Nilai nilai dalam ruwatan

Daun jati, kluwih, dan janur bermakna bahwa manusia harus dapat menemukan jati dirinya sebagai makhluk Tuhan. Lilin sebagai lambang pelita atau cahaya kehidupan. Pisang raja melambangkan bahwa kehidupan itu berbagai macam isinya. Lawe dan duk melambangkan manusia harus selalu melaksanakan kesucian dan selalu ingat dan waspada. Babi melambangkan kehidupan yang kotor, manusia diharapkan tidak mengikuti pola hidup babi. Pakaian sebagai lambang pribadi manusia. Rambut sebagai simbol mahkota yang dimiliki oleh manusia. Makna yang terakhir adalah tumpeng. Tumpeng memiliki makna bahwa kehidupan manusia harus dapat menyatu dengan alam. Perlengkapan-perlengkapan tersebut yang digunakan dalam upacara ruwatan. Perlengkapan tersebut juga mengandung banyak makna yaitu sebagai lambang kesucian, pengharapan, rasa, cinta kasih, kemurnian dan masih banyak lagi. Tentunya perlengkapan tersebut sangat berarti upacara ruwatan, karena barang-barang yang digunakan untuk sesaji tersebut merupakan bagian dari manusia dan berada disekeliling manusia.

2.1.2.6. Nilai nilai dalam ruwatan

Ruwatan memiliki nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai tersebut adalah sebagai berikut Sulistyobudi, dkk, 2013:51-58: 1. Gotong royong atau kerjasama Gotong royong merupakan suatu bentuk kerjasama yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat. Nilai gotong royong di dalam upacara ruwatan terlihat pada saat mempersiapkan pembuatan tempat sesaji, menata perlengkapan sesaji, memasang tenda dan membersihkan lingkungan sekitar yang akan digunakan untuk upacara ruwatan. Warga bergotong royong dan ikut ambil bagian, tidak ada yang membeda-bedakan status sosialnya. 2. Solidaritas Solidaritas adalah suatu bentuk kesatuan dan kebersamaan yang diusahakan oleh manusia untuk membentuk kesetiakawanan dalam kelompok atau masyarakat.. Bentuk solidaritas adalah saling menghormati satu dengan yang lain, saling tolong menolong, berperilaku baik. Adanya solidaritas tersebut maka kebersamaan dalam ruwatan menjadi lebih hikmad. 3. Spiritual Spiritual erat kaitannya dengan kejiwaan, rohani, batin, mental, dan moral. Upacara ruwatan jelas sekali berkaitan dengan spiritual. Manusia memiliki empat unsur yaitu unsur tanah, api, air dan udara. Orang yang diruwat pada umumnya mengalami gangguan disalah satu unsur sehingga tidak ada keseimbangan ke empat unsur tersebut. Cara untuk menyeimbangkannya adalah dengan diruwat, agar sukerta yang ada di dalam tubuh seseorang tersebut dimohonkan ampun pada Tuhan Yang Maha Esa. Nilai-nilai tersebut apabila diajarkan akan menjadi kebiasaan. Kebiasaan itu adalah suatu pendidikan. Kebiasaan tentang nilai-nilai tersebut yang dapat membentuk karakter anak sedikit demi sedikit. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang pendidikan karakter kebangsaan.

2.1.3. Pendidikan Karakter Kebangsaan

Pendidikan karakter kebangsaan ini akan membahas tentang pengertian dari karakter, karakter kebangsaan, dan pendidikan karakter kebangsaan.

2.1.3.1. Pengertian dari karakter