2.1.4.1. Pengertian buku cerita anak
Buku cerita anak adalah cerita yang ditujukan untuk anak-anak dengan memuat cerita yang menarik dan terdapat lebih banyak gambarnya Hardjana,
2006:2. Sejalan dengan pendapat tersebut cerita anak adalah cerita yang ditulis dengan menggunakan sudut pandang anak, artinya cerita tersebut ditulis sesuai
dengan pengalaman sehari-hari anak Kurniawan, 2013:18. Berdasarkan beberapa pendapat ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa cerita anak adalah cerita
yang ditujukan untuk anak-anak dan sesuai dengan pengalaman sehari-hari anak. Ciri khas dari cerita anak adalah sebagai berikut Raines Isbell, 2002:viii: jalan
cerita yang mudah diikuti pleh anak-anak, kata dan ucapan yang berulang, kisah atau ceritanya yang dapat dengan mudah ditebak oleh anak, berisi tentang
sekumpulan kegiatan, ceritanya lucu, cerita berisi kejadian yang dapat menarik minat anak, akhir yang baik dengan kesimpulan atau hasil refleksi, cerita berisi
pesan atau moral yang jelas
2.1.4.2. Tujuan buku cerita anak
Buku cerita anak dibuat oleh penulis tentunya memiliki tujuan yang berguna bagi anak-anak. Berikut ini merupakan tujuan dari buku cerita anak diantaranya
adalah Raines Isbell, 2002:vii: buku cerita dapat membuat anak menjadi terinspirasi, membantu anak dalam perkembangan apresiasi kultural, memperluas
pengetahuan anak,
menimbulkan kesenangan
tersendiri bagi
anak, mengembangkan imajinasi anak, dapat memotivasi anak untuk lebih banyak
menggali literatur. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dari beberapa tujuan tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tujuan dari buku cerita adalah dapat menambah informasi dan mengembangkan imajinasi
anak. Selain itu setelah anak mendengarkan cerita, anak dapat menceritakan kembali dengan bahasanya sendiri.
2.1.4.3. Macam-macam bentuk buku cerita anak
Buku cerita dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu fiksi dan non fiksi.
Fiksi dalam bahasa Inggris ialah fiction yang diturunkan dari bahasa Latin fictio yang memiliki arti membentuk, membuat, mengandakan, dan menciptakan
Tarigan dalam Hardjana, 2006:4. Fiksi adalah cerita yang dibentuk, dibuat, diadakan, dan diciptakan. Cerita fiksi adalah cerita yang semula tidak ada
kemudian dengan sengaja dibentuk, dibuat, diadakan, maupun diciptakan agar cerita tersebut menjadi ada Hardjana, 2006:4. Berdasarkan definisi tersebut
dapat disimpulkan bahwa carita fiksi merupakan cerita yang tidak nyata atau benar-benar terjadi. Cerita tersebut hanyalah sebuah karangan yang dibuat oleh
penulis. Macam-macam dari cerita fiksi adalah novel, cerita pendek, cerkak, fabel, cerita bergambar, dan lain-lain Hardjana, 2006:4.
Lawan dari cerita fiksi ialah cerita nonfiksi. Cerita nonfiksi adalah cerita yang berdasarkan kenyataan Hardjana, 2006:4. Tujuan dari cerita non fiksi adalah
untuk menciptakan kembali segala sesuatu yang telah terjadi. Contoh dari cerita nonfiksi adalah biografi, sejarah, dan lain sebagainya Hardjana, 2006:5.
Peneliti menggunakan cerita fiksi untuk membuat buku cerita tentang tradisi ruwatan. Buku yang dibuat oleh peneliti termasuk fiksi karena buku tersebut
berupa cerita yang dikarang dn termauk dalam cerita bergambar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.5. Literasi Anak
Kata “literasi” berasal dari bahasa Latin literatus, yang berarti orang yang belajar Foster Purves dalam Tiatri, 2004:44. Seorang literatus adalah orang
yang memiliki kemampuan membaca, menulis, dan bercakap-cakap dengan menggunakan bahasa Latin Tiatri, 2004:44. Dapat disimpulkan bahwa literasi
anak adalah kemampuan membaca dan menulis yang dimiliki oleh anak. Membaca adalah proses bahasa, anak yang akan belajar membaca harus
memahami hubungan antara bacaannya dan bahasanya Abidin, 2012: 14. Membaca dikatakan dikatakan sebagai suatu proses karena dengan menggunakan
bahasa yang dilisankan. Tujuan dari membaca adalah 1 memperoleh tingkat pemahaman yang cukup atas isi bacaan, 2 memperoleh informasi dan menambah
wawasan, 3 dapat menambah kosa kata Abidin, 2012:5-8. Berdasarkan penelitian dan data statistik yang dilakukan di Inggris dan
Amerika, pertumbuhan bahasa yang normal pada anak adalah sebagai berikut Mustafa, 2005:11: 1 anak usia 2 tahun mampu menguasai 275 kosakata, 2 anak
usia 4 tahun mampu menguasai 1550 kosakata, 3 anak usia 6 tahun mampu menguasai 2560 kosakata, 4 anak usia 8 tahun mampu menguasai 3600 kosakata,
5 anak usia 10 tahun mampu menguasai 5700 kosakata, 6 anak usia 12 tahun mampu menguasai 7500 kosakata, 7 anak usia 14 tahun mampu menguasai 9000
kosakata. Anak yang memiliki IQ sedang dan cerdas mampu menguasai 12 ribu kosakata, sedangkan anak degan IQ jenius mampu menguasai 14 ribu kosakata.
Anak dengan usia 9-11 tahun diharapkan mampu menguasai 3600 sampai 5700 kosakata.
Faktor-faktor pendukung untuk meningkatkan keterampilan membaca adalah Mustafa, 2005:69 yang pertama memilah-milah persoalan sehingga membuat
anak bergairah membaca dan lebih serius. Faktor yang kedua memperhatikan beberapa pertanyaan yang diajukan kepada anak kemudian memintanya untuk
menjelaskan topik yang anak baca. Faktor yang selanjutnya adalah memanfaatkan informasi sekolah untuk menjelaskan manfaat membaca, yang keempat adalah
menjelaskan secara singkat otobiografi tokoh-tokoh terkenal. Faktor yang kelima adalah menjelaskan kepada anak buku-buku terkenal dalam bidang ilmu
pengetahuan kemanusiaan humaniora. Faktor keenam memotivasi anak untuk membaca dengan serius dengan cara
mengadakan lomba membaca, yang selanjutnya mengadakan pertemuan untuk mendengarkan bacaan yang baik. Faktor kedelapan meningkatkan kemampuan
mendengar, kemampuan membaca cepat, kemampuan menghubungkan hasil bacaannya. Faktor kesembilan anak merangkum hasil bacaannya, yang
selanjutnya menerbitkan majalah dinding yang memuat hasil karya anak. Faktor yang kesebelas perpustakaan sekolah hendaknya menyiapkan buku-buku dan
cerita-cerita yang sesuai dengan tingkatan anak, dan faktor yang terakhir adalah menyediakan komputer. Fakto-faktor tersebut sangatlah mendukung minat anak
dalam membaca.
2.1.6. Anak Usia 9-11 Tahun
Anak usian 9-11 tahun akan membahas lebih lanjut tentang psikologi perkembangan anak dan tugas perkembangan anak.
2.1.6.1. Psikologi perkembangan anak