b. Belajar Hal ini berkaitan dengan penggunaan komunikasi sebagai sarana
belajar dan mengembangkan diri c. Kesadaran diri
Aspek ini berkaitan akan kesadaran pentingnya komunikasi dalam pertukaran informasi yang membantu pengembangan karyawan
d. Intergrasi dengan Lingkungan Pada bagian ini komunikasi mendorong terjadinya integrasi yang
baik antara karyawan dengan lingkungan kerjanya.
3. Proses Komunikasi
Secara sederhana proses komunikasi dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar II.1 Alur Proses Komunikasi
Proses komunikasi pada dasarnya berkaitan dengan bagaimana komunikasi itu berlangsung yang diawali oleh: siapa, menyampaikan
apa, melalui media apa, kepada siapa, dan mengakibatkan apa.
Komunikator Pesan
Medium Komunikan
Umpan Balik
4. Pengertian Komunikasi Internal
Pengertian komunikasi internal menurut Nimran 1999 merupakan komunikasi yang terjadi antara pihak-pihak internal. Hal ini
berkaitan dengan aspek lingkup organisasi. Untuk lebih menajamkan penelitian ini maka yang akan diteliti dalam komunikasi internal ini
akan ditekankan pada komunikasi vertikal yang berlangsung antara bawahan dengan atasan dalam hirarki organisasi.
Beberapa bentuk komunikasi Suwarta:1999 menurut arah komunikasi diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Komunikasi ke bawah yang merupakan komunikasi dari tingkat atas ke tingkat bawah dalam sebuah organisasi dan mencakup
kebijaksanaan pimpinan, instruksi, dan memo resmi b. Komunikasi ke atas merupakan komunikasi yang mengalir dari
tingkat bawah menuju tingkat atas sebuah organisasi. Bentuk ini mencakup kotak saran, pertemuan kelompok dan prosedur
keluhan c. Komunikasi horizontal merupakan komunikasi yang dilakukan
melintasi berbagai fungsi dalam organisasi yang bertujuan untuk kordinasi dan integrasi kerja.
d. Komunikasi diagonal merupakan komunikasi silang yang melintasi berbagai fungsi dan tingkat dalam organisasi.
5. Pengertian Budaya Organisasi
Budaya organisasi merupakan suatu lingkup kajian perilaku organisasi yang tengah menjadi pembicaraan banyak kalangan.Terutama
dalam kaitannya mendorong pengembangan organisasi menuju pencapaian yang diinginkan. Suatu organisasi akan menjadi kuat apabila
memiliki budaya yang kuat dan berakar serta member kontribusi positif bagi tiap-tiap anggota di dalamnya.
Beberapa ahli manajemen memberikan pandangan mereka tentang budaya organisasi. Beberapa diantaranya dikemukakan oleh
Ardana et al 2008 : 170 sebagai berikut: a. Suatu persepsi bersama yang dianut oleh anggota suatu
organisasi Robbins, 2002 b. Cara berpikir dan melakukan sesuatu yang telah menjadi
suatu tradisi dan dianut bersama oleh semua anggota organisasi, dan para anggota baru harus mempelajari atau
paling sedikit menerimanya sebagian agar mereka dapat dengan mudah diterima sebagai bagian dari organisasi Elliott
Jaeques, 1989 c. Sistem makna dan keyakinan komunal yang diterima dan
dianut oleh para anggota organisasi yang menentukan, sebagian besar, cara mereka bertindak.
Melalui pemahaman ini dapatlah dimaknai budaya perusahaan sebagai suatu sistem nilai bersama yang digunakan dan diterima sebagai
pedoman dalam bertindak oleh para karyawan di dalamnya. Melalui budaya organisasi setiap perusahaan menjalin potensi tiap-tiap
anggotanya untuk menjadikan organisasi menjadi kuat dan solid dalam satu tatanan nilai bersama.
Robbins 2002, hal 279 mengungkapkan dalam dimensi budaya organisasi terdapat tujuh karakter utama yang saling berkaitan, yakni:
1 Inovasi dan pengambilan resiko: berkaitan dengan daya pendorong dari karyawan untuk bersikap inovatif dan
berani mengambil resiko 2 Perhatian terhadap detail: merupakan tuntutan terhadap
karyawan untuk mampu memperlihatkan ketepatan, analisis, dan perhatian terhadap detail
3 Orientasi terhadap hasil: berkaitan dengan tuntutan terhadap manajemen untuk lebih memfokuskan perhatian
pada hasil, dibandingkan perhatian pada teknik dan proses yang digunakan untuk memperoleh hasil tersebut
4 Orientasi terhadap
individu: berhubungan
dengan keputusan manajemen dalam mempertimbangkan efek-
efek hasil terhadap individu yang ada di dalam organisasi 5 Orientasi terhadap tim: merupakan aktivitas pekerjaan
yang diatur dalam tim, bukan perseorangan
6 Agresivitas: berkaitan dengan tuntutan terhadap orang- orang agar berlaku agresif dan bersaing, dan tidak bersikap
santai 7 Stabilitas: berhubungan dengan penekanan aktivitas
organisasi dalam mempertahankan status quo berbanding pertumbuhan
Keseluruhan dari karakteristik ini berada dalam satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain dalam menganalisis budaya suatu
organisasi. Gambaran yang diperoleh dari analisis ini selanjutnya menjadi dasar untuk perasaan saling memahami diantara anggota
organisasi, bagaimana segala sesuatu dikerjakan dan bagaimana sepatutnya bersikap.
Pada penelitian terhadap budaya organisasi ada beberapa hal yang dapat digunakan dalam mengukur pandangan karyawan terhadap
organisasi mereka. Hal ini antara lain berupa pertanyaan mengenai sasaran dan kinerja yang jelas, penghargaan atas inovasi, dan iklim
persaingan yang dibentuk. Ini membedakan penelitian mengenai budaya organisasi dengan penelitian mengenai kepuasan kerja yang mengukur
respon karyawan terhadap lingkungan kerjanya. Budaya organisasi memiliki definisi beragam namun secara
sederhana dapat dirasakan melalui cara karyawan berpakaian, berkomunikasi satu sama lain, dan cara menyambut pelanggan.
Terkadang budaya organisasi tumbuh secara organis dan distimulan oleh kebiasaaan para CEO-nya yang diikuti oleh para karyawan. Hal ini
misalnya tampak dari raksasa komputer Microsoft yang secara sistemik mengikuti budaya kerja keras yang ditularkan oleh pendirinya Bill
Gates.
6. Fungsi Budaya Organisasi