Tugas  perkembangan  yang  lebih  lanjut  adalah  pengembangan  moral,  nilai, dan  hati  nurani.  Pada  tahap  ini,  anak  dituntut  untuk  mampu  menghargai
perbuatan-perbuatan  yang  sesuai  dengan  moral  dan  nilai  yang  telah  berlaku. Selanjutnya memiliki kemerdekaan pribadi, pada masa ini anak mampu memilih,
merancang, dan melakukan pekerjaan atau kegiatan tanpa tergantung pada orang tuanya. Tugas perkembangan yang terakhir adalah pengembangan  sikap terhadap
lembaga  dan  kelompok  sosial.  Anak  diharapkan  memiliki  sikap  yang  tepat terhadap  lembaga-lembaga  atau  kelompok-kelompok  yang  ada  di  dalam
masyarakat.
2.2. Penelitian yang Relevan
Penelitian  yang  berkaitan  dengan  buku  cerita  anak  tentang  tradisi  dalam konteks  pendidikan  karakter  masih  sangat  terbatas  untuk  dijadikan  sebagai
sumber  untuk  penelitian  yang  relevan.  Berikut  ini  merupakan  hasil  penelitian yang  relevan  yang  bersangkutan  dengan  buku  cerita  anak  tentang  tradisi  dalam
kontek pendidikan karakter. Penelitian  yang  pertama  dilakukan  oleh  Sutrisno  2015  dengan  judul  jurnal
“Pengembangan  Protipe  Buku  Delapan  Permainan  Tradisional  Jawa  untuk Membangun  Karakter  Anak”.  Tujuan  dari  penelitian  tersebut  adalah  untuk
mengembangkan  prototipe  buku  delapan  permainan  tradisional  Jawa  untuk membangun  karakter  anak.  Masalah  yang  didapatkan  oleh  peneliti  dari  hasil
kuesioner  yang  dibagikan  kepada  50  anak    yang  dilakukan  di  Desa  Minggir    3 ,Yogyakarta  dan  di  Dusun  Sejati  Dukuh,  Mertoyudan  adalah  terdapat  86  anak
lebih  tertarik  pada  permainan  elektronik  dan  hanya  14  anak  yang  masih mengenal permainan tradisional Jawa.
Penelitian  yang  kedua  dilakukan  oleh  Darmoko  2002  yang  berjudul “Ruwatan: Upacara Pembebasan Malapetaka Tinjauan Sosiokultural Masyarakat
Jawa” Jurnal Makara, Sosial Humaniora, Vol. 6, No. 1, Juni 2002. Tujuan dari penelitian  ini  adalah  untuk  mengenalkan  dan  membahas  lebih  dalam  mengenai
ruwatan.  Masyarakat  Jawa  selalu  berusaha  menjaga  keharmonisan  jagad  raya. Apabila
terjadi disharmonisasi
dalam jagad
raya, mereka
biasanya menyelenggarakan  upacara-upacara.  Upacara  ruwatan  merupakan  salah  satu
bentuk  usaha  masyarakat  Jawa  untuk  menyeimbangi  jagad  raya  dan  kelabilan. Manusia  oleh  karena  suatu  sebab  terkena  sukerta  noda,  maka  ia  harus  diruwat
dibebaskan  dari  malapetaka  mangsa  Batara  Kala.  Dalam  upacara  ruwatan biasanya  dipergelarkan  wayang  kulit,  yang  menyajikan  lakon  khusus  murwakala
atau sudamala. Penelitian  yang  ketiga  dilakukan  oleh  Azizah  2013,  dengan  judul
“Pengembangan  Buku  Cerita  Rakyat  Bahasa  Jawa  Berbasis  Kontekstual  di Kabupaten  Brebes
”.  Tujuan  dari  penelitian  ini  adalah  untuk  mengembangkan buku  bacaan  cerita  rakyat  bahasa  Jawa  berbasis  kontekstual.  Penelitian  ini
menggunakan  pendekatan  penelitian  pengembangan  RD.  Prosedur  penelitian yang dilakukan adalah analisis potensi dan masalah, pengumpulan datainformasi,
desain  produk,  validasi  desainuji  ahli,  dan  revisi  prototipedesain.  Data  dalam penelitian  ini  adalah  data  survai  kondisi  buku  bacaan  yang  sudah  ada,  deskripsi
angket  kebutuhan  dan  deskripsi  uji  ahli.  Pengumpulan  data  pada  penelitian  ini PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
menggunakan  angket  yang  meliputi  angket  observasi,  angket  kebutuhan  dan angket  uji  ahli.  Teknik  analisis  data  dalam  penelitian  ini  menggunakan  teknik
deskriptif kualitatif. Hasil dari penelitian tersebut adalah buku bacaan cerita rakyat yang  sesuai  dengan  kebutuhan  siswa  dan  guru.  Bacaan  disertai  dengan  gambar
ilustrasi  yang  diberi  warna  yang  menarik.  Bacaan  yang  dikembangkan mengandung  pesan  moral  sesuai  dengan  ketentuan  penyusunan  buku  pengayaan
atau buku bacaan kepribadian. Berdasarkan  dari  beberapa  literatur  penelitian  yang  relevan  di  atas,  peneliti
masih  belum  menemukan  penelitian  yang  berkaitan  dengan  pengembangan prototipe  buku  cerita  anak  tentang  tradisi  ruwatan  dalam  konteks  pendidikan
karakter.  Penelitian  di  atas  masih  terbatas  pada  penjelasan  tentang  tujuan  dari buku  cerita,  penjelasan  tentang  tradisi  ruwatan    itu  sendiri,  dan  juga  penjelasan
tentang  pendidikan  karakter  bagi  anak.  Ketiga  penelitian  yang  relevan  tersebut belum saling berkaitan. Oleh karena itu, peneliti akan mengembangkan prototipe
buku  cerita  anak  tentang  tradisi  ruwatan  dalam  konteks  pendidikan  karakter kebangsaan.
Gambar 2.1 Literatur Map dan Penelitian yang Relevan
2.3. Kerangka Berpikir