Fasilitas Kesehatan dan Manfaat yang dijamin

produk, sedangkan konsumen yang mempercayakan pada isyarat ekstrinsik bergantung pada harga atau merek. Konsumen yang mempercayakan pada isyarat instrinsik memiliki product knowledge yang tinggi dan sadar akan pentingnya informasi berkaitan dengan produk atau jasa, sebaliknya konsumen dengan product knowledge rendah condong untuk menggunakan isyarat ekstrinsik untuk mengevaluasi produk atau jasa karena mereka tidak tau bagaimana menilai suatu produk Lin, 2007. Suh dan Youjae 2006 menegaskan konsumen dengan keterlibatan tinggi termotivasi untuk mencari informasi sebelum membuat keputusan, sebaliknya konsumen dengan keterlibatan rendah akan mempercayakan keputusan pembelian atau penggunaan jasa tergantung pendapat dari orang lain. Dapat disimpulkan konsumen yang mempercayakan isyarat instrinsik memiliki product knowledge yang tinggi karena konsumen ini menyediakan waktu untuk mencari informasi sebelum membuat keputusan yang berarti konsumen ini memiliki keterlibatan tinggi terhadap produk, sedangkan konsumen yang mempercayakan isyarat ekstrinsik memiliki product knowledge yang rendah karena mereka hanya mengandalkan merek, harga, dan pendapat orang lain sebelum mengambil keputusan, konsumen ini memiliki keterlibatan rendah. Berkaitan dengan BPJS Kesehatan, konsumen yang memiliki product knowledge tinggi akan mencari informasi berkaitan dengan BPJS Kesehatan, meluangkan waktu dan usaha untuk menentukan keputusan pemakaiannya, mereka mempercayakan isyarat instrinsik. Konsumen seperti ini memiliki keterlibatan yang tinggi terhadap BPJS Kesehatan. Konsumen yang memiliki product knowledge rendah cenderung menggunakan isyarat ekstrinsik yang berarti konsumen ini hanya sekedar melihat iklan, melihat merek BPJS yang ditawarkan pemerintah dan pendapat orang-orang yang telah memakainya, konsumen yang seperti ini memiliki keterlibatan yang rendah terhadap BPJS Kesehatan. Hoyer dan Maclnnis 1997 mengatakan product knowledge bisa didapatkan dari produk itu sendiri ataupun dari pengalaman penggunaan produk seperti periklanan, interaksi dengan tenaga penjual, informasi dari teman atau media, pengambilan keputusan sebelumnya atau penggunaan produk, dan ingatan konsumen. Product knowledge BPJS Kesehatan menjadi penting untuk diperhatikan karena memiliki keterkaitan dengan kepuasan konsumen BPJS Kesehatan. Keterkaitan antara keduanya dikarenakan product knowledge dari pengalaman penggunaan produk seperti periklanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan konsumen Alma dalam Rahman, 2009. Coulter Lee, 2014 mengemukakan bahwa pengetahuan konsumen tentang produk mempengaruhi pembelian atau pemakaian, jadi ketika konsumen mengerti mengenai produk atau terlibat dengan produk, pemakaian juga akan meningkat. Ketika konsumen menjadi kenal dengan pengetahuan produk, kepercayaan dan sikap mereka terhadap produk akan menjadi lebih baik sehingga penggunaan akan semakin tinggi dan kepuasan semakin meningkat. Konsumen yang memiliki keterlibatan yang tinggi akan bersikap positif terhadap produk atau jasa sehingga kepuasan mereka akan produk atau jasa tinggi. Di sisi lain, konsumen yang memiliki keterlibatan yang rendah akan bersikap negatif terhadap produk atau jasa sehingga kepuasan mereka akan produk atau jasa rendah. Secara keseluruhan penelitian dapat dilihat dalam Gambar 3 mengenai hubungan Hubungan Product knowledge terhadap kepuasan konsumen BPJS Kesehatan sebagai berikut: