Gambar 4.4 Gambar-Gambar Yang Ada di Dalam Buku Cerita
b. Prototipe yang dikembangkan cerita tentang tradisi ruwatan yang
mengandung nilai-nilai pendidikan karakter
Pendidikan karakter diperlukan untuk mencapai karakter kebangasaan. Pendidikan karakter kebangsaan yaitu usaha yang dilakukan oleh suatu negara
atau pemerintah melalui proses pendidikan dan pembelajaran guna mewujudkan kehidupan suatu bangsa dan negara dengan dasar ideologi, bermoral,
bertoleran,bergotong royong, berakhlak mulia, berbudaya, dan berdasarkan Pancasila yang dijiwai oleh iman dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa
Pemerintah Republik Indonesia, 2010:7. Pendidikan karakter kebangsaan dapat membentuk individu-individu yang berkarakter yang dimaknai dalam empat
bagian yaitu olah hati, olah pikir, olah raga, olah rasa dan karsa. Karakter yang terkandung dalam tradisi ruwatan diantaranya meliputi olah
hati meliputi bersyukur kepada Tuhan, hal tersebut ditunjukkan ketika tradisi ruwatan telah selesai diselenggarakan, keluarga menyediakan makanan tumpeng
untuk disantap bersama oleh para warga. Olah pikir meliputi reflektif, hal tersebut ditunjukkan ketika pemotongan rambut anak yang diruwat. Hal tersebut
melambangkan bahwa anak harus membuang pikiran yang buruk dan melakukan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
yang baik. Olah ragakinestetika meliputi berdaya tahan dan tangguh hal tersebut ditunjukkan ketika seorang anak yang diruwat menerima srah-srahan yang berupa
kelapa, tebu wulung, dan bunga melati. Hal tersebut melambangan bahwa seseorang harus memiliki ketangguhan dan berdaya tahan yang kuat . Olah rasa
dan karsa meliputi gotong royong dan kebersamaan, hal tersebut dapat ditunjukkan ketika melakukan kegiatan-kegiatan dalam pelaksanaan tradisi
ruwatan, masyarakat secara bersama-sama bergotong royong untuk membantu mempersiapkan pelaksanaan tradisi ruwatan. Berikut ini merupakan hasil refleksi
yang diisi oleh anak.
Gambar 4.5 Hasil Refleksi anak
c. Produk yang dikembangkan dapat membantu anak dalam