Responden Penelitian Tekhnik Pengumpulan Data
37
Hal ini dikarenakan mereka kurang mendapatkan informasi ataupun pengenalan secara mendalam dengan Santo Tarsisius. Sehingga mereka kurang
memiliki spiritualitas seperti Santo Tarsisius. Dalam kesempatan ini beberapa dari mereka mengatakan bahwa dalam pelatihan sebagai anggota misdinar, mereka
kurang diberikan pengenalan semacam ini dan hanya terpaku pada proses bagaimana menyiapkan dan melayani saat Perayaan Ekaristi berlangsung. Maka
dari itu mereka kurang dipersiapkan secara matang untuk hal iman mereka mengenal Santo pelindung putera-puteri altar. Selanjutnya penulis memberikan
pertanyaan kepada para anggota misdinar seputar pelayanan yang mereka lakukan saat perayaan Ekaristi. Sebagian besar dari mereka bergabung dengan kelompok
misdinar di Paroki Santo Mikael Pangkalan Yogyakarta adalah karena niat dan pilihan mereka sendiri meskipun ada beberapa diantara mereka yang tertarik
gabung dengan kelompok misdinar karena ajakan dari teman dan saudara mereka. Diantara mereka ada yang telah bergabung selama 8 tahun dan ada juga yang
masih baru bergabung sebagai anggota misdinar. Para anggota misdinar ini sangat senang jika mereka mendapatkan giliran atau jadwal untuk bertugas. Terkadang
mereka ada yang lebih banyak menggantikan temannya yang tidak datang bertugas. Dan pelayanan ini mereka lakukan karena mereka sadar akan tugas dan
tanggung jawab mereka sebagai pelayan Gereja. Jika ditanya mengenai halangan, diantara mereka ada juga yang memiliki halangan yang menghambat mereka
menjalankan tugasnya sebagai misdinar misalnya, diajak temannya untuk bermain saat hari Minggu, atau adanya kegiatan diluar gereja yang bertabrakan tugas
sekolah, les, dll. Dan mereka terkadang masih memilih untuk pergi bermain PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
dengan temannya dari pada pergi ke gereja untuk bertugas dengan alasan yang bermacam-macam. Namun ada juga yang dengan tegas menolak ajakan teman
tersebut dan memilih untuk bertugas misdinar saat perayaan Ekaristi. Kalau untuk kegiatan yang berhubungan dengan tugas sekolah, les, dll, merek akan mencari
waktu agar tidak bertabrakan. Jika tetap masih bertabrakan mereka biasanya memberitahu pada pengurus jika berhalangan hadir saat bertugas dan mencari
pengganti untuk bertugas misdinar. Suka duka yang mereka alami sangatlah beragam, ada diantara mereka yang
merasa bahwa didalam kelompok misdinar tersebut terdapat “senior” dan
“junior” hal ini terlihat jika saat mereka berkumpul masih sering berkelompok- kelompok sesuai dengan usia mereka. Mereka merasa masih adanya
“gap-gap” diantara para misdinar sehingga membuat mereka sulit untuk bergaul dengan yang
lain. Misalkan anggota misdinar yang baru bergabung, biasanya akan berkelompok sendiri dengan yang sudah lama bergabung dengan kelompok
misdinar. Mereka menganggap pola pikir mereka yang berbeda dan mereka sering merasa
“dianak tirikan” oleh para misdinar yang sudah lama bergabung dengan misdinar. Dan sama yang dilakukan oleh para misdinar yang lebih lama
bergabung dengan misdinar, biasanya mereka berkumpul dan bercanda gurau dengan kelompok yang seusia dengan mereka.
Sebagai misdinar mereka mereka yang telah bergabung cukup lama dengan kelompok minsdinar dan yang baru bergabung, mereka memiliki harapan untuk
misdinarnya kedepan yaitu mereka ingin terus menjaga kekompkan mereka dengan menjalin komunikasi yang baik satu dengan yang lain dan juga