a. Mulai tanggal 1 Januari 2014, sebanyak kurang lebih 112 juta penduduk
Indonesia otomatis menjadi anggota. Jumlah tersebut berasal dari peserta Askes existing 16,2 juta orang, peserta. PBI seperti Jamkesmas Jamkesda
86,4 juta orang, pengalihan peserta program jaminan pemeliharaan kesehatan ex. Jamsostek 8,5 juta orang, peserta dari Asabri TNI Polri
sebanyak 1,65 juta orang, serta Pegawai Negeri Sipil. Peserta dari kelompok lainnya yang tidak disebutkan diatas juga dapat mendaftarkan diri sejak
tanggal ini. b.
Peserta dari kelompok Pekerja Penerima Upah yaitu pegawai BUMN, BUMD dan swasta, wajib mendaftarkan diri paling lambat tanggal 1 Januari
2015. c.
Peserta dari kelompok Bukan Penerima Upah yaitu pekerja mandiri, para profesional, pedagang, dlsb serta kelompok Bukan Pekerja yaitu Pensiunan,
investor, dan veteran, wajib mendaftarkan diri paling lambat tanggal 1 Januari 2019.
Gambar 1-Kepersertaan di BPJS
3. Fasilitas Kesehatan dan Manfaat yang dijamin
Masyarakat yang memerlukan pelayanan kesehatan dapat mengunjungi fasilitas kesehatan yang telah ditunjuk atau telah bekerjasama dengan BPJS
Kesehatan yang meliputi: a.
Pelayanan kesehatan tingkat pertama yakni pelayanan yang dilaksanakan melalui praktik dokter umum, praktik dokter gigi, puskesmas, klinik
pratama atau yang setara. b.
Pelayanan kesehatan tingkat lanjutan yang terdiri dari klinik utama atau yang setara, rumah sakit umum RSU, RSUD, RSU TNIPolri dan rumah
sakit khusus
RS khusus
Jantungkardiovaskular, RS
khusus KankerOnkologi, RS Khusus paru-paru, RS Khusus Bersalin, RS Khusus
Mata, RS Khusus Kusta, RS Khusus Jiwa dan RS Khusus lainnya yang telah terakreditasi.
Adapun manfaat yang dijamin atau diperoleh meliputi: 1
Pelayanan kesehatan tingkat pertama: meliputi pelayanan kesehatan non spesialistik yang mencakup: 1 Administrasi pelayanan, 2 pelayanan
promotif dan preventif, 3 pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi medik, 4 tindakan medis non spesialistik, baik yang operatif maupun
non-operatif, 5 pelayanan obat dan bahan medis habis pakai, 6 transfusi darah sesuai dengan kebutuhan medis, 7 pemeriksaan
penunjang diagnostik laboratorium tingkat pertama, 8 rawat inap tingkat pertama sesuai dengan indikasi medis.
1 Pelayanan kesehatan tingkat rujukan tingkat lanjut meliputi pelayanan
kesehatan rawat jalan dan rawat inap yang mencakup: 1 administrasi pelayanan, 2 pemeriksaan, pengobatan dan konsultasi spesialistik oleh
dokter spesialis dan sub spesialis, 3 tindakan medis spesialistik, baik bedah maupun non bedah sesuai dengan indikasi medis, 4 pelayanan
obat dan bahan medis habis pakai, 5 pelayanan penunjang diagnostik lanjutan sesuai dengan indikasi medis, 6 rehabilitasi medisfisioterapi,
7 pelayanan darah, 8 pelayanan kedokteran forensik klinik, 9 pelayanan jenazah pada pasien yang meninggal setelah dirawat inap di
fasilitas kesehatan
yang bekerjasama
dengan BPJS,
berupa pemulasaranperawatan jenazah tidak termasuk mobil jenazah dan peti
mati, 10 perawatan inap non intensif, 11 perawatan inap di ruang intensif.
Gambar 2-Alur Penanganan pasien
4. Pelayanan kesehatan yang tidak dijamin BPJS Kesehatan
Layanan yang tidak dijamin oleh pihak BPJS Kesehatan, antara lain: a.
Pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur yang berlaku, antara lain tidak melalui fasilitas kesehatan tingkat pertama terlebih dahulu,
kecuali dalam kondisi gawat darurat.
KONSUMEN BPJS DOKTER
PELAYANAN KESEHATAN TINGKAT PERTAMA:
Puskesmas, Dokter Praktek, Klinik Swasta, yang bekerjasama dengan
BPJS
Rujukan
PELAYANAN KESEHATAN LANJUTAN:
Rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan
RUMAH SAKIT Kondisi Gawat Darurat Medis