Revisi Desain Uji Coba Produk

4.1.1.5. Revisi Desain

Peneliti melakukan revisi desain berdasarkan komentar yang diberikan oleh validator yaitu ahli bahasa Universitas Sanata Dharma. Kesalahan yang ada di dalam prototipe kemudian diperbaiki agar menjadi produk berupa prototipe buku cerita tentang tradisi ruwatan dalam konteks pendidikan karakter yang lebih baik dari pada yang sebelumnya. Berikut ini merupakan tabel penjabaran saran dari validator beserta revisi yang dilakukan oleh peneliti. Tabel 4.4 Saran Validator Ahli Bahasa Indonesia dan Revisinya Sebelum Direvisi Sesudah Direvisi Masih terdapat kesalahan penulisan dan juga tanda baca Peneliti mengecek kembali dan membenarkan kata-kata yang masih salah dalam pengetikannya Belum ada cover akhir Penelit menambahkan cover akhir pada prototipe buku cerita Ukuran masih A4 Ukuran yang akan digunakan dalam prototipe buku cerita tersebut yaitu A5 Sumber masih terbatas khususnya pada pendidikan karakter Peneliti menambahkan daftar pustaka tentang pendidikan karakter Belum ada refleksi dalam prototipe ini Peneliti menambahkan refleksi dalam prototipe buku cerita anak Cover buku yang belum direvisi Cover buku yang sudah direvisi Warna yang belum diperjelas Warna yang sudah diperjelas

4.1.1.6. Uji Coba Produk

Desain produk yang sudah peneliti revisi kemudian diuji cobakan pada anak- anak di SD Kanisius Kenteng yang beralamat di Kenteng, Kembang, Nanggulan, Kulon Progo. Uji coba tersebut dilakukan pada hari Sabtu, 9 Januari 2016. Produk diuji cobakan pada 10 anak yaitu tujuh anak perempuan dan tiga anak laki-laki. Usia anak-anak tersebut di atas sembilan tahun. Uji coba produk ini bertujuan agar anak lebih memahami pengertian dari upacara ruwatan, menjadi tahu tentang kegiatan-kegiatan yang ada di dalam upacara ruwatan, nilai-nilai yang terkandung di dalam upacara ruwatan seperti nilai gotong-royong atau kebersamaan, beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, bersyukur pada Tuhan, hidup bersih dan sehat. Selain itu, anak-anak dapat ikut ambil bagian untuk melestarikan tradisi ruwatan. Uji coba produk dilakukan di dalam kelas empat. Uji coba produk dilakukan sebelum istirahat kedua. Sebelum uji coba produk dimulai, peneliti melakukan perkenalan pada anak-anak dan menyapaikan maksud dan tujuan datang ke SD Kanisius Kenteng. Sebelum produk dibagikan, peneliti melakukan tanya jawab seputar tradisi ruwatan pada anak-anak apakah mereka sudah mengetahui tentang tradisi ruwatan atau belum. Setelah melakukan tanya jawab, barulah peneliti menyebarkan produk pada anak yang berjumlah 10 anak. Setelah produk sudah disebarkan mulailah anak-anak membaca cerita tersebut. Selama proses uji coba tersebut peneliti mendampingi anak-anak saat membaca cerita tentang tradisi ruwatan. Setelah anak-anak selesai membaca, peneliti membagikan kuesioner yang ditujukan untuk anak. Kuesioner tersebut bertujuan untuk mengetahui apakah anak-anak bisa memahami isi dalam cerita tersebut. Setelah anak selesai mengisikan kusioner, anak-anak mengumpulkan kuesioner tersebut kepada peneliti. Proses uji coba pun selesai tepat pada waktunya yaitu sebelum istirahat kedua. Setelah selesai, peneliti berpamitan pada anak-anak dan pada guru-guru yang berada di kantor. Berikut ini merupakan gambar pelaksanaan uji coba di SD Kanisius Kenteng. Gambar 4.3 Anak-Anak sedang Membaca Gambar diatas menujukkan suasana ketika anak sedang membaca buku cerita tentang tradisi ruwatan. Pada saat membaca, anak-anak dapat secara serius memahami isi dari buku cerita tersebut. Keterbatasan buku tidak menjadikan penghalang bagi anak-anak untuk dapat dengan serius memahami buku cerita tersebut.

4.1.2. Manfaat Prototipe Buku Cerita Anak

Setelah anak-anak selesai membaca buku cerita tersebut, peneliti meminta anak-anak untuk mengisikan lembar kuesioner. Lembar kuesioner tersebut bertujuan untuk mengetahui sejauh manakah anak-anak memahami tentang tradisi ruwatan setelah membaca buku cerita tersebut. Berikut ini merupakan hasil rekapitulasi uji coba produk . Tabel 4.5 Hasil Rekap Uji Coba Produk No Pernyataan Jumlah anak yang memilih dari 10 anak Presentase Ya Tidak Ya Tidak Setelah membaca buku cerita “Tradisi Ruwatan”, saya: Mengerti arti ruwatan sebagai permohonan untuk 1 membebaskan diri dari sakit, kecelakaan, dan pengaruh jahat. 10 100 2 Mengerti arti ruwatan sebagai ucapan syukur kepada Tuhan karena terbebas dari sakit, kecelakaan, dan pengaruh jahat. 8 2 80 20 3 Mengetahui bahwa ruwatan memerlukan gotong royong untuk mempersiapkan tumpeng, makanan, dan tempat untuk ruwatan. 10 100 4 Memahami bahwa ruwatan memiliki nilai kebersamaan. 10 100 5 Mengerti bahwa siraman dalam tradisi ruwatan bertujuan untuk membebaskan diri dari sakit, kecelakaan, dan pengaruh jahat. 8 2 80 20 6 Mengerti bahwa meminta doa restu pada orang tua itu penting. 10 100 7 Mengerti bahwa sebelum melakukan kegiatan sebaiknya berdoa terlebih dahulu agar diberi kelancaran. 10 100 8 Mengerti bahwa orang yang telah diruwat akan kembali sehat dan bersih. 10 100 9 Buku cerita “Tradisi Ruwatan” membantu saya mengerti arti dari tradisi ruwatan 10 100 10 Buku cerita “Tradisi Ruwatan” membantu saya melestarikan tradisi ruwatan 9 1 90 10 Berdasarkan hasil dari kuesioner yang telah disebarkan pada 10 anak dapat disimpulkan bahwa anak-anak menjadi lebih tahu dan memahami tentang arti tardisi ruwatan, anak juga lebih memahami bahwa tradisi ruwatan juga sebagai ucapan syukur karena sudah terbebas dari marabahaya tersebut. Nilai-nilai karakter yang ada di dalam cerita tentang tradisi ruwatan tersebut juga sudah tersampaikan pada anak-anak sehingga mereka mengetahui bahwa di dalam tradisi ruwatan terdapat nilai-nilai karakter. Anak-anak lebih memahami bahwa di dalam tradisi ruwatan terdapat gotong royong dan kebersamaan, nilai iman dan ketakwaan, dan nilai kebersihan dan kesehatan karena orang yang sudah diruwat akan kembali bersih. Buku tersebut juga dapat membantu anak untuk melestarikan tentang tradisi ruwatan yang sudah ada sejak jaman dahulu. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4.2. Pembahasan