51
BAB V HASIL OBSERVASI DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Penelitian
Penelitian tindakan kelas PTK dengan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments TGT dalam pembelajaran Ekonomi ini telah
dilaksanakan tanggal 12 dan 19 November 2012 pada siswa kelas X-2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Penelitian tersebut diawali dengan melakukan
observasi terlebih dahulu pada tanggal 05 November 2012 pada jam 1-2 sekaligus memberikan pretest kepada para siswa sebelum memulai materi di
hari itu juga guna menghemat waktu. Adapun tujuan dari observasi ini adalah untuk memberikan gambaran mengenai kondisi awal dari kegiatan belajar
mengajar di kelas X-2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta. Setelah melakukan observasi, penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus karena
tujuan penelitian ini belum tercapai pada siklus pertama sehingga memerlukan siklus kedua agar tujuan penelitian dapat tercapai. PTK dilaksanakan pada
tanggal 12 November 2012 pada pukul 07.15 WIB sampai dengan 08.45 WIB. Penerapan PTK berdasarkan model pembelajaran kooperatif TGT dalam
penelitian ini dapat diuraikan sebagai berikut: 1.
Observasi pra penelitian
Observasi pendahuluan dan pemberian pretest dilaksanakan pada hari Senin, 05 November 2012 pada jam 1-2 pukul 07.15- 08.45 WIB.
Guru mitra dalam penelitian ini adalah Ibu Y. Natalia Margi Lestari, S.Pd
52
sebagai guru bidang studi Ekonomi. Jumlah siswa kelas X-2 pada tahun ajaran 20122013 sebanyak 34 siswa. Pada saat observasi, sebelum
memulai materi pelajaran yang membahas mengenai Pasar Input, siswa diminta untuk mengerjakan pretest terlebih dahulu.
a. Observasi guru observing teacher
Kegiatan guru selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal hasil observasi kegiatan guru. Pada awal kegiatan
pembelajaran guru memasuki ruangan kelas, mengucapkan salam, memeriksa kesiapan siswa serta meminta para siswa untuk
mengumpulkan handphone dan dimasukkan ke dalam tas hitam. Kemudian guru melakukan presensi terhadap siswa satu per satu.
Setelah presensi, guru memperkenalkan peneliti kepada siswa dan menyampaikan kepada siswa maksud dan tujuan kedatangan peneliti di
kelas X-2. Setelah perkenalan selesai guru kemudian mengulas kembali materi pada pertemuan sebelumnya dan mengkaitkannya
dengan materi yang akan disampaikan pada hari itu dengan cara guru bertanya jawab dengan siswa. Hal ini dilakukan oleh guru agar siswa
dapat mengingatkan kembali materi yang sudah dipelajari pada pertemuan sebelumnya dan juga merangsang pemikiran siswa untuk
memasuki materi baru yang akan dipelajari. Setelah guru merasa siswa siap untuk mengikuti pembelajaran, sebelum memulai menyampaikan
materi guru memberikan pretest kepada para siswa untuk dikerjakan dalam waktu 15 menit. Kemudian setelah pretest selesai dikerjakan
53
guru meminta kembali soal dan jawaban pre test yang sudah dikerjakan oleh para siswa lalu guru memulai untuk membahas materi
yang akan disampaikan. Selama proses penyampaian materi ini, para siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran dan terkesan
menyepelekan materi yang tengah disampaikan oleh guru. Suasana dikelas gaduh dan kurang bisa dikontrol. Kondisi ini disebabkan
karena guru menyampaikan materi dilakukan dengan cara ceramah dan terkesan monoton sehingga para siswa merasa bosan dan mengantuk
ketika mendengarkan guru menyampaikan materi dan yang terjadi untuk menghilangkan rasa bosan dan mengantuk para siswa
melakukan hal-hal yang kurang mendukung situasi belajar mengajar dikelas seperti tidur dikelas, ribut dengan teman sebangku atau teman
lainnya. Pada akhir pembelajaran, guru mengucapkan salam penutup dan menyampaikan kepada siswa bahwa pada pertemuan berikutnya
para siswa akan diajak bermain sambil belajar menggunakan model TGT dengan bahan materi yang baru saja disampaikan oleh guru.
Berikut ini disajikan rangkuman awal observasi terhadap aktivitas guru selama proses belajar mengajar berlangsung :
Tabel 5.1 Hasil Observasi Terhadap Aktivitas Guru
NO. ASPEK YANG DIAMATI
SKOR I
1.
PRA PEMBELAJARAN
Memeriksa kesiapan ruang, alat 1 2 4 5
54
2.
II
1. 2.
III A.
1.
2.
3.
4.
B.
1.
2. pembelajaran, dan media
Memeriksa kesiapan siswa
MEMBUKA PEMBELAJARAN
Melakukan kegiatan apersepsi Menyampaikan kompetensi yang akan
dicapai dan rencana kegiatannya
KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN Penguasaan materi pelajaran
Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran
Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan
Menyampaikan materi sesuai dengan hirarki belajar
Mengaitkan materi dengan reaitas kehidupan
Pendekatanstrategi pembelajaran
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan dan kebutuhan siswa
1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
55
3. 4.
5.
6.
7.
8.
C.
1.
2. 3.
4.
D.
Melaksanakan pembelajaran secara runtut Melaksanakan pembelajaran yang
terkoordinasi Melaksanakan pembelajaran yang bersifat
kontekstual Mengakomodasi adanya keragaman budaya
nusantara Melaksanakan pembelajaran yang
memungkinkan tumbuhnya kebiasaan positif Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan
waktu yang dialokasikan
Pemanfaatan media pembelajaransumber belajar
Menunjukkan keterampilan dalam menggunakan media
Menghasilkan pesan yang menarik Menggunakan media secara efektif dan
efisien Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media
Pembelajaran yang memicu dan memelihara keterlibatan siswa
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5
56
1.
2. 3.
4.
5.
6.
E.
1. 2.
F.
1. 2.
3. 4.
Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran
Merespons positif partisipasi siswa Memfasilitasi terjadinya interaksi guru-siswa
dan siswa-siswa Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons
siswa Menunjukkan hubungan antar pribadi yang
kondusif Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme
siswa dalam belajar
Kemampuan khusus dalam pembelajaran bidang studi
Menumbuhkan sikap ekonomis Menumbuhkan sikap produktif
Penilaian proses dan hasil belajar
Melakukan penilaian awal Memantau kemajuan belajar
Memberikan tugas sesuai dengan kompetensi Melakukan penilaian akhir sesuai dengan
kompetensi 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
1 2 4 5 1 2 4 5
57
G.
1.
2.
3.
IV A.
1.
2.
B.
1.
2.
Penggunaan bahasa
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai
PENUTUP Refleksi dan rangkuman pembelajaran
Melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa
Menyusun rangkuman dengan melibatkan siswa
Pelaksanaan tindak lanjut
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi
Memberikan arahan, kegiatan, atau tugas sebagai pengayaan
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
1 2 4 5
58
b. Observasi siswa observing student
Perilaku siswa selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal hasil observasi kegiatan siswa lampiran 2a halaman
176. Pada saat guru masuk ke kelas, siswa menjawab salam dari guru. Sebelum memulai pembelajaran, siswa terlebih dahulu mempersiapkan
diri untuk mengikuti pembelajaran dan juga mengumpulkan semua handphone
kepada guru
mata pelajaran
Ekonomi. Setelah
mempersiapkan diri, siswa mulai mengerjakan pretest terlebih dahulu sebelum masuk ke dalam materi pembelajaran. Setelah selesai
mengerjakan pretest, kemudian siswa memperhatikan penjelasan guru tentang materi yang diajarkan yaitu mengenai pasar input. Pada saat
guru menjelaskan materi dengan menggunakan metode ceramah, ada yang benar-benar memperhatikan penjelasan guru dengan baik tapia da
juga yang kurang fokus memperhatikan penjelasan terhadap materi yang disampaikan oleh guru, misalnya ketika para siswa sudah mulai
merasa jenuh dan bosan mendengarkan ceramah guru, mereka cenderung mengobrol dengan temannya, bahkan ada yang memilih
tidur di kelas. Hanya ada beberapa siswa yang aktif bertanya pada guru, namun siswa yang lain cenderung pasif. Dapat dilihat bahwa
metode yang digunakan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran kurang menarik minat siswa untuk aktif dalam proses
pembelajaran, buktinya mereka cenderung pasif dan memilih untuk mengobrol dengan temannya, bahkan ada yang sampai tertidur di kelas
59
ketika guru sedang menyampaikan materi pembelajaran. Pada pertengahan pembelajaran, guru meminta siswa untuk membentuk
kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang untuk mendiskusikan materi yang baru saja disampaikan oleh guru. Tetapi
selama proses diskusi berlangsung, banyak siswa yang memanfaatkan waktu untuk mengobrol dengan temannya bukannya mendiskusikan
tentang materi yang baru saja disampaikan melainkan mengobrolkan sesuatu diluar materi yang diajarkan. Hal-hal tersebut menunjukkan
bahwa siswa kurang memiliki motivasi untuk belajar. Peneliti menduga kondisi seperti ini disebabkan siswa merasa jenuh dan bosan
dengan kegiatan
rutin mendengarkan
ceramah guru
dan mendiskusikannya. Dari rangkaian kegiatan siswa tersebut dapat
dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.2 Hasil Observasi terhadap Aktivitas Siswa
No Aspek yang diamati Ya
Tidak Keterangan 1
Siswa siap
mengikuti proses pembelajaran
√ Beberapa siswa
kurang siap
mengikuti pembelajaran.
2 Siswa memperhatikan
penjelasan guru √
Beberapa siswa ada yang tidak
memperhatikan
60
guru. 3
Siswa menanggapi pembahasan pelajaran
√ Siswa
menanggapi pembahasan
guru dengan
antusias 4
Siswa mencatat hal-hal penting
√ Hanya
ada beberapa siswa
saja yang
mencatat hal-hal penting
5 Siswa mengerjakan tugas
dengan baik √
Siswa mengerjakan
tugas dengan
cara berdiskusi dengan teman-
teman kelompok.
61
c. Observasi kelas observing classroom
Dilihat secara fisik ruang kelas X-2 sangat memadai untuk proses belajar mengajar. Ruang kelas cukup luas dan memadai
dilengkapi dengan fasilitas meja guru multimedia, kursi guru, whiteboard, meja untuk siswa, kursi siswa, papan pengumuman,
sebuah speaker, LCD proyektor. Di dalam kelas juga sudah menggunakan fasilitas AC sehingga
walaupun cuaca di luar sangat panas, suasana di dalam kelas tetap dingin dan sejuk sehingga tidak mengganggu fokus siswa ketika
sedang belajar. Suasana serta aktivitas kelas selama proses pembelajaran tampak dalam catatan anekdotal hasil observasi kegiatan
kelas lampiran 3a halaman178. Guru datang dan mengucapkan salam lalu dijawab secara
bersama-sama oleh semua siswa dan siswi kelas X-2. Suasana kelas pada awal pembelajaran cukup kondusif. Hal ini terlihat ketika guru
meminta para siswa untuk berdiri terlebih dahulu dan melihat kerapian baju para siswa, kemudian setelah itu guru meminta para siswa untuk
mengumpulkan semua handphone ke dalam tas hitam, hal ini dilakukan untuk mengantisipasi agar selama kegiatan belajar mengajar
tidak ada satu siswapun yang bermain handphone. Setelah itu guru mulai memberikan pretest tentang materi yang akan disampaikan
kepada siswa. Kemudian setelah pretest selesai dikerjakan oleh para siswa maka guru mulai menyampaikan materi pembelajaran yaitu
62
mengenai pasar input dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi. Namun terlihat para siswa kurang antusias dalam mengikuti
kegiatan pembelajaran tersebut, ada yang mengobrol dengan temannya dan ada yang tidur di kelas. Hal ini dikarenakan kurangnya
pengawasan dan ketegasan guru dalam menegur siswa sehingga para siswa bertindak seenaknya sendiri. Pada akhir pembelajaran guru
memberi pesan kepada para siswa agar mempelajari materi yang telah disampaikan kemudian menyampaikan bahwa pada pertemuan
berikutnya guru akan mengajak siswa untuk bermain sambil belajar menggunakan model pembelajaran TGT dengan materi pasar input
seperti yang sudah disampaikan. Dalam rangkaian keadaan kelas tersebut dapat kita lihat pada tabel sebagai berikut:
Tabel 5.3 Kondisi Kelas Selama Proses Pembelajaran
No Deskriptor
Ya Tidak
Catatan
1. Fasilitas di dalam kelas
mendukung proses pembelajaran
√ Whiteboard, meja,
kursi,LCD proyektor, AC
2. Suasana kelas cukup
kondusif dalam proses pembelajaran
√ Hanya pada awal
pembelajaran
3. Siswa membuat
kegaduhan √
Pada saat latihan soal
63
4. Siswa mengerjakan soal
latihan di depan kelas √
Siswa mengerjakan soal secara diskusi
kelompok 5.
Guru memberikan penghargaan
√ -
6. Ada kegiatan menarik
dalam belajar √
Guru mengajar
secara monoton
dengan menggunakan
metode ceramah
dan diskusi 7
Siswa bertanya kepada guru jika mengalami
kesulitan √
Karena kurang
memahami materi, siswa
bingung ingin menanyakan
apa 8.
Guru membantu siswa jika mengalami
kesulitan √
Guru membantu
siswa yang merasa kesulitan
Dari hasil observasi pada guru, perilaku siswa, dan suasana kelas serta wawancara dengan guru, dapat disimpulkan bahwa selama
kegiatan pembelajaran, guru cenderung memilih metode ceramah,
64
tanya jawab, dan latihan soal. Peneliti menduga guru memilih metode ceramah, tanya jawab, dan latihan soal karena memiliki asumsi bahwa
metode tersebut lebih efisien terhadap waktu dan mudah untuk diterapkan di dalam kelas. Pemilihan metode yang salah dan
kurangnya variasi dalam pembelajaran membuat siswa cenderung akan lebih cepat merasa bosan dan jenuh, ketika siswa merasa jenuh dengan
pembelajaran yang sedang disampaikan maka mereka akan mencari kesibukan sendiri seperti mengobrol dengan teman sebangkunya atau
teman lainnya, tidur di kelas, dan lain-lain. Kegiatan mereka membuat konsentrasi teman-teman yang lain menjadi ikut terpecah sehingga
timbul kegaduhan yang membuat suasana belajar mengajar menjadi tidak kondusif. Pada saat guru menyampaikan materi pembelajaran,
guru hanya melakukan ceramah dan sesekali menanyakan kepada siswa apakah ada yang masih belum jelas mengenai materi yang
sedang disampaikan oleh guru, tetapi tidak ada satu siswapun yang mau bertanya. Hal ini dikarenakan mungkin siswa sudah terlanjur
bosan mendengarkan ceramah yang dilakukan oleh guru, sehingga mereka tidak memperhatikan dengan baik apa yang disampaikan oleh
guru. Idealnya dalam suatu pembelajaran, siswa harus lebih berperan aktif dalam memahami materi yang disampaikan dengan kemampuan
yang dimiliki oleh masing-masing siswa baik itu dalam hal bertanya, membaca, diskusi, berpendapat, dan lain-lain.
65
Berdasarkan uraian di atas, dapat ditemukan permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran disebabkan karena kurangnya variasi
model pembelajaran yang menyebabkan rendahnya keterlibatan dan pemahaman siswa dalam proses pembelajaran. Hal ini terlihat dari
kegiatan siswa selama proses pembelajaran berlangsung dirasa masih kurang. Peneliti menduga bahwa kurangnya semangat siswa untuk
belajar dan ketidakberanian siswa untuk bertanya dan berdiskusi dengan baik lebih disebabkan karena faktor guru dalam menyampaikan
materi kurang bervariasi dan guru kurang mampu menggali pemikiran dan pengetahuan siswa sehingga berdampak pada hasil belajar siswa
yang kurang memuaskan. Oleh sebab itu, guru diharapkan mampu menerapkan model pembelajaran yang bervariasi dan berbeda. Ada
banyak sekali model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru di dalam kelas, dimana masing-masing model pembelajaran memiliki
cara-cara yang berbeda-beda. Guru dapat memilih model pembelajaran lebih dari satu untuk sekali mengajar tinggal bagaimana guru
merancang model pembelajaran yang dipilih tersebut agar tepat waktu dan juga tepat sasaran.
Dalam penelitian ini, peneliti dan guru menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournament TGT. Guru
dalam penelitian ini bertindak sebagai fasilitator dalam games, tournament, dan diskusi kelompok dan peneliti sebagai observer.
Penerapan model pembelajaran ini diharapkan agar siswa mampu
66
berperan aktif dan juga bekerja sama serta mengasah kemampuan individu dalam kelompok ketika games dan turnamen berlangsung.
Dari hasil analisis situasi siswa dan kelas, peneliti dan guru mitra menetapkan target keberhasilan pembelajaran dalam penelitian ini
sebesar 35. Dengan menggunakan model pembelajaran ini siswa diharapkan
untuk dapat lebih bersemangat dan antusias dalam mengikuti proses pembelajaran dan juga lebih berani untuk bertanya, berdiskusi dengan
teman kelompok dan menemukan cara menghadapi kesulitan yang sedang dihadapi oleh kelompok. Dengan demikian secara tidak
langsung siswa harus mau memahami materi yang didapatnya. Tugas guru disini sebagai fasilitator yang membantu dan mendampingi siswa
jika ada yang mengalami kesulitan. Dengan menggunakan metode ini kemungkinan suasana yang tadinya kurang kondusif dan siswa kurang
antusias akan menjadi kondusif dan siswapun juga akan antusias memahami materi yang disampaikan.
d. Pelaksanaan tindakan
Siklus pertama dan kedua dilaksanakan pada hari Senin, 12 dan 19 November 2012 pada pukul 07.15 WIB sampai pukul 08.45 WIB
yaitu pada jam pertama dan kedua. Materi yang dipelajari pada siklus pertama ini adalah pokok bahasan konsep pasar faktor produksi, faktor
produksi alam, faktor produksi tenaga kerja, dan faktor produksi modal. Guru mitra yang mengajar dalam penelitian ini adalah Ibu Y.
67
Natalia Margi Lestari, S.Pd. Selaku guru bidang studi Ekonomi kelas X. Jumlah siswa kelas X-2 pada tahun ajaran 20122013 saat ini adalah
30 siswa. Dari jumlah siswa tersebut, ada 2 siswa yang tidak hadir pada saat penelitian di hari itu. Berikut ini diuraikan penerapan model
pembelajaran kooperatif tipe Teams Games TournamentTGT pada siklus pertama dan kedua.
1 Perencanaan
Dalam tahap ini dilakukan perencanaan dan persiapan pembelajaran kooperatif tipe TGT. Berikut ini langkah-langkah
perencanaan yang diterapkan pada saat pelaksanaan tindakan : a
Peneliti dan guru mitra mengumpulkan data awal tentang karakteristik siswa untuk memetakan para siswa berdasarkan
kemampuan akademiknya. Pemetaan tersebut menjadi dasar untuk membagi siswa dalam kelompok-kelompok heterogen.
Dari hasil pembagian kelompok tersebut terbentuk enam kelompok dengan kemampuan akademik yang beragam. Enam
kelompok yang terbentuk selanjutnya diberi nama kelompok 1, 2, 3, 4, 5, 6.
b Peneliti kemudian menyiapkan perangkat pembelajaran yang
akan digunakan. Perangkat pembelajaran meliputi : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, materi pembelajaran, lembar pre
test dan post test, lembar refleksi, meja turnamen, media dan
68
hadiahaward. Berikut ini adalah uraian masing-masing perangkat pembelajaran.
1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP
Peneliti membuat RPP dengan format baru yakni menggunakan EEK berkarakter yang berisi tentang standar
kompetensi, kompetensi
dasar, indikator,
tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, media pembelajaran,
materi pembelajaran, dan evaluasi. RPP ini dibuat untuk dua kali pertemuan. RPP ini memuat langkah-langkah
pembelajaran secara jelas guna membantu guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. RPP ini dapat dilihat
pada lampiran 9 halaman 116. 2
Materi pembelajaran Materi pelajaran adalah mempelajari tentang pasar input
atau pasar faktor produksi. Materi yang disampaikan berupa penjelasan mengenai konsep pasar faktor produksi, faktor
produksi alam, faktor produksi tenaga kerja, faktor produksi modal, dan faktor produksi kewirausahaan.
a Lembar Kerja Siswa
Lembar kerja siswa berisi mengenai soal-soal latihan berupa pre test dan post test yang akan dipakai sebagai
perbandingan hasil belajar siswa sebelum dan sesudah dilaksanakannya siklus I dan siklus II. Dapat dilihat
69
pada lampiran 10, 11, 12, dan 13 halaman 123, 128, 132, dan 137.
b Meja Games dan Tournament
Jumlah meja games dan tournament ada 6 buah. Meja games diletakkan didepan kelas sebanyak 6 meja
satuan. Dan di tengah kelas ada 6 meja tournament sesuai jumlah kelompok yang terbentuk.
c Hadiah atau Award
Hadiah yang dimaksudkan sebagai penghargaan bagi kelompok yang mendapatkan skor terbaik pada saat
turnament dilaksanakan. Hadiah berupa snack atau makanan ringan.
d Peneliti
menyiapkan dan
menyusun instrumen
pengumpulan data. Instrumen pengumpulan data yang terdiri dari :
Lembar observasi kegiatan guru
Lembar observasi guru ini digunakan untuk mengetahui
langkah-langkah serta
kegiatan- kegiatan
yang dilakukan
guru pada
saat pembelajaran berlangsung. lampiran 1b dan
lampiran 1c halaman 180 dan 186
70
Lembar observasi kegiatan siswa
Lembar observasi kegiatan siswa ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan yang dilakukan
oleh siswa pada saat mengikuti pembelajaran. lampiran 2b dan lampiran 2c halaman 182 dan 188
Lembar observasi kegiatan kelas
Lembar observasi kegiatan kelas ini digunakan untuk mengetahui kegiatan-kegiatan di dalam kelas
selama proses pembelajaran berlangsung. lampiran 3b dan lampiran 3c halaman 184 dan 190
Lembar penilaian kelompok
Lembar penilaian kelompok ini berisi daftar skor yang diperoleh kelompok selama games dan
tournament. lampiran 14 dan lampiran 15 halaman 142 dan 143.
2 Tindakan
Pada tahap tindakan peneliti mengimplementasikan model pembelajaran kooperatif tipe TGT sesuai dengan rencana tindakan.
Langkah-langkah pada tahap tindakan ini sebagai berikut : a
Presentasi kelas Pada awal pembelajaran guru mengulas sedikit mengenai
materi pada pertemuan yang lalu yaitu pasar input. Penyampaian materi pembelajaran hanya sebentar karena pada
71
pertemuan sebelumnya sudah dilakukan pre test lalu kemudian membahas semua materi pembelajaran mengenai pasar input.
Pre test sendiri dilakukan guna melihat prestasi siswa di awal pelaksanaan tindakan yang nantinya akan dibandingkan dengan
hasil akhirnya saat siswa mengerjakan soal post test. b
Membagi siswa dalam kelompok Pembentukan kelompok sudah dilakukan guru pada tahap awal
perencanaan pembelajaran. Jumlah kelompok yang dibentuk adalah 6 kelompok siswa terdiri dari 5-6 orang yang memiliki
karakter dan kemampuan yang berbeda-beda. Kemudian guru mempersilahkan masing-masing siswa untuk masuk ke dalam
kelompoknya sesuai dengan kelompok yang sudah ditentukan oleh guru. Dalam masing-masing kelompok sudah terdapat
meja kelompok yang sudah diberi papan nama kelompok. Guru selanjutnya menjelaskan aturan main dan tata tertib
pembelajaran kooperatif tipe TGT yang akan dilakukan. c
Permainan games Permainan games pada siklus pertama dan kedua ini diberi
nama Make a Match. Pada permainan ini siswa diminta untuk mengambil terlebih dahulu nomor urut yang nantinya nomor
urut tersebut akan dipakai untuk mengerjakan soal-soal yang telah disediakan. Setelah membagi nomor urut, para siswa per
kelompok kemudian maju satu persatu untuk mengerjakan soal
72
didepan kelas sesuai nomor urut yang telah dibagikan. Bentuk soal menjodohkan. Setiap meja kelompok siswa sudah
disediakan 2 kotak dimana 1 kotak didalamnya masing-masing berisi 10 amplop soal-soal yang sudah diberi nomor urut dan 1
kotak di dalamnya berisi 10 lembar jawaban. Siswa yang mendapat nomor urut 1 wajib mengambil amplop soal nomor 1
yang telah disediakan, kemudian siswa membuka isi amplop tersebut lalu membaca soal yang ada di dalamnya. Setelah
memahami soal, siswa kemudian mencari jawabannya pada kotak jawaban. Kemudian menempelkan soal serta jawaban
yang sudah dipilih pada kertas manila atau papan soal sesuai dengan nomor kelompok dan nomor urut masing-masing siswa.
Guru akan memanggil nomor urut siswa yang akan mengerjakan soal di depan kelas. Pengerjaan tiap-tiap soal
diawali dengan tanda bunyi peluit satu kali, dan diakhiri dengan bunyi peluit dua kali. Pengerjaan untuk masing-masing
soal adalah 1 menit 60 detik. Setiap pertanyaan yang dijawab benar oleh siswa akan mendapatkan 10 poin. Terdapat 10 soal,
sehingga apabila ada kelompok yang menjawab benar 10 soal yang diberikan maka akan mendapatkan 100 poin.
73
d Turnamen
Turnamen dilaksanakan setelah games berakhir. Turnamen ini diberi nama cerdas cermat. Sebelum turnamen dimulai,
fasilitator membagikan
uang-uangan senilai
total Rp
300.000,00 kepada masing-masing kelompok. Uang-uangan tersebut akan digunakan secara bebas sebagai modal investasi
dalam menjawab setiap jawaban. Sebelum soal dibacakan oleh guru, masing-masing kelompok diwajibkan untuk berinvestasi
menggunakan modal yang sudah diberikan secara bebas, dan ditunjukkan kepada fasilitator agar di catat. Waktu pengerjaan
soal selama 30 detik setelah guru membacakan soal dan jawaban di tulis pada lembar jawaban yang sudah disediakan.
Guru hanya membacakan soal sebanyak 1 kali, maka dari itu siswa di tuntut untuk benar-benar berkonsentrasi dan mencerna
baik-baik soal yang dibacakan oleh guru. Pengerjaan soal diawali dengan tanda bunyi peluit satu kali, dan diakhiri
dengan bunyi peluit dua kali. Setelah bunyi peluit dua kali dibunyikan siswa di minta menunjukkan jawaban mereka
kepada masing-masing fasilitator kelompok. Setelah fasilitator mencatat jawaban dari masing-masing kelompok, guru
kemudian memberikan jawaban yang benar. Jika jawaban kelompok benar, maka nilai kelompok akan bertambah sesuai
dengan nilai investasi yang diberikan pada awal sebelum guru
74
membacakan soal tadi, sebaliknya jika jawaban kelompok salah maka, nilai kelompok akan dikurangi sesuai dengan nilai
investasi yang diberikan pada awal sebelum guru membacakan soal tadi.
e Penghargaan
Skor yang diperoleh masing-masing kelompok dalam games dan tournament akan di catat dan diakumulasikan. Lalu
diumumkan juara I yang mempunyai skor tertinggi di kelas. Pada pelaksanaan penelitian ini, telah didapatkan juara I. Juara
pertama pada siklus I diperoleh kelompok 6 dengan jumlah skor 50.040 dan pada siklus II diperoleh kelompok 5 dengan
jumlah skor 84.040. Masing-masing juara I pada siklus I dan siklus II akan mendapatkan hadiah atau penghargaan.
3 Observasi
Hasil pengamatan observasi pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dapat dipaparkan sebagai berikut :
a Pengamatan terhadap guru
Observasi dilaksanakan
bersamaan dengan
tindakan pelaksanaan penelitian. Aktivitas guru selama proses
pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini:
75
Tabel 5.4 Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran
Siklus I No
Deskriptor Ya
Tidak
1. Guru
menjelaskan pembelajaran
kooperatif tipe TGT. √
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang
bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu
siswa memahami
materi dalam
pembelajaran tipe TGT di kelas. √
3 Guru memberikan materi yang akan
dipelajari dalam
kegiatan belajar
mengajar melalui presentasi kelas. √
4 Guru
ikut berperan
dalam pembentukan kelompok TGT.
√
5 Guru memberikan dorongan motivasi
kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok.
√
6 Guru memberikan pengarahan kepada
siswa dalam
pengerjaan lembar
kegiatan. √
7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja
√
76
sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.
8 Guru mengamati atau mengobservasi
proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.
√
9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan
melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan
siswa secara perorangan. √
10 Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber
informasi secara mandiri.
√
11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa,
tidak menjelaskan
cara kerja
kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
√
12 Guru membiarkan siswa membuat
kegaduhan di
dalam kelas
dan berkeliling dari satu kelompok ke
kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
√
13 Guru
hanya berinteraksi
dan √
77
memperhatikan kelompok tertentu saja yang mengalami kesulitan.
14 Guru dan siswa sama-sama asyik
dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.
√
15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa
bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
√
16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil
pembelajaran. √
17 Guru memberikan motivasi kepada
siswa agar
terlibat aktif
dalam turnamen.
√
18 Guru memberikan penghargaan bagi
kelompok yang memiliki skor terbaik. √
19 Guru melakukan evaluasi terhadap
peningkatan hasil belajar melalui pre test dan post test.
√
Tabel 5.4 menunjukkan bahwa secara umum guru mampu mengelola pembelajaran kooperatif tipe TGT dengan baik.
Dalam siklus pertama ini dapat di lihat bahwa guru mampu untuk menjelaskan materi serta memberikan petunjuk kepada
78
siswa mengenai pembelajaran kooperatif tipe TGT. Selain itu guru juga mampu memotivasi siswa untuk belajar mandiri serta
terlibat aktif dalam kelompok, guru mampu mendorong siswa untuk dapat memecahkan suatu masalah, guru juga mampu
berinteraksi dengan baik pada semua siswa. Hanya saja guru kurang bisa tegas terhadap siswa yang nakal sehingga dalam
proses pembelajaran kooperatif tipe TGT ini agak terganggu karena suasana kelas menjadi gaduh. lampiran 4a halaman
192. Aktivitas guru selama proses pembelajaran pada siklus
kedua disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.5 Aktivitas Guru dalam Proses Pembelajaran
Siklus II No
Deskriptor Ya
Tidak
1. Guru
menjelaskan pembelajaran
kooperatif tipe TGT. √
2 Guru mengorganisasikan bahasan yang
bersifat umum menjadi pokok bahasan yang lebih sempit untuk membantu
siswa memahami
materi dalam
pembelajaran tipe TGT di kelas. √
3 Guru memberikan materi yang akan
dipelajari dalam
kegiatan belajar
√
79
mengajar melalui presentasi kelas. 4
Guru ikut
berperan dalam
pembentukan kelompok TGT. √
5 Guru memberikan dorongan motivasi
kepada siswa agar terlibat aktif dalam diskusi kelompok.
√
6 Guru memberikan pengarahan kepada
siswa dalam
pengerjaan lembar
kegiatan. √
7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja
sama yang baik antar individu di dalam kelompok diskusinya.
√
8 Guru mengamati atau mengobservasi
proses pembelajaran dalam kegiatan diskusi kelompok.
√
9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan
melibatkan diri dalam kelompok serta menjawab pertanyaan yang diajukan
siswa secara perorangan. √
10 Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memecahkan masalah dan mencari sumber
informasi secara
mandiri. √
80
11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa,
tidak menjelaskan
cara kerja
kelompok, tugas yang harus dikerjakan dan kerjasama di dalam kelompok.
√
12 Guru membiarkan siswa membuat
kegaduhan di
dalam kelas
dan berkeliling dari satu kelompok ke
kelompok lain sehingga suasana kelas menjadi tidak kondusif.
√
13 Guru
hanya berinteraksi
dan memperhatikan kelompok tertentu saja
yang mengalami kesulitan. √
14 Guru dan siswa sama-sama asyik
dengan pekerjaannya masing-masing sehingga suasana kelas menjadi kaku.
√
15 Guru meninggalkan kelas disaat siswa
bekerja di dalam kelompok sehingga tidak ada pengawasan.
√
16 Guru tidak melakukan evaluasi hasil
pembelajaran. √
17 Guru memberikan motivasi kepada
siswa agar
terlibat aktif
dalam turnamen.
√
81
18 Guru memberikan penghargaan bagi
kelompok yang memiliki skor terbaik. √
19 Guru melakukan evaluasi terhadap
peningkatan hasil belajar melalui pre test dan post test.
√
Dalam siklus kedua ini secara keseluruhan hampir sama dengan siklus pertama hanya saja lebih terlihat perubahan yang baik di
dalam kelas ketika pembelajaran kooperatif tipe TGT ini berlangsung. Guru lebih komunikatif terhadap siswa, guru
lebih tegas dalam menegur siswa yang ramai, sehingga suasana kelas lebih kondusif. Guru juga lebih tegas dalam mengamati
setiap kelompok ketika proses games dan tournament sedang berlangsung serta melakukan evaluasi hasil belajar melalui pre
test dan post test. lampiran 4b halaman 194. b
Pengamatan terhadap siswa Aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada saat
pelaksanaan siklus I yang disajikan dalam tabel berikut ini:
82
Tabel 5.6 Perilaku Siswa Saat Proses Pembelajaran dalam
Kelompok Siklus I
No Deskriptor
Ya Tidak
1 Seluruh perhatian diarahkan pada
materi diskusi dalam kelompok. √
2 Saling bertukar pikiran dan pendapat.
√ 3
Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas.
√
4 Pertanyaan
yang diajukan
ada kaitannya dengan pembelajaran.
√
5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan
maksud dan tujuan pertanyaan. √
6 Menghargai saran dan pendapat
teman lainnya. √
Tabel 5.6 menunjukkan bahwa pada saat pembelajaran berlangsung, perhatian siswa tertuju pada materi pembelajaran.
Dalam games dan tournament pun seluruh siswa terlibat aktif dalam mengerjakan tugas. Dan ketika guru bertanya, mereka
menjawab pertanyaan sesuai dengan tujuan pertanyaan yang diajukan oleh guru. Selain itu mereka juga saling menghargai
83
dan menerima pendapat dan kritik dari teman satu kelompok maupun teman kelompok lain. lampiran 6a halaman 200.
Aktivitas siswa selama proses pembelajaran pada saat pelaksanaan siklus II yang disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.7 Perilaku Siswa Saat Proses Pembelajaran dalam
Kelompok Siklus II
No Deskriptor
Ya Tidak
1 Seluruh perhatian diarahkan pada
materi diskusi dalam kelompok. √
2 Saling bertukar pikiran dan pendapat.
√ 3
Berbagi tugas dalam pengerjaan tugas.
√
4 Pertanyaan
yang diajukan
ada kaitannya dengan pembelajaran.
√
5 Menjawab pertanyaan sesuai dengan
maksud dan tujuan pertanyaan. √
6 Menghargai saran dan pendapat
teman lainnya. √
84
Dalam siklus II secara keseluruhan aktivitas siswa hampir sama seperti pada siklus I, hanya saja pada siklus II ini aktivitas
siswa di kelas menunjukkan peningkatan karena para siswa sudah belajar dari siklus I sehingga pada siklus II ini aktivitas
siswa di kelas dapat berjalan dengan baik dan lancar. lampiran 6b halaman 201.
c Pengamatan terhadap kelas
Instrumen pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada siklus pertama disajikan dalam tabel berikut ini:
Tabel 5.8 Hasil Pengamatan Kelas
Siklus I No
Deskriptor Ya
Tidak
1 Kelas terdiri dari banyak siswa
yang memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.
√
2 Ada sejumlah aturan yang harus
ditaati oleh para siswa. √
3 Siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tugas
yang diberikan.
√
4 Buku-buku
dan fasilitas
pembelajaran mudah ditemukan siswa di kelas sekolah.
√
85
5 Kerja
di dalam
kelompok terhambat dikarenakan beberapa
siswa yang tidak ikut terlibat malas serta membuat kegaduhan
di dalam kelas. √
6 Beberapa
siswa hanya
mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
√
7 Para siswa tampak antusias dengan
kerja kelompoknya. √
8 Para siswa berperan aktif dalam
aktivitas pembelajaran tipe TGT. √
9 Banyak
siswa yang
bertanya kepada guru jika menghadapi
kesulitan. √
10 Sebagian
besar siswa
telah memiliki sumber referensi yang
digunakan. √
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu
yang tinggi. √
12 Tujuan pembelajaran di dalam
kelas tidak dapat dipahami dengan jelas.
√
86
13 Kelas ini terdiri dari berbagai
individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.
√
14 Sebagian besar siswa menganggap
materi yang diberikan sulit. √
15 Kelas dapat terorganisir dengan
baik. √
16 Selama
kegiatan pembelajaran
berlangsung para siswa saling memberikan
pendapat atau
masukan bagi tercapainya tujuan yang diharapkan.
√
Tabel 5.8 menunjukkan suasana kelas kurang kondusif pada saat proses pembelajaran berlangsung dan hal ini kurang
mendukung proses pembelajaran kearah yang lebih baik. Pada dasarnya model pembelajaran TGT sangat mendukung suasana
pembelajaran yang baik, hanya saja guru kurang tegas menegur siswa yang nakal, sehingga terjadi kegaduhan di dalam kelas
yang berujung pada keadaan kelas yang kurang kondusif. lampiran 5a halaman 196.
Instrumen pengamatan kelas dalam proses pembelajaran pada siklus kedua disajikan dalam tabel berikut ini:
87
Tabel 5.9 Hasil Pengamatan Kelas
Siklus II No
Deskriptor Ya
Tidak
1 Kelas terdiri dari banyak siswa yang
memiliki kemampuan belajar dan asal usul yang berbeda-beda.
√
2 Ada sejumlah aturan yang harus
ditaati oleh para siswa. √
3 Siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan tugas yang diberikan. √
4 Buku-buku
dan fasilitas
pembelajaran mudah
ditemukan siswa di kelas sekolah.
√
5 Kerja di dalam kelompok terhambat
dikarenakan beberapa siswa yang tidak ikut terlibat malas serta
membuat kegaduhan di dalam kelas. √
6 Beberapa
siswa hanya
mengandalkan siswa lain dalam kerja kelompok.
√
7 Para siswa tampak antusias dengan
kerja kelompoknya. √
8 Para siswa berperan aktif dalam
√
88
aktivitas pembelajaran tipe TGT. 9
Banyak siswa yang bertanya kepada guru jika menghadapi kesulitan.
√
10 Sebagian besar siswa telah memiliki
sumber referensi yang digunakan. √
11 Siswa mempunyai rasa ingin tahu
yang tinggi. √
12 Tujuan pembelajaran di dalam kelas
tidak dapat dipahami dengan jelas. √
13 Kelas ini terdiri dari berbagai
individu yang tidak mengenal satu sama lain dengan baik.
√
14 Sebagian besar siswa menganggap
materi yang diberikan sulit. √
15 Kelas dapat terorganisir dengan baik.
√ 16
Selama kegiatan
pembelajaran berlangsung
para siswa
saling memberikan pendapat atau masukan
bagi tercapainya
tujuan yang
diharapkan. √
Suasana kelas pada siklus II ini jauh lebih kondusif dibandingkan dengan siklus I. Guru lebih tegas dalam menegur
89
siswa yang membuat onar dan kegaduhan sehingga kelas menjadi jauh lebih kondusif. Para siswa juga sudah tidak
merasa kesulitan terhadap tugas-tugas yang diberikan oleh guru karena sudah belajar dari pengalaman pada siklus I lalu
sehingga siswa juga terlihat sangat antusias dan aktif dalam mengerjakan tugas-tugas kelompok. Guru juga mampu
memotivasi siswa sehingga mereka mempunyai semangat yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran lampiran 5b halaman
198 4
Refleksi Dalam tahap ini dilakukan evaluasi, pemaknaan, analisis, dan
penyimpulan hasil observasi dengan menggunakan metode pembelajaran tipe TGT. Refleksi yang dilakukan merupakan
refleksi segera setelah pertemuan berakhir sekaligus sebagai refleksi pada akhir pelaksanaan tindakan penelitian ini. Refleksi
dilakukan pada guru mitra maupun pada siswa. Berikut ini ditampilkan pada tabel hasil refleksi pada saat pelaksanaan
pembelajaran dengan model TGT : a
Kesan guru terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT
90
Tabel 5.10 Lembar Refleksi Guru Mitra Terhadap Komponen
Pembelajaran dan Metode TGT
No Uraian
Komentar 1
Penilaian guru terhadap komponen pembelajaran
dan penggunaan
model pembelajaran kooperatif yang diterapkan.
Sudah cukup baik, bervariasi,
dan menarik
2 Penilaian guru terhadap aktifitas
siswa dalam kegiatan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Siswa aktif
dan mampu
bekerja sama dengan baik
di dalam kelompok. 3
Hambatan yang mungkin ditemui dalam menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe TGT. Waktu yang sangat
terbatas sehingga
dalam penerapan
pembelajaran TGT terkesan
terburu- buru
4 Manfaat yang diperoleh dalam
merencanakan dan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT.
Siswa menjadi
termotivasi sehingga memiliki
semangat yang
tinggi dalam
91
mengikuti pembelajaran
5 Keberhasilan yang telah dicapai
ketika diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT tersebut.
Siswa menjadi aktif dan mandiri dalam
mengikuti pembelajaran.
6 Hal-hal mana saja yang masih
perlu ditingkatkan dan diperbaiki dalam pembelajaran kooperatif tipe
TGT. Konsep
harus direncanakan lebih
matang sehingga
dalam penerapan
pembelajaran kooperatif tipe TGT
waktunya cukup
dan tidak terburu- buru.
7 Apakah siswa berminat mengikuti
pembelajaran kooperatif tipe TGT selanjutnya seperti yang diterapkan
di dalam kelas? Ya, siswa sangat
berminat dan
antusias terhadap
pembelajaran kooperatif tipe TGT
di dalam kelas
92
Tabel 5.10 memperlihatkan tentang kesan guru mitra terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran
kooperatif tipe
TGT setelah
melaksanakan proses
pembelajaran. Kesan guru terhadap komponen pembelajaran dan penggunaan model pembelajaran tipe TGT sudah cukup
baik dan bervariasi, tetapi masih butuh persiapan dan konsep yang lebih matang lagi terutama mengenai manajemen waktu
sehingga kedepannya
apabila dalam
mengajar akan
menggunakan model pembelajaran tipe TGT lagi dapat berjalan dengan lancar dan sesuai dengan waktu yang sudah ditetapkan.
Dalam kaitannya dengan siswa, kesan guru yaitu dengan menggunakan model pembelajaran tipe TGT ini siswa terlihat
antusias dan cukup termotivasi sehingga memiliki semangat yang tinggi untuk mengikuti pembelajaran di kelas. lampiran
7a halaman 202. b
Kesan siswa terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT:
Tabel 5.11 Instrumen Refleksi
Lembar Refleksi Siswa Terhadap Komponen Pembelajaran dan Metode
TGT
No Uraian
Komentar 1
Bagaimana pendapat Anda terhadap
komponen Bagus,
menyenangkan, kreatif, seru, bisa belajar
93
pembelajaran dan
penggunaan metode
pembelajaran kooperatif
yang diterapkan? bekerjasama,
berpikir cepat, lebih santai dan
rileks
2 Bagaimana pendapat Anda
tentang aktifitas siswa yang terjadi
dalam kegiatan
pembelajaran kooperatif
tipe TGT?
Keaktifan, partisipasi, kerja kelompok,
dan diskusi Bagus,
antusias,semua berpartisipasi, aktif dan
lebih berusaha,
bekerja sama dengan kompak.
3 Apakah
Anda berminat
mengikuti pembelajaran
kooperatif tipe
TGT selanjutnya seperti yang
telah anda ikuti? Sangat berminat karena
seru dan
sangat bermanfaat.
4 Manfaat apa saja yang
diperoleh dari
diterapkannya pembelajaran kooperatif tipe TGT?
Lebih memahami
dan mengerti terhadap materi
pelajaran, kekompakan dan kebersamaan
5 Keberhasilan apa saja yang
telah Anda capai ketika diterapkannya pembelajaran
Lebih banyak memahami materi pelajaran, adanya
keaktifan, kerja sama dan
94
kooperatif tipe
TGT tersebut?
saling menghargai
6 Hambatan
apa yang
mungkin ditemui ketika diterapkannya pembelajaran
kooperatif tipe
TGT tersebut?
Suasana kurang kondusif, ramai,
kurang dapat
memahami soal,
waktu yang terlalu singkat
7 Hal-hal mana saja yang
masih perlu ditingkatkan dan
diperbaiki dalam
pembelajaran kooperatif
tipe TGT? Lebih
serius dalam
mengikuti pembelajaran,
waktu diperpanjang,
kekompakan dalam bekerja sama,
dan komunikasi
yang baik dengan teman satu kelompok maupun
teman kelompok lain, Soal dan media dibuat lebih
bervariasi.
Tabel 5.11 menunjukkan respon siswa terhadap perangkat dan model pembelajaran kooperatif tipe TGT. Kesan
siswa secara umum yaitu mereka merasa nyaman mengikuti model pembelajaran tipe TGT tersebut, karena pembelajaran
menjadi lebih menarik dan tidak monoton sehingga mereka
95
lebih antusias dan termotivasi. Selain itu mereka juga dapat memahami materi yang diberikan dengan cepat. Hal-hal yang
masih harus diperbaiki yaitu mengenai media dibuat lebih menarik lagi, serta pembuatan soal agar disesuaikan dengan
kemampuan siswa. lampiran 8a halaman 204.
B. Analisis Komparasi Pemahaman Siswa Sebelum dan Sesudah Penerapan