Kelas Priyayi Baru PEMERINTAH DAN RAKYAT

3. Kelas Priyayi Baru

Di sisi yang berbeda, kelompok pro penetapan telah menjadi priyayi baru di tengah situasi yang penuh ketegangan. Sedikit melirik ke masa lalu, kelas priyayi adalah golongan keluarga dan orang terdekat raja yang juga ikut menjalankan pemerintahan. Pada kenyataannya, kelompok priyayi ini berhubungan secara langsung dengan rakyat. Seorang raja sangat membutuhkan peran para priyayi ini karena mereka bertindak atas nama raja atau menjadi kaki tangan raja untuk memerintah rakyat. Jika kita cermati, dalam gejolak keistimewaan Yogyakarta, Sultan HB X tidak pernah terlihat mempunyai inisiatif yang cukup pro aktif. Yang terlihat justru aksi diam yang membuat publik semakin bertanya-tanya. Mengapa saya menyatakan bahwa para aktivis kelompok-kelompok pro penetapan ini menjadi priyayi kelas baru? Pertama, keberadaannya menjadi kelas perantara antara raja dengan rakyat. Raja tidak pernah ditampilkan untuk memperjuangkan kepentingannya. Melalui kelas perantara ini, kepentingan raja diperjuangkan. Kelompok pro penetapan bertindak dan melakukan aksinya untuk kepentingan Sultan HB X, Adipati PA IX dan Kraton. Melalui pembicaraan- pembicaraan informal, mereka bertemu dan dan berkoordinasi. Walaupun raja tidak secara nyata hadir dalam mobilisasi massa, tapi perannya cukup besar untuk mempengaruhi mobilisasi massa tersebut. Para elit gerakan, yakni para aktivis inti kelompok pro penetapan cenderung menjadi kelompok eksklusif. Walau mereka mengembangan jaringan seluas-luasnya untuk mobilisasi massa, mereka menjadi menciptakan kelompok orang terpercaya untuk Kraton. Seperti yang sudah diungkapkan oleh aktivisnya, pola hubungan dalam gerakan besar keistimewaan bersifat transaksional. Maka bisa ditafsirkan bahwa setiap tindakan akan memperhitungkan hasil-hasil tertentu dalam transaksi. Atau aktivitas dukungan tersebut juga suatu bentuk transaksi. Maka, dalam gejolak keistimewaan ini, ada proses perubahan sosial yaitu terciptanya kelas sosial baru yang tidak didasarkan oleh pola keturunan melainkan oleh bentuk dukungan. Kelas sosial ini menjadi sangat signifikan dalam hubungan rakyat dengan raja karena di kelas inilah semua tema-tema politik berkelindan dan bisa mengakibatkan gerakan massa.

4. Menguasai rakyat