Tugas perkembangan anak usia 9-11 tahun

2.1.5.2. Tugas perkembangan anak usia 9-11 tahun

Pada masa anak yang usianya 6-12 tahun, dunainya akan lebih banyak di luar misalnya di sekolah, di lingkungan tempat bermain, maupun di masyarakat. Terdapat tiga dorongan yang dialami oleh anak pada tahap ini yaitu 1 dorongan untuk keluar dari rumah dan masuk ke dalam kelompok sebayanya, 2 dorongan untuk melakukan berbagai permainan dan kegiatan yang menuntuk keterampilan dan gerakan fisik, 3 dorongan mental untuk masuk ke dunia konsep, pemikiran, interaksi, dan simbol-simbol Hartinah, 2008:46. Dalam hal ini terdapat pula beberapa tugas perkembangan yang dituntut pada anak tahap ini yaitu diantaranya adalah sebagai berikut Hartinah, 2008:46-47: yang pertama belajar keterampilan fisik karena pada tahapan ini anak akan lebih senang bermain, yang selanjutnya pengembangan sikap yang menyeluruh terhadap diri sendiri sebagai individu yang berkembang. Pada tahap ini anak dituntut untuk senang berolahraga, menjaga kesehatan serta memiliki sikap yang tepat terhadap lawan jenisnya. Tugas perkembangan anak yang ketiga adalah belajar berteman dengan sebayanya, dalam tahap ini anak dituntut untuk mampu bergaul, bekerjasama, saling menolong, dan lain sebagainya. Tugas perkembangan yang selanjutnya ialah belajar untuk melakukan peranan sosial sebagai laki-laki maupun perempuan, yang kelima belajar menguasai keterampilan-keterampilan intelektual dasar yaitu, membaca, menulis, dan berhitung. Tugas perkembangan anak yang selanjutnya adalah pengembangan konsep-konsep diperlukan dalam kehidupan sehari-hari agar dapat menyesuaikan diri dan dapat berperilaku sesuai aturan yang ada dilingkungannya. Tugas perkembangan yang lebih lanjut adalah pengembangan moral, nilai, dan hati nurani. Pada tahap ini, anak dituntut untuk mampu menghargai perbuatan-perbuatan yang sesuai dengan moral dan nilai yang telah berlaku. Selanjutnya memiliki kemerdekaan pribadi, pada masa ini anak mampu memilih, merancang, dan melakukan pekerjaan atau kegiatan tanpa tergantung pada orang tuanya. Tugas perkembangan yang terakhir adalah pengembangan sikap terhadap lembaga dan kelompok sosial. Anak diharapkan memiliki sikap yang tepat terhadap lembaga-lembaga atau kelompok-kelompok yang ada di dalam masyarakat.

2.2. Penelitian yang Relevan

Penelitian yang berkaitan dengan buku cerita anak tentang tradisi dalam konteks pendidikan karakter masih sangat terbatas untuk dijadikan sebagai sumber untuk penelitian yang relevan. Berikut ini merupakan hasil penelitian yang relevan yang bersangkutan dengan buku cerita anak tentang tradisi dalam kontek pendidikan karakter. Penelitian yang pertama dilakukan oleh Sutrisno 2015 dengan judul jurnal “Pengembangan Protipe Buku Delapan Permainan Tradisional Jawa untuk Membangun Karakter Anak”. Tujuan dari penelitian tersebut adalah untuk mengembangkan prototipe buku delapan permainan tradisional Jawa untuk membangun karakter anak. Masalah yang didapatkan oleh peneliti dari hasil kuesioner yang dibagikan kepada 50 anak yang dilakukan di Desa Minggir 3 ,Yogyakarta dan di Dusun Sejati Dukuh, Mertoyudan adalah terdapat 86 anak