f Keagresifan g Stabilitas
9. Pengertian Kinerja
Setiap perusahaan memiliki tujuan dan hal ini diharapkan dicapai oleh kesatuan gerak seluruh sumber daya di dalam perusahaan.Hal ini
terlebih juga berkaitan dengan optimalisasi kinerja karyawan dalam mengupayakan pencapaian yang diharapkan. Oleh sebab itu kinerja
karyawan sebagai salah satu kunci upaya pencapaian tujuan ini harus mendapat perhatian secara lebih optimal juga.
Secara umum, kinerja dipahami sebagai kesuksesan seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Secara lebih dalam Lawler dan
Porter 1967 mengungkapkan bahwa kinerja adalah kesuksesan seseorang dalam melaksanakan tugas. Irianto 2000 mengungkapkan
pula bahwa kinerja karyawan adalah prestasi yang diperoleh seseorang dalam melakukan tugas.
Miner 1990 mengemukakan setidaknya ada empat aspek kinerja yakni:
a. Kualitas yang dihasilkan, menerangkan tentang jumlah kesalahan, waktu dan ketepatan dalam melakukan tugas
b. Kuantitas yang dihasilkan, berkenaan dengan berapa jumlah produk atau jasa yang dapat dihasilkan
c. Waktu kerja, menerangkan akan berapa alokasi jumlah absen, keterlambatan, serta masa kerja yang telah dijalani karyawan
d. Kerja sama, berkaitan dengan bagaimana individu karyawan membantu atau menghambat rekan sekerjanya
Sementara itu Prawirosentono 1999 menyampaikan ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja diantaranya:
1 Efektivitas dan Efisiensi 2 Otoritas dan Tanggungjawab
3 Disiplin 4 Inisiatif
10. Penilaian Kinerja
Perusahaan mempunyai tujuan dalam keberlangsungannya sebagai organisasi yang mengupayakan keuntungan. Keuntungan ini
tentunya diraih melalui kerja-kerja yang ditentukan juga oleh para karyawannya. Kinerja karyawan adalah salah satu hal yang mendorong
pencapaian ini dan oleh karenanya dibutuhkan sebuah penilaian kinerja untuk dapat mengukur prestasi kerja serta kontribusi yang
disumbangkan oleh tiap karyawan serta kompensasi yang patut diterima dari perusahaan.
Melakukan penilaian karyawan berdasarkan fungsi dan kinerjanya ini tentunya bukan sebuah perkara yang mudah namun juga
bukan perkara sulit. Hal ini bergantung pada aspek pengukuran kinerja
yang ditetapkan oleh perusahaan. Untuk mengetahui seberapa besar kinerja karyawan diperlukan kegiatan khusus untuk mengukurnya.
Bernardin dan Russel 1995:383 menyampaikan enam kinerja primer yang dapat dipakai untuk mengukur kinerja. Hal ini diantaranya adalah:
a. Quality, merupakan pelaksanaan kerja mencapai atau
mendekati standar tujuan yang hendak dicapai. b.
Quantity, merupakan jumlah yang dihasilkan dalam tiap pekerjaan karyawan.
c. Timeliness, merupakan ukuran waktu pelaksanaan kerja
d. Cost Effectiveness. Merupakan optimalisasi sumber daya organisasi dalam mencapai tujuan yang diharapkan.
e. Need for supervision. Merupakan ukuran pengawasan yang dibutuhkan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.
f. Interpersonal impact. Merupakan ukuran dalam menjaga harga diri, nama baik dan kerjasama sesama karyawan.
Sementara Dessler 1997 menyatakan beberapa factor yang digunakan untuk menilai kinerja diantaranya adalah:
1 Keterampilan merencanakan 2 Keterampilan mengorganisasi
3 Keterampilan mengarahkan 4 Keterampilan mengendalikan
5 Keterampilan menganalisa masalah
11. Tolok Ukur Kinerja