Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa tradisi Jawa adalah suatu kebiasaan atau suatu budaya yang sudah ada sejak jaman dahulu
yang masih dijalankan dan dipertahankan oleh masyarakat Jawa sampai sekarang. Selain itu tradisi Jawa juga mengandung nilai-nilai yang harus diturunkan dari
generasi ke generasi.
2.1.1.2. Macam-macam tradisi Jawa
Jawa sangat kaya akan tradisinya berikut ini merupakan beberapa tradisi yang ada di Jawa:
1. Nyadran
Nyadran adalah suatu rangkaian kegiatan adat yang dilakukan oleh masyarakat setempat pada bulan ruwah. Nyadran dilakukan oleh orang Jawa
sebagai penghormatan pada arwah yang sudah meninggal Herawati, 2010:25. Nyadran bertujuan untuk mendoakan arwah leluhur yang sudah meninggal.
Selain mendoakan arwah leluhur, kegiatan lain adalah menabur bunga di atas makam para leluhur.
Nilai-nilai yang terkandung dalam upacara nyadran adalah nilai spiritual hal tersebut terlihat ketika sedang berada dimakam, orang-orang mendoakan arwah
leluhurnya masing-masing agar arwah tersebut bisa diterima dan tenang disisi Tuhan Yang Maha Esa Herawati, 2010:30. Upacara nyadran juga mengandung
nilai kebersamaan atau bergotong royong hal tersebut dapat dilihat ketika sebelum melakukan upacara nyadran para masyarakat membersihkan makam secara
bersama-sama dan saling bergotong yorong menyipakan tempat yang akan digunakan untuk acara kenduri Herawati, 2010:29. Nilai sosial juga terlihat
dalam upacara nyadran yaitu setelah melaksanakan kenduri tali silaturahmi antar masyarakat menjadi semakin erat Herawati, 2010:30.
2. Ruwatan
Ruwatan berasal dari kata ruwat, rumuwat, atau mengruwat yang memiliki arti mengapus kutukan, kemalangan, dan terbebas dari hal-hal yang tidak baik
Subalidinata dalam Sulistyobudi, dkk, 2013:4. Ruwatan merupakan upacara ritual dengan tujuan untuk membebaskan dan membersihkan seseorang dari
sesuatu yang jahat dan terhindar dari hal-hal yang buruk yang dapat menimpa seseorang Sulistyobudi, dkk, 2013:4. Ruwatan adalah tradisi ritual Jawa sebagai
sarana pembebasan dan penyucian atas kesalahan dan dosa manusia yang bisa membawa bahaya, kesialan, dan pengaruh jahat di dalam hidupnya Herawati,
2010:3. Berdasarkan dari ketiga ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa ruwatan adalah upacara tradisional Jawa yang dilakukan untuk membebaskan diri
seseorang dari hal-hal yang buruk seperti kutukan, bahaya, dan pengaruh jahat yang dapat mengancam keselamatan hidup seseorang.
Ruwatan bertujuan untuk menghindarkan diri dari marabahaya dan malapetaka yang mengancam, menghindarkan diri dari pengaruh jahat yang
timbul dari makhluk halus, menghindarkan diri dari bencana yang berasal dari alam Herawati, 2010:14. Nilai-nilai yang terkandung dalam upacara ruwatan
adalah gotong royong atau kerjasama hal tersebut terlihat ketika para masyarakat secara bergotong royong untuk menyiapkan segala keperluan untuk upacara
ruwatan, nilai sosial hal tersebut dapat dilihat kebesamaannya ketika memersiapkan upacara ruwatan dapat saling tolong menolong satu sama lain,
selain itu dalam upacara ruwatan juga mengandung nilai spiritualnya yaitu ketika anak sukerta yang diruwat dimohonkan kepada Tuhan Yang Maha Esa agar ia
dapat terbebas dari marabahaya yang mengancamnya Sulistyobudi, dkk, 2013:51-58.
3. Nglarung