lalu membaca soal yang ada di dalamnya. Setelah memahami soal, siswa kemudian mencari jawabannya pada kotak jawaban. Kemudian menempelkan soal serta jawaban yang sudah dipilih pada kertas manila atau papan soal sesuai dengan nomor kelompok dan nomor urut masing-masing siswa. Guru akan memanggil nomor urut siswa yang akan mengerjakan soal di depan kelas. Pengerjaan tiap-tiap soal diawali dengan tanda bunyi peluit satu kali, dan diakhiri dengan bunyi peluit dua kali. Pengerjaan untuk masing-masing soal adalah 1 menit 60 detik. Setiap pertanyaan yang dijawab benar oleh siswa akan mendapatkan 10 poin. Terdapat 10 soal, sehingga apabila ada kelompok yang menjawab benar 10 soal yang diberikan maka akan mendapatkan 100 poin. 73 d Turnamen Turnamen dilaksanakan setelah games berakhir. Turnamen ini diberi nama cerdas cermat. Sebelum turnamen dimulai, fasilitator membagikan uang-uangan senilai total Rp 300.000,00 kepada masing-masing kelompok. Uang-uangan tersebut akan digunakan secara bebas sebagai modal investasi dalam menjawab setiap jawaban. Sebelum soal dibacakan oleh guru, masing-masing kelompok diwajibkan untuk berinvestasi menggunakan modal yang sudah diberikan secara bebas, dan ditunjukkan kepada fasilitator agar di catat. Waktu pengerjaan soal selama 30 detik setelah guru membacakan soal dan jawaban di tulis pada lembar jawaban yang sudah disediakan. Guru hanya membacakan soal sebanyak 1 kali, maka dari itu siswa di tuntut untuk benar-benar berkonsentrasi dan mencerna baik-baik soal yang dibacakan oleh guru. Pengerjaan soal diawali dengan tanda bunyi peluit satu kali, dan diakhiri dengan bunyi peluit dua kali. Setelah bunyi peluit dua kali dibunyikan siswa di minta menunjukkan jawaban mereka kepada masing-masing fasilitator kelompok. Setelah fasilitator mencatat jawaban dari masing-masing kelompok, guru kemudian memberikan jawaban yang benar. Jika jawaban kelompok benar, maka nilai kelompok akan bertambah sesuai dengan nilai investasi yang diberikan pada awal sebelum guru 74 membacakan soal tadi, sebaliknya jika jawaban kelompok salah maka, nilai kelompok akan dikurangi sesuai dengan nilai investasi yang diberikan pada awal sebelum guru membacakan soal tadi. e Penghargaan Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games dan tournament akan di catat dan diakumulasikan. Lalu diumumkan juara I yang mempunyai skor tertinggi di kelas. Pada pelaksanaan penelitian ini, telah didapatkan juara I. Juara pertama pada siklus I diperoleh kelompok 6 dengan jumlah skor 50.040 dan pada siklus II diperoleh kelompok 5 dengan jumlah skor 84.040. Masing-masing juara I pada siklus I dan siklus II akan mendapatkan hadiah atau penghargaan. 3 Observasi Hasil pengamatan observasi pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut : a Pengamatan terhadap guru Observasi dilaksanakan bersamaan dengan tindakan pelaksanaan penelitian. Aktivitas guru selama proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini: 75 Tabel 5.4 Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1. Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT. √ 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas. √ 3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar melalui presentasi kelas. √ 4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT. √ 5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok. √ 6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan. √ 7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja √ 76 sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya. 8 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok. √ 9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan. √ 10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri. √ 11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok. √ 12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. √ 13 Guru hanya berinteraksi dan √ 77 memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan. 14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. √ 15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan. √ 16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran. √ 17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam turnamen. √ 18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik. √ 19 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre test dan post test. √ Tabel 5.4 menunjukkan bahwa secara umum guru mampu mengelola pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan baik. Dalam siklus pertama ini dapat di lihat bahwa guru mampu untuk menjelaskan materi serta memberikan petunjuk kepada 78 siswa mengenai pembelajaran kooperatif tipe TGT. Selain itu guru juga mampu memotivasi siswa untuk belajar mandiri serta terlibat aktif dalam kelompok, guru mampu mendorong siswa untuk dapat memecahkan suatu masalah, guru juga mampu berinteraksi dengan baik pada semua siswa. Hanya saja guru kurang bisa tegas terhadap siswa yang nakal sehingga dalam proses pembelajaran kooperatif tipe TGT ini agak terganggu karena suasana kelas menjadi gaduh. lampiran 4a halaman 192. Aktivitas guru selama proses pembelajaran pada siklus kedua disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 5.5 Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran Siklus II No Deskriptor Ya Tidak 1. Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif tipe TGT. √ 2 Guru mengorganisasikan bahasan yang bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu siswa memahami materi dalam pembelajaran tipe TGT di kelas. √ 3 Guru memberikan materi yang akan dipelajari dalam kegiatan belajar √ 79 mengajar melalui presentasi kelas. 4 Guru ikut berperan dalam pembentukan kelompok TGT. √ 5 Guru memberikan dorongan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok. √ 6 Guru memberikan pengarahan kepada siswa dalam pengerjaan lembar kegiatan. √ 7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya. √ 8 Guru mengamati atau mengobservasi proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok. √ 9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan siswa secara perorangan. √ 10 Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber informasi secara mandiri. √ 80 11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak menjelaskan cara kerja kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok. √ 12 Guru membiarkan siswa membuat kegaduhan di dalam kelas dan berkeliling dari satu kelompok ke kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif. √ 13 Guru hanya berinteraksi dan memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan. √ 14 Guru dan siswa sama-sama asyik dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku. √ 15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan. √ 16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil pembelajaran. √ 17 Guru memberikan motivasi kepada siswa agar terlibat aktif dalam turnamen. √ 81 18 Guru memberikan penghargaan bagi kelompok yang memiliki skor terbaik. √ 19 Guru melakukan evaluasi terhadap peningkatan hasil belajar melalui pre test dan post test. √ Dalam siklus kedua ini secara keseluruhan hampir sama dengan siklus pertama hanya saja lebih terlihat perubahan yang baik di dalam kelas ketika pembelajaran kooperatif tipe TGT ini berlangsung. Guru lebih komunikatif terhadap siswa, guru lebih tegas dalam menegur siswa yang ramai, sehingga suasana kelas lebih kondusif. Guru juga lebih tegas dalam mengamati setiap kelompok ketika proses games dan tournament sedang berlangsung serta melakukan evaluasi hasil belajar melalui pre test dan post test. lampiran 4b halaman 194. b Pengamatan terhadap siswa Aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada saat pelaksanaan siklus I yang disajikan dalam tabel berikut ini: 82 Tabel 5.6 Perilaku Siswa Saat Proses Pembelajaran dalam Kelompok Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok. √ 2 Saling bertukar pikiran dan pendapat. √ 3 Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas. √ 4 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan pembelajaran. √ 5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. √ 6 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya. √ Tabel 5.6 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran berlangsung, perhatian siswa tertuju pada materi pembelajaran. Dalam games dan tournament pun seluruh siswa terlibat aktif dalam mengerjakan tugas. Dan ketika guru bertanya, mereka menjawab pertanyaan sesuai dengan tujuan pertanyaan yang diajukan oleh guru. Selain itu mereka juga saling menghargai 83 dan menerima pendapat dan kritik dari teman satu kelompok maupun teman kelompok lain. lampiran 6a halaman 200. Aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada saat pelaksanaan siklus II yang disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 5.7 Perilaku Siswa Saat Proses Pembelajaran dalam Kelompok Siklus II No Deskriptor Ya Tidak 1 Seluruh perhatian diarahkan pada materi diskusi dalam kelompok. √ 2 Saling bertukar pikiran dan pendapat. √ 3 Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas. √ 4 Pertanyaan yang diajukan ada kaitannya dengan pembelajaran. √ 5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan maksud dan tujuan pertanyaan. √ 6 Menghargai saran dan pendapat teman lainnya. √ 84 Dalam siklus II secara keseluruhan aktivitas siswa hampir sama seperti pada siklus I, hanya saja pada siklus II ini aktivitas siswa di kelas menunjukkan peningkatan karena para siswa sudah belajar dari siklus I sehingga pada siklus II ini aktivitas siswa di kelas dapat berjalan dengan baik dan lancar. lampiran 6b halaman 201. c Pengamatan terhadap kelas Instrumen pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini: Tabel 5.8 Hasil Pengamatan Kelas Siklus I No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda. √ 2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para siswa. √ 3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. √ 4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas sekolah. √ 85 5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat malas serta membuat kegaduhan di dalam kelas. √ 6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok. √ 7 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya. √ 8 Para siswa berperan aktif dalam aktivitas pembelajaran tipe TGT. √ 9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan. √ 10 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan. √ 11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. √ 12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas. √ 86 13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik. √ 14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit. √ 15 Kelas dapat terorganisir dengan baik. √ 16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan. √ Tabel 5.8 menunjukkan suasana kelas kurang kondusif pada saat proses pembelajaran berlangsung dan hal ini kurang mendukung proses pembelajaran kearah yang lebih baik. Pada dasarnya model pembelajaran TGT sangat mendukung suasana pembelajaran yang baik, hanya saja guru kurang tegas menegur siswa yang nakal, sehingga terjadi kegaduhan di dalam kelas yang berujung pada keadaan kelas yang kurang kondusif. lampiran 5a halaman 196. Instrumen pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada siklus kedua disajikan dalam tabel berikut ini: 87 Tabel 5.9 Hasil Pengamatan Kelas Siklus II No Deskriptor Ya Tidak 1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda. √ 2 Ada sejumlah aturan yang harus ditaati oleh para siswa. √ 3 Siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. √ 4 Buku-buku dan fasilitas pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas sekolah. √ 5 Kerja di dalam kelompok terhambat dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat malas serta membuat kegaduhan di dalam kelas. √ 6 Beberapa siswa hanya mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok. √ 7 Para siswa tampak antusias dengan kerja kelompoknya. √ 8 Para siswa berperan aktif dalam √ 88 aktivitas pembelajaran tipe TGT. 9 Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan. √ 10 Sebagian besar siswa telah memiliki sumber referensi yang digunakan. √ 11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. √ 12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas tidak dapat dipahami dengan jelas. √ 13 Kelas ini terdiri dari berbagai individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik. √ 14 Sebagian besar siswa menganggap materi yang diberikan sulit. √ 15 Kelas dapat terorganisir dengan baik. √ 16 Selama kegiatan pembelajaran berlangsung para siswa saling memberikan pendapat atau masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan. √ Suasana kelas pada siklus II ini jauh lebih kondusif dibandingkan dengan siklus I. Guru lebih tegas dalam menegur 89 siswa yang membuat onar dan kegaduhan sehingga kelas menjadi jauh lebih kondusif. Para siswa juga sudah tidak merasa kesulitan terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh guru karena sudah belajar dari pengalaman pada siklus I lalu sehingga siswa juga terlihat sangat antusias dan aktif dalam mengerjakan tugas-tugas kelompok. Guru juga mampu memotivasi siswa sehingga mereka mempunyai semangat yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran lampiran 5b halaman 198 4 Refleksi Dalam tahap ini dilakukan evaluasi, pemaknaan, analisis, dan penyimpulan hasil observasi dengan menggunakan metode pembelajaran tipe TGT. Refleksi yang dilakukan merupakan refleksi segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir pelaksanaan tindakan penelitian ini. Refleksi dilakukan pada guru mitra maupun pada siswa. Berikut ini ditampilkan pada tabel hasil refleksi pada saat pelaksanaan pembelajaran dengan model TGT : a Kesan guru terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT 90 Tabel 5.10 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode TGT No Uraian Komentar 1 Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran kooperatif yang diterapkan. Sudah cukup baik, bervariasi, dan menarik 2 Penilaian guru terhadap aktifitas siswa dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Siswa aktif dan mampu bekerja sama dengan baik di dalam kelompok. 3 Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Waktu yang sangat terbatas sehingga dalam penerapan pembelajaran TGT terkesan terburu- buru 4 Manfaat yang diperoleh dalam merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Siswa menjadi termotivasi sehingga memiliki semangat yang tinggi dalam 91 mengikuti pembelajaran 5 Keberhasilan yang telah dicapai ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut. Siswa menjadi aktif dan mandiri dalam mengikuti pembelajaran. 6 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT. Konsep harus direncanakan lebih matang sehingga dalam penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT waktunya cukup dan tidak terburu- buru. 7 Apakah siswa berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang diterapkan di dalam kelas? Ya, siswa sangat berminat dan antusias terhadap pembelajaran kooperatif tipe TGT di dalam kelas 92 Tabel 5.10 memperlihatkan tentang kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT setelah melaksanakan proses pembelajaran. Kesan guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran tipe TGT sudah cukup baik dan bervariasi, tetapi masih butuh persiapan dan konsep yang lebih matang lagi terutama mengenai manajemen waktu sehingga kedepannya apabila dalam mengajar akan menggunakan model pembelajaran tipe TGT lagi dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan. Dalam kaitannya dengan siswa, kesan guru yaitu dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT ini siswa terlihat antusias dan cukup termotivasi sehingga memiliki semangat yang tinggi untuk mengikuti pembelajaran di kelas. lampiran 7a halaman 202. b Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT: Tabel 5.11 Instrumen Refleksi Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode TGT No Uraian Komentar 1 Bagaimana pendapat Anda terhadap komponen Bagus, menyenangkan, kreatif, seru, bisa belajar 93 pembelajaran dan penggunaan metode pembelajaran kooperatif yang diterapkan? bekerjasama, berpikir cepat, lebih santai dan rileks 2 Bagaimana pendapat Anda tentang aktifitas siswa yang terjadi dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT? Keaktifan, partisipasi, kerja kelompok, dan diskusi Bagus, antusias,semua berpartisipasi, aktif dan lebih berusaha, bekerja sama dengan kompak. 3 Apakah Anda berminat mengikuti pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang telah anda ikuti? Sangat berminat karena seru dan sangat bermanfaat. 4 Manfaat apa saja yang diperoleh dari diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT? Lebih memahami dan mengerti terhadap materi pelajaran, kekompakan dan kebersamaan 5 Keberhasilan apa saja yang telah Anda capai ketika diterapkannya pembelajaran Lebih banyak memahami materi pelajaran, adanya keaktifan, kerja sama dan 94 kooperatif tipe TGT tersebut? saling menghargai 6 Hambatan apa yang mungkin ditemui ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut? Suasana kurang kondusif, ramai, kurang dapat memahami soal, waktu yang terlalu singkat 7 Hal-hal mana saja yang masih perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe TGT? Lebih serius dalam mengikuti pembelajaran, waktu diperpanjang, kekompakan dalam bekerja sama, dan komunikasi yang baik dengan teman satu kelompok maupun teman kelompok lain, Soal dan media dibuat lebih bervariasi. Tabel 5.11 menunjukkan respon siswa terhadap perangkat dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Kesan siswa secara umum yaitu mereka merasa nyaman mengikuti model pembelajaran tipe TGT tersebut, karena pembelajaran menjadi lebih menarik dan tidak monoton sehingga mereka 95 lebih antusias dan termotivasi. Selain itu mereka juga dapat memahami materi yang diberikan dengan cepat. Hal-hal yang masih harus diperbaiki yaitu mengenai media dibuat lebih menarik lagi, serta pembuatan soal agar disesuaikan dengan kemampuan siswa. lampiran 8a halaman 204.

B. Analisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Peningkatan hasil belajar kimia siswa dengan mengoptimalkan gaya belajar melalui model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) penelitian tindakan kelas di MAN 11 Jakarta

0 27 232

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Teams-Games Tournament) terhadap pemahaman konsep matematika siswa

1 8 185

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih di MTs Islamiyah Ciputat

1 40 0

Pengaruh kombinasi model pembelajaran kooperatif tipe teams-games-tournament (tgt) dengan make a match terhadap hasil belajar biologi siswa (kuasi eksperimen pada Kelas XI IPA Madrasah Aliyah Negeri Jonggol)

0 5 199

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meninkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas X-1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada mata pelajaran Ekonomi.

0 1 305

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran akuntansi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas X SMA Kolese de Britto Yogyakarta.

0 5 220

Penerapan model pembelajaran tipe Teams Games Tournament (TGT) dalam pembelajaran ekonomi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa : penelitian dilaksanakan di kelas X SMA Negeri 11 Yogyakarta.

0 12 197

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament (TGT) untuk meninkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar siswa kelas X 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada mata pelajaran Ekonomi

0 0 303

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT(TGT) DALAM PEMBELAJARAN EKONOMI UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA

0 0 195