Dinamika Hubungan Antara Product Knowledge dan Kepuasan Konsumen

F. Hipotesis

Berdasarkan tinjauan teoritis tersebut, maka penulis menarik hipotesis: bahwa terdapat hubungan positif antara Product knowledge terhadap kepuasan konsumen BPJS Kesehatan. Artinya, makin tinggi pengetahuan konsumen terhadap jasa BPJS kesehatan maka makin tinggi pula kepuasan konsumennya. 34

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian korelasional. Suryabrata 2008 mengatakan bahwa penelitian korelasional digunakan untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain.

B. Identifikasi Variabel Penelitian

Variabel yang teridentifikasi disini adalah: 1. Variabel Bebas : Product knowledge 2. Variabel Tergantung : Kepuasan konsumen

C. Definisi Operasional

Dalam penelitian ini definisi operasional variabel penelitian terdiri dari: 1. Product Knowledge Definisi operasional dari Product knowledge adalah pengetahuan mengenai jasa BPJS Kesehatan yang dimiliki konsumen, yang diinterpretasikan oleh konsumen dan digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan tindakan selanjutnya. Pada penelitian ini product knowledge akan diungkap berdasarkan lima area objective knowledge. Terminology yakni definisi mengenai BPJS Kesehatan, Available Attributes merupakan atribut umum mengenai BPJS Kesehatan, Criteria for Evaluating Attributes mencakup atribut penting yang memungkinkan menjadi pertimbangan atau kriteria subjek dalam memilih produk atau jasa, Attribute Covariation merupakan perbandingan antara atribut BPJS Kesehatan dengan atribut asuransi kesehatan lain dan yang terakhir adalah Usage Situation yang menjadi pertimbangan subjek memilih BPJS Kesehatan berdasarkan kelayakan penggunaannya. Product knowledge diukur menggunakan tes product knowledge yang dibuat sendiri oleh peneliti. Semakin tinggi skor total pada skala product knowledge menunjukkan semakin tinggi tingkat product knowledge. Sebaliknya semakin rendah total skor menunjukkan semakin rendah tingkat product knowledge. 2. Kepuasan Konsumen Definisi operasional dari kepuasan konsumen adalah sikap dan evaluasi emosional pasca penggunaan yang dibentuk berdasarkan pengalaman terhadap jasa BPJS Kesehatan setelah digunakan. Konsumen akan merasakan puas jika harapan sesuai dengan kenyataan yang diterima. Sebaliknya, jika kenyataan tidak sesuai harapan maka konsumen akan merasakan ketidakpuasan. Apabila konsumen puas maka kemungkinan besar konsumen memberitahu orang lain tentang jasa yang digunakannya, sebaliknya jika konsumen tidak puas maka kemungkinan besar konsumen akan berpindah ke merek lain. Kepuasan konsumen akan diukur menggunakan 5 aspek kepuasan konsumen. Tepat waktu reliability ditunjukkan dengan adanya layanan yang akurat terutama dalam memberikan jasa secara tepat waktu. Daya tanggap responsiveness ditunjukkan dengan kemampuan para karyawan untuk membantu konsumen secara tanggap. Jaminan assurance yang ditunjukkan dengan perilaku karyawan yang menumbuhkan kepercayaan di benak konsumen. Empati emphaty yang ditunjukkan dengan perhatian individual yang diberikan karyawan terhadap konsumen, serta bukti langsung tangibles yang ditunjukkan dengan adanya daya tarik fisik yang dimiliki perusahaan jasa tersebut. Kepuasan konsumen diukur menggunakan skala kepuasan konsumen yang dibuat sendiri oleh peneliti. Semakin tinggi skor total pada skala kepuasan konsumen menunjukkan semakin tinggi tingkat kepuasan konsumen. Sebaliknya semakin rendah total skor menunjukkan semakin rendah tingkat kepuasan konsumen.

D. Subjek Penelitian

Populasi merupakan keseluruhan baik srumpun maupun sekelompok subjekobjek yang menjadi sasaran penelitian Siregar, 2013. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen peserta BPJS Kesehatan. Subjek dalam penelitian ini adalah konsumen BPJS Kesehatan baik laki-laki maupun perempuan berusia 18-60 tahun yang berobat di Balai Kesehatan Paru Masyarakat BKPM Klaten. Teknik pengambilan sampel yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah teknik convenience sampling. Teknik convenience sampling adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan saja, anggota populasi yang ditemui peneliti dan bersedia menjadi responden untuk dijadikan sampel Siregar, 2013.

E. Metode dan Alat Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan skala dan tes yang masing-masing mengukur variabel kepuasan konsumen dan product knowledge. Syarat tes yang baik, yaitu: 1 memiliki tujuan yang dirumuskan secara jelas; 2 memiliki ranah isi yang dirumuskan secara spesifik dan baku; 3 memiliki prosedur administrasi yang baku; dan 4 memiliki prosedur penskoran yang baku Supratiknya, 2014. Variabel Product Knowledge dalam penelitian ini akan diukur menggunakan tes yang dibuat peneliti. Variasi jenis item yang digunakan dalam penelitian ini adalah True-false atau Benar-Salah. Subjek diminta menjawab pernyataan dengan cara memilih salah satu antara “ya” atau “tidak”,”benar” atau “salah”,”fakta” atau “pendapat”, atau pasangan istilah bipolar lain yang bisa dinyatakan benar atau salah Supratiknya, 2014. Variasi pilihan jawaban yang dipakai peneliti dapat dilihat pada tabel 3, sebagai berikut: