bedasarkan mean rank jamkesmas = 53,88 dan askes = 31,33 yang berarti konsumen BPJS Kesehatan jamkesmas lebih puas daripada konsumen BPJS
Kesehatan askes. Berdasarkan hasil wawancara, didapatkan bahwa ada perbedaan kepuasan antara konsumen BPJS kesehatan jamkesmas dan askes. Konsumen
Jamkesmas yang merupakan pasien kurang mampu dikatakan lebih mudah puas daripada konsumen askes, hal tersebut terjadi karena kebanyakan dari konsumen
jamkesmas tidak tahu informasi mengenai BPJS Kesehatan dan mengandalkan informasi yang diberikan petugas mitra BPJS Kesehatan. Hal tersebut membuat
mereka percaya pada mitra BPJS Kesehatan dan kepuasan tinggi. Sebaliknya, konsumen BPJS Kesehatan askes memiliki kepuasan yang lebih rendah daripada
konsumen jamkesmas karena kebanyakan dari mereka ketika berobat sudah mengetahui informasi mengenai BPJS Kesehatan, lebih kritis dan tidak banyak
bertanya Komunikasi Pribadi, 12 Januari 2016
71
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada penelitian ini maka dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa ada hubungan negatif antara product
knowledge dan kepuasan konsumen BPJS Kesehatan. Hasil tersebut membuktikan
bahwa hipotesis penelitian ditolak. Analisis data pada penelitian ini menggunakan teknik korelasi Spearman Rho karena tidak mensyaratkan normalitas data. hasil
uji hipotesis antara kepuasan konsumen N=50; mean= 155,34; SD=15,272 dan product knowledge
N=25; mean= 14,09; SD=4,483 memiliki koefisien r = - 0,320 dengan taraf signifikansi p = 0,000 p 0,01. Hasil menunjukkan bahwa
semakin tinggi product knowledge, maka semakin rendah kepuasan konsumen. Begitu sebaliknya, semakin rendah product knowledge, maka semakin tinggi
kepuasan konsumen.
B. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari penelitian ini masih banyak memiliki keterbatasan. Keterbatasan dalam penelitian ini meliputi sampel penelitian hanya pasien BPJS
Kesehatan yang berobat di BKPM Klaten sehingga tidak menggambarkan populasi konsumen BPJS Kesehatan secara menyeluruh. Peneliti telah
mengusahakan mendapatkan ijin dari beberapa rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, namun hanya BKPM Klaten yang memberikan ijin
penyebaran data pada peneliti. Pihak BKPM Klaten hanya memberikan ijin penyebaran data 2 kali saja.
Hal tersebut mengakibatkan peneliti tidak tidak dapat melakukan try out ulang pada tes product knowledge yang memiliki korelasi item total
≤ 0,30. Hal tersebut mengakibatkan item-item pada tes product knowledge gugur lebih dari 50 ?
C. Saran
Berdasarkan proses penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti, beberapa saran yang dapat diberikan adalah sebagai berikut:
1. Bagi Konsumen BPJS Kesehatan
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan bahwa kepuasan konsumen dan product knowledge
BPJS Kesehatan tinggi. Hal tersebut sebaiknya dipertahankan oleh konsumen BPJS Kesehatan sehingga mengurangi
complaint berkaitan dengan BPJS Kesehatan. Selain itu, subjek diharapkan
mempertahankan dan meningkatkan keingintahuannya terhadap BPJS Kesehatan, agar informasi mengenai BPJS Kesehatan terserap dengan lebih
baik lagi oleh konsumen.
2. Pihak BPJS Kesehatan
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif antara product knowledge dan kepuasan konsumen, dengan perbedaan
kepuasan antara konsumen jamkesmas dan askes. Maka pihak BPJS Kesehatan diharapkan lebih meningkatkan metode penyebaran informasi
mengenai BPJS Kesehatan, sehingga semua kalangan masyarakat dapat menyerap informasi dengan baik agar kepuasan yang dirasakan merata pada
semua konsumen yang peserta BPJS Kesehatan.
3. Bagi Penelitian Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang akan melanjutkan penelitian ini disarankan untuk memperhatikan keterbatasan-keterbatasan yang ada pada
penelitian ini. Sebaiknya peneliti melakukan penyebaran data di beberapa rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan agar terdapat variasi
sampel yang merepresentasikan populasi. Peneliti juga diharapkan memperhatikan item-item pada tes product knowledge karena pada penelitian
ini item gugur lebih dari 50.
74
DAFTAR PUSTAKA
Abadi, Rizky “Mana yang lebih baik: BPJS Kesehatan atau Asuransi Kesehatan?.” https:www.cermati.comartikelmana-yang-lebih-baik-bpjs-kesehatan-atau-
asuransi-kesehatan diakses 27 Agustus 2015 Admin,BPJS.
“Peserta BPJS
Kesehatan.” http:www.bpjs-
kesehatan.go.idbpjsindex.phppagesdetail201411 diakses 6 Juni 2015 Azwar. 2007. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
BPJS Kesehatan. 2014. Sekilas mengenai BPJS Info DPBNI Brucks. M. 1985. The Effects of Product Class Knowledge on Information Search
Behavior. Journal of Consumer Research, 12 1, 1-16. Carina,
Jessi “Pendaftaran
BPJS masih
membingungkan warga.”
http:megapolitan.kompas.comread201404011629333Pendaftaran.BPJS.Mas ih.Membingungkan.Warga diakses 6 Juni 2015
Chuang S.-C., Tsai C.-C., Cheng Y.-H., dan Sun Y.-C. 2009. The effect of Terminologies on Attitudes Toward Advertisements and Brands: Consumer
Product Knowledge as a Moderator. Journal Bus Psychol 2009. 24: 485-491. Fandy, Tjiptono. 2005. Pemasaran Jasa. Malang: Banyumedia Publishing.
Hanzaee dan Khosrozadeh. 2011. The effect of the Country-of-Origin Image, Product Knowledge and Product Involvement on Information Search and Purchase
Intention. Idle-East Journal Scientific Research. 625-636. Hoyer, W. D dan Maclnnis, D.J. 1997. Consumer Behaviour. Haughton Mifflin
Company.
Kotler. 2005. Manajemen Pemasaran di Indonesia. Buku 2. Diadaptasi oleh A. B. Susanto. 2001. Jakarta: Salemba empat.
Kussujaniatun, Sri dan Wisnalmawati. 2011. Pengaruh Pengetahuan Produk , Nilai, dan Kualitas yang dipersepsikan terhadap Kepuasan Pelanggan Mobil Toyota.
Jurnal Bisnis dan Manajemen. Vol. 5, No. 1; April 2011.
Lee, Ahn S. 2014. A Study Correlation Between Furniture Product Knowledge And Consumer’ Satisfaction By Fuzzy Linguistics. International Journal of
Organizational Innovation. Vol. 6, No. 3; January 2014.
Lin, Nan-Hong. 2007. The Effect of Brand Image and Product Knowledge on Purchase Intention Moderated by Price Discount. Journal of International
Management Studies. August 2007.
Majalah Wanita Mingguan Femina No. 08XLIII edisi 21-27 Februari 2015 Mamang, Etta Sopiah. 2013. Perilaku Konsumen Pendekatan Praktis Disertai:
Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: Andi offset.
Mosahab, R., Mahamad, O., Ramayah, T. 2010. Service Quality, Customer Satisfaction and Loyalty: A Test of Mediation. Journal International Business
Research. Vol 3, No.4; October 2010.
Mowen dan Minor. 2002. Perilaku Konsumen Ed. 5 Jil. 2. Jakarta: Erlangga. Parasuraman, A., V. A. Zeithaml, dan L. L. Berry. 1988. SERVQUAL: A Multiple-
Item Scale for Measuring Consumer Perceptions of Service Quality. Journal of Retailing,
Vol. 64, No. 1. Peter dan Olson. 1999. Consumer Behavior and Marketing Strategy. McGraw-Hill.
Peter dan Olson. 2000. Consumer Behavior Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran
Ed. 4 Jilid 1 Jakarta: Erlangga. Peter dan Olson. 2000. Consumer Behavior Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran Ed. 4 Jilid 2 Jakarta: Erlangga.
Peter dan Olson. 2013. Consumer Behavior Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran
Ed. 9 Buku 1 Jakarta: Salemba Empat. Rahman, Abdul. 2009. Mengukur Kepuasan Pelayanan Publik Institusi Pemerintah:
Studi Kasus Pada BUMN PT. Jamsostek Persero. Jurnal Ilmu Administrasi. Vol. 6, No. 2; Juni 2009.
Santoso. 2010. Statistik untuk Psikologi: dari Blok menjadi Buku. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.
Sarwono, Jonathan. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Siregar. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi dengan Perbandingan Perhitungan Manual dan Spss
. Jakarta: Kencana. Siswaeiddy, Tony. 2013. Faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen.
Suatu kajian teoritis. Oktober 2013 Suh, Jung-Chae dan Youjae Yi. 2006. When Brand Attitudes Affect the Customer
Satisfaction-Loyalty Relation: The Moderating Role of Product Involvement. Journal of Consumer Psychology.
Vol. 16, No. 2, pp 145-155. Sulaiman, Reza. “4 keluhan utama soal pelayanan BPJS menurut YLKI.”
http:health.detik.comread201503220957332865854763ini-4-keluhan- utama-soal-pelayanan-bpjs-menurut-ylki diakses 3 Juni 2015