dibedakan suku bangsa, agama, status sosial, dan jenis kelamin.
c Pasien mendapatkan hak-haknya dalam asuhan keperawatan
dengan melibatkan pasien selama proses keperawatan. d
Tercapainya derajat kesehatan pasien yang optimal dengan komunikasi dan kerjasama yang baik antara pasien, keluarga,
dan tenaga kesehatan lain. e
Terciptanya budaya dan iklim kerja yang memungkinkan perawat mengembangkan kemampuan profesional dan
kepribadian. f
Budaya menghargai kehidupan senantiasa berkembang seiring dengan perkembangan ilmu dan teknologi serta
tuntutan masyarakat. g
Terciptanya lingkungan yang bersih, aman, dan nyaman untuk menunjang derajat kesehatan yang optimal
F. Kebijakan Mutu
Dalam rangka mewujudkan diri menjadi rumah sakit swasta
terbaik di Yogyakarta, maka RS Panti Rapih merumuskan kebijakan mutu yang dihidupinya. Adapun rumusan yang digunakan adalah
sebagai berikut: Manajemen dan Staf RS Panti Rapih akan menjamin selalu
terpenuhinya kepuasan pelanggan dengan cara memberikan pelayanan medis tercepat dan menyediakan fasilitas medis
terlengkap terutama pada pelayanan unggulan, sesuai dengan kemampuan
rumah sakit
serta menyempurnakan
sistem
manajemen kerja organisasi melalui pelaksanaan evaluasi kinerja setiap 3 bulan sekali. “
G. Struktur Organisasi
Berikut merupakan struktur organisasi yang dimiliki oleh RS Panti Rapih. Berdasarkan gambar yang dirilis berdasarkan ketetapan
pada tahun 2010, tampak bahwa relasi Yayasan dan Manajemen terkait erat. Manajemen Rumah Sakit yang dikepalai oleh Direktur Utama
membawahi empat direksi lainnya.
Gambar IV.2 Struktur Organisasi RS Panti Rapih Yogyakarta
H. Lokasi RS Panti Rapih
Rumah Sakit Panti Rapih berada di Jl. Cik Ditiro no 30 Yogyakarta. Terletak di lokasi yang strategis dan berdekatan dengan
Universitas Gadjah Mada. Berdasarkan pencitraan satelit yang dimiliki oleh Google, didapatkan peta lokasi seperti dibawah ini.
Gambar IV.2 Lokasi RS Panti Rapih Yogyakarta
72
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Pada bagian bab V penulis menyajikan hasil pengumpulan dan analisis data yang telah diperoleh untuk selanjutnya dibahas. Dalam
rangka mendapatkan data, penulis menyusun serangkaian pertanyaan dalam bentuk kuesioner untuk dibagikan pada karyawan di Rumah Sakit
Panti Rapih. Pembagian kuesioner dibagikan secara bertahap di beberapa unit yang diperkenankan oleh pendamping penelitian.
Responden tidak dapat dijangkau langsung mengingat keterbatasan agar tidak mengganggu pelayanan masing-masing karyawan.
Sebanyak 60 kuesioner pada awalnya disebarkan dengan cara menitipkan di setiap penanggungjawab unit. Selama beberapa hari
setelah penyebaran kuesioner penulis melakukan pengumpulan. Tidak seluruh kuesioner dapat kembali sesuai dengan yang diharapkan. Ada
beberapa yang sebatas mengisi jawaban kuesioner namun tidak menyertakan data karakteristik responden yang memadai. Selain itu ada
yang tidak kembali mengingat keterbatasan penanggungjawab unit. Berkaitan dengan hal itu, penulis menyebarkan 20 kuesioner susulan
sehingga pada akhirnya yang dapat diolah sebanyak 61 kuesioner secara kesuluruhan.
Bukan merupakan sebuah langkah mudah untuk melakukan penelitian secara intensif dalam kondisi demikian. Sehingga secara sadar