84
3. Cinta Ekaristi
Agar iman misdinar semakin
bertumbuh dengan sikapnya yang
mau mencintai
Ekaristi sehingga
mampu mewujudkan rasa cintanya dengan
pelayanan saat
perayaan Ekaristi
Mencintai perayaan
Ekaristi
1. Proses
mencintai Ekaristi
2. Ekaristi
sebagai persembahan
hidup 3.
Ekaristi membangun
hidup bersama
4. Ekaristi
sebagai doa 5.
Ekaristi sebagai
perayaan penyembuha
n
Memaknai Ekaristi
85
1. Meneguhkan
iman 2.
Membangun persaudaraan
Menjiwai pelayanan
86
4 Cara
mempersiapkan peralatan
dan perlengkapan Ekaristi
Agar misdinar mengetahui hal-hal
yang perlu dipersiapkan sebelum
perayaan Ekaristi dimulai
Menyiapkan perlengkapan
misa 1.Pakaian
romo 2. Pakaian
misdinar 3. Buku Tata
Perayaan Ekaristi TPE
4. Buku teks misa
Menyiapkan peralatan
Ekaristi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
87
5 Latihan misdinar
Agar misdinar mampu bertugas dengan baik
saat perayaan Ekaristi dan tidak hanya
sekedar menjadi misdinar namun
mampu menghayati pelayanannya dalam
segala hal Latihan
misdinar PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
88
BAB V PENUTUP
Bab V merupakan bab terakhir dalam skripsi ini. Setelah penulis menguraikan secara keseluruhan dari bab I sampai dengan bab IV, secara khusus
dalam bab V ini sekaligus bab penutup dari keseluruhan karya tulis ini, akan diuraikan kesimpulan dan saran sehubungan dengan skripsi ini.
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan melalui tanya jawab secara langsung oleh para misdinar di Paroki Santo Mikael Pangkalan Yogyakarta,
penulis melihat bahawa sebagian besar para misdinar di Paroki Santo Mikael Pangkalan Yogyakarta belum memahami dan memaknai secara mendalam tentang
spritualitas Santo Tarsisius. Sehingga dalam melaksanakan tugas pelayanan mereka sebagai misdinar, mereka hanya sebatas melakukan pelayanan tersebut
sesuai dengan apa yang mereka pelajari saat latihan misdinar rutin atau saat mereka pertama kali bergabung dengan kelompok misdinar di Paroki Santo
Mikael Pangkalan Yogyakarta. Para misdinar di Paroki Santo Mikael Pangkalan Yogyakarta perlu memahami
dan memaknai mengenai spiritualitas Santo Tarsisius yang menjadi dasar dari tugas pelayanan mereka sebagai misdinar di gereja saat perayaan Ekaristi. Serta
perlu mengetahui cara-cara yang dapat dilakukan untuk memperkembangkan spiritualitas dari Santo Tarsisius dengan spiritualitas yang dimiliki oleh para
misdinar dalam melaksanakan tugas pelayanan mereka saat bertugas misdinar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
89
Sehingga para misdinar mampu menemukan, cara-cara yang dapat dilakukan untuk memperkembangkan tugas pelayanannya mereka melalui kisah kehidupan
dari Santo Tarsisius, simbol-simbol gereja, dan dengan pemaknaan dirinya sebagai misdinar.
Para misdinar masih perlu di dampingi dan diarahkan dalam proses perkembangan iman mereka dalam hal mengenal dan memaknai spiritualitas dari
Santo Tarsisius. Karena para misdinar perlu dikenalkan oleh Santo Tarsisius yang menyemangati mereka dalam bertugas melayani Gereja dan menjadi dasar mereka
dalam bertugas. Untuk itu, para misdinar perlu memahami dan mengerti makna dari spiritualitas yang dimiliki oleh Santo Tarsisius supaya dalam menjalankan
tugasnya melayani romo dialtar tidak serta merta hanya sebatas bertugas, namun juga mampu menjiwai hingga ke dalam diri para misdinar.
Dengan demikian, para misdinar dapat memaknai dan memahami secara lebih jelas dan medalam mengenai spiritualitas yang dimiliki oleh Santo tarsisius serta
dapat mendidik atau membina para misdinar dalam menjalankan tugasnya sebagai misdinar, sehingga spiritualitas yang dimiliki mereka semakin lebih berkembang
dan terharah pada tugas pelayanan mereka di gereja. Untuk menganggapi permasalahan yang ada, penulis mengusulkan salah satu
program kegiatan yaitu rekoleksi. Rekoleksi dikemas dengan bentuk, metode, isi, serta materi yang sesuai guna menjawab kebutuhan peserta. Dengan dinamika
kelompok dapat menarik peminat dan akan memberi semangat dan motivasi bagi para misdinar dalam rekoleksi. Inti dari rekoleksi ini adalah membantu para
misdinar dalam memahamai dan memaknai tentang spiritualitas Santo Tarsisius PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
90
dan bagaimana para misdinar dapat melaksanakan tugas pelayanan yang baik saat perayaan Ekaristi.
Melalui Rekoleksi ini diharapkan dapat membantu para misdinar dalam memahami dan memaknai spiritualitas yang dimiliki oleh Santo Tarsisius dan
memberikan penyegaran kepada mereka dalam hal bertugas sebagai misdinar. Dengan mereka memahami dan memaknai spiritualitas dari Santo Tarsisius
akhirnya mereka dapat membangun niat-niat yang baik dalam bertugas sebagai misdinar di gereja dan mampu mengolah diri secara pribadi dalam bersikap dan
bertindak di hadapan Tuhan. Sebagai misdinar perbuatan dan sikap mereka itu perlu di perhatikan, karena sebagai misdinar mereka perlu membangun sikap yang
baik di hadapan Yesus Kristus yang merupakan cerminan pewujudan iman mereka dalam melayani. Maka dari itu melalui Rekoleksi ini diharapkan tumbuh
suatu perbuatan konkret yang akan dilakukan untuk menuju tugas pelayanan mereka yang semakin baik sekaligus sebagai perwujudan iman baik dalam
kelompok misdinar, Gereja, maupun di masyarakat pada umumnya.
B. Saran
Selama proses penulisan skripsi ini dari awal sampai akhir memberikan pengalaman
dan berkesan.
Dengan demikian
perkenankanlah penulis
menyampaikan beberapa saran dengan harapan agar selanjutnya akan menjadi lebih baik.
91
1. Bagi Para Misdinar
Para misdinar di Paroki Santo Mikael Pangkalan sebaiknya mengikuti kegiatan rekoleksi agar mereka memiliki pemahaman mengenai spiritualitas Santo
Tarsisius dan juga spiritualitas mereka sebagai misdinar. Karena sebagai misdinar mereka diharapkan dapat bertugas dengan baik dan menjalankan tugasnya dalam
Perayaan Ekaristi dengan penuh semangat dan tanggung jawab.
2. Bagi Pendamping Misdinar
Para pendamping misdinar dapat memberikan pendampingan secara intensif kepada calon-calon misdinar khususnya di Paroki Santo Mikael Pangkalan
Yogyakarta sehingga dapat menghasilkan para misdinar yang mengerti akan tujuan dan tugasnya secara mendalam.
3. Bagi Paroki Santo Mikael Pangkalan Yogyakarta
Paroki dapat menyelenggarakan kegiatan rekoleksi bagi para misdinar, sehingga para misdinar semakin memiliki semangat yang menjiwai diri mereka
dengan mencontoh semangat dari Santo Tarsisius yang rela berkorban dan memiliki semangat yang tinggi akan tugas pelayanannya.
4. Bagi Paroki Secara Umum
Paroki-paroki dapat juga menyelenggarakan kegiatan bagi para misdinar agar mampu memaksimalkan dirinya menjadi pelayan altar yang utuh. Sehingga para
misdinar juga mampu mengembangkan pengetahuannya dan mengembangkan hidup rohaninya melalui sarana kegiatan yang diberikan oleh Paroki di mana
mereka melaksanakan pelayanan sebagai misdinar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
92
5. Bagi Para Orang Tua
Orang tua hendaknya menyadari bahwa dalam keluarga merupakan tempat pembinaan atau pendidikan yang pertama dan utama yang tak tergantikan, oleh
karena itu orang tua diharapkan dapat membantu dalam menumbuhkan sikap pelayanan kepada anak-anaknya agar anak-anaknya mengerti akan arti pelayanan
yang sesungguhnya dan memberikan dukungan dan motivasi agar mau terlibat dalam kegiatan misdinar, kegiatan menggereja, serta kegiatan yang ada di
lingkungan yang dapat membantu mereka memiliki sikap terbuka kepada sekitarnya.
6. Bagi Para Pendamping Rekoleksi
Para pendamping rekoleksi diharapakan dapat menjadi fasilitator dalam mendampingi para misdinar supaya mereka terbantu untuk dapat memahami dan
memaknai tentang spiritualitas Santo pelindung mereka sebagai misdinar sehingga para misdinar mampu menumbuhkan sikap kebiasaan baik dalam tugas pelayanan
dan mau membina spiritualitas mereka sebagai misdinar secara terus menerus. Dengan demikian mereka mampu bersikap dan bertindak sesuai dengan dasar
yang mereka miliki yaitu spiritualitas mereka sebagai misdinar. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
DAFTAR PUSTAKA
Agis Triatmo. F.X, http:www.imankatolik.or.idkalender15Agu.html. Diakses tanggal 1 Juni 2015
Gabriel, FX. 2001. Buku Pintar Misdinar. Yogyakarta: Yayasan Pustaka Nusatama.
Hayon, N, SVD. Ekaristi Perayaan Keselamatan Dalam Bentuk Simbol. Maumere: Pastoralia.
Kuswanti Fisilia, A. 2013. “Usaha Meningkatkan Pemahaman Tentang Makna
Sakramen Ekaristi Demi Pengembangan Iman Putera Altar Kuasi Paroki Santo Yusup Bandung, Gunung Kidul, Yogyakarta
”. Skripsi Prodi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta. Mangunharjana. A. 1986. Pembinaan, Arti Dan Metodenya.Yogyakarta:
Kanisius. Marsana Windhu, I. 1997. Mengenal 25 Sikap Liturgi. Yogyakarta: Kanisius.
______________. 1997. Mengenal Ruangan, perlengkapan, dan Petugas Liturgi. Yogyakarta: Kanisius.
Martasudjita, E. 2000. Mencintai Ekaristi. Yogyakarta: Kanisius ____________. 2008. Panduan Misdinar. Yogyakarta: Kanisius.
____________. 2004. Seputar Pelayanan Altar. Yogyakarta: Kanisius. ____________. 2002. Spiritualitas Liturgi. Yogyakarta: Kanisius.
____________. 2008. Tentang Ekaristi. Yogyakarta: Kanisius. Marius, Subiakno. 1995.
“Pembinaan Putera-Puteri Altar di Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya
”. Yogyakarta: Skripsi Prodi Ilmu Pendidikan Kekhusususan Pendidikan Agama Katokik Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Pengertian Pelayanan dalam
http:icl.googleusercontent.com?lite_url=http:www.pengertianahli.com2 01408pengertian-pelayanan-apa-itu-
pelayanan.html?m3D1ei=7mPE7bClc=id-IDs=1. Diakses pada 27 Mei 2015.
Penelitian kualitatif dalam http:widisudharta.weebly.commetode-penelitian- skripsi.html. Diakses pada 7 Juli 2015.
Prier Karl-Edmund, SJ. 1978. Liturgi Perayaan Keselamatan. Yogyakarta: Pusat Musik Liturgi.
Sejarah Misdinar dalam http:ppangabang2.blogspot.com201303sejarahmisdinar.html?showCo
mment=1427780459891c5506120520552910656. Diakses pada 20 April 2015.
Thong, Stephen. 1976. Menjadi Pelayan Kristus. Surabaya: Y A K I N Bintoro Yos, Pr, dkk. 2014.
“Pro Ecclesia et Patria” Bagi Gereja dan Bangsa. Yogyakarta: Majalah Lustrum I Paroki Santo Mikael Pangkalan
Yogyakarta. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI