Pembahasan ANALISIS DAN PEMBAHASAN

106 adalah 0,057. Hasil pengujian korelasi diperoleh lebih besar dibandingkan dengan yaitu 0,057 0,216 dan taraf signifikansi hasil penelitian 0,666 0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan tentang partisipasi siswa dikelas dengan prestasi belajar siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu lampiran 7

D. Pembahasan

a. Hubungan Presepsi Siswa tentang Penggunaan Media

Pembelajaran dengan Prestasi Siswa di Kelas Berdasarkan deskripsi data persepsi siswa tentang penggunaan media pembelajaran menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai skor positif, dengan proporsi 63 siswa mempunyai skor positif, 24 siswa yang mempunyai skor sangat positif, 12 siswa mempunyai skor cukup positif, dan tidak ada siswa yang mempunyai skor sangat negatif. Deskripsi data prestasi belajar menunjukkan bahwa 61 siswa mempunyai prestasi tinggi, 38 siswa mempunyai prestasi sangat tinggi, dan tidak ada siswa yang mempunyai prestasi rendah maupun prestasi sangat rendah. Dari hasil analisis untuk menguji hubungan positif dan signifikan penggunaan media pembelajaran dan partisipasi dengan prestasi belajar diketahui bahwa tidak ada hubungan penggunaan media pembelajaran dengan 107 prestasi belajar. Tidak adanya hubungan tampak dari nilai yang lebih kecil dari , yaitu 0,086 0,216. Nilai probabilitas sig. 0,515 lebih besar dari alpha 0,05. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan penggunaan media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu yang menggunakan media yang telah dterapkan oleh guru berupa media Power point dan sarana internet yang dimiliki sekolahan. Artinya bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu tidak dipengaruhi oleh penggunaan media pembelajaran yang ada di sekolah karena diduga ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar siswa. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Ria Riani 2009 bahwa tidak ada hubungan yang signifikan persepsi siswa tentang penggunaan media pembelajaran dengan prestasi belajar akuntansi pada siswa-siswi Jurusan Akuntansi di SMK Mohamad Toha Cimahi, karena diduga ada faktor-faktor lain yang mempengaruhi prestasi belajar akuntansi, misalnya: kondisi sosial ekonomi orangtua, tingkat pendidikan orangtua, perhatian orangtua, fasilitas belajar, media pembelajaran, lingkungan, gaya mengajar, kedisiplinan belajar, kunjungan perpustakaan, kemandirian dan jumlah jam belajar. Menurut Slameto 2010, 54:72 terdapat 2 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu: 1 Faktor intern, adalah faktor 108 yang ada dalam diri individu yang sedang belajar, yaitu: kesehatan, cacat tubuh, kelelahan, minat, bakat, motivasi, kesiapan dan sebagainya. 2 Faktor ekstern adalah faktor-faktor yang ada di luar diri individu, yaitu: keluarga orangtua, saudara, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, latar belakang kebudayaan, lingkungan sekolah, saranan prasarana sekolah, masyarakat, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

b. Hubungan Partispasi dengan Prestasi Belajar Siswa Pangudi

Luhur Sedayu Berdasarkan deskripsi data Partisipasi dengan Prestasi Siswa di Kelas menunjukkan bahwa sebagian besar siswa mempunyai skor partispasi yang positif ditunjukkan bahwa terdapat 55 siswa yang mempunyai partisipasi positif, 22 siswa mempunyai partisipasi cukup positif, 17 siswa mempunyai partisipasi sangat positif, dan tidak ada siswa yang mempunyai skor yang sangat negatif. Deskripsi data prestasi belajar menunjukkan bahwa 61 siswa mempunyai prestasi tinggi, 38 siswa mempunyai prestasi sangat tinggi, dan tidak ada siswa yang mempunyai prestasi rendah maupun prestasi sangat rendah. Dari hasil analisis untuk menguji hubungan partisipasi dengan prestasi belajar siswa diketahui bahwa tidak ada hubungan partisipasi dengan prestasi belajar siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu, tidak 109 adanya hubungan tampak dari nilai yang lebih besar dari , yaitu 0,057 0,216 Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan hubungan partisipasi siswa dikelas dengan prestasi belajar siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu dalam diskusi kelompok di dalam kelas saat mengerjakan soal yang diberikan oleh guru. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tinggi rendahnya prestasi belajar siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu tidak ditentukan partisipasi aktif dikelas dengan prestasi belajar siswa. Hal ini diduga partisipasi siswa dikelas bukan merupakan faktor penentu yang dominan untuk meningkatkan prestasi siswa. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Danang 2010 di SMA Muhamadiyah 4 Kartasura. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan tentang partisipasi terhadap prestasi belajar. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan tentang partisipasi terhadap prestasi belajar siswa di SMK Muhamadiyah 4 Surakarta. Danang 2010 partisipasi siswa dikelas juga harus didukung dengan perilaku siswa dikelas maupun dirumah dalam memahami pelajaran. Namun yang lebih penting adalah sikap atau perilaku yang kita upayakan menjadi kebiasaan ini haruslah sikap atau perilaku yang baik dan bisa menunjang keberhasilan studi. Sikap atau perilaku tersebut misalnya meluangkan waktu untuk belajar, 110 mengulang kembali pelajaran di luar jam sekolah, membuat jadwal belajar, menjauhkan benda-benda yang dapat mengganggu konsentrasi, lebih mementingkan belajar dari pada yang lain, mencatat bagian- bagian penting dari materi sekolah, mengikuti proses belajar dengan sungguh-sungguh, mempersiapkan ujian dengan sungguh-sungguh, dan sebagainya, tanpa sikap ini memiliki kebiasaan belajar yang baik dan bisa menunjang keberhasilan studi merupakan hal yang sulit. Faktor pertama yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa adalah kecerdasan. Menurut Anita E. Woolfolk 2008 :241 “kecerdasan adalah kemampuan untuk belajar, keseluruhan pengetahuan yang diperoleh, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya” dalam http:www.pengertianahli.com201312pengertian-kecerdasan – dan - jenis.html . Dalam sebuah situasi yang sama seseorang yang memiliki kecerdasan tinggi atau diatas rata-rata akan memberikan hasil yang jauh lebih baik jika dibandingkan dengan orang yang memiliki kecerdasan rata-ratastandar atau dibawah rata-rata. Siswa yang memiliki kebiasaan belajar baik namun tidak memiliki kecerdasan yang tinggi tetap dapat meningkatakan prestasi belajarnya, karena dia sudah belajar dengan rajin, mengulang materi di luar jam sekolah, mempersiapkan ujian dengan baik, dan sebagainya. Sebaliknya siswa yang memiliki kebiasaan belajar tidak baik namun ditunjang dengan kecerdasan yang tinggi tetap dapat meningkatkan prestasi belajarnya, karena meskipun 111 dia hanya belajar menjelang ujian tetapi dia bisa memahami materi tersebut dengan baik dan dapat mengingatnya. Faktor kedua adalah kesehatan, siswa yang berada dalam kondisi sehat jasmani dan rohani akan dapat berpikir dengan tenang dan jernih. Jika ada informasi yang disampaikan kepadanya maka informasi tersebut dapat diolah secara maksimal dan bisa memberikan hasil yang baik, sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar. Berbeda jika siswa dalam kondisi tidak sehat baik secara jasmani maupun rohani, maka pikirannya tidak akan dapat bekerja dengan baik. Kondisi yang tidak sehat akan mengganggu dirinya dan membuat orang tersebut menjadi tidak dapat berkonsentrasi dengan baik, sehingga dapat menghambat peningkatan prestasi belajar. Faktor ketiga adalah lingkungan belajar. Lingkungan belajar mendukung peningkatan prestasi belajar. Lingkungan belajar yang kondusif akan membuat siswa menjadi nyaman dalam belajar. Siswa akan semakin terpacu untuk belajar jika ada dukungan dari orang-orang disekelilinganya. Perhatian dan dukungan dari orang-orang disekelilingnya akan menguatkan dia untuk belajar dengan baik dan menciptakan iklim belajar yang baik bagi siswa. Namun perlu digaris bawahi, meskipun partsipasi dikelas tergolong aktif, tetapi jika dalam diri siswa sendiri tidak ada kesadaran dan keinginan untuk belajar maka situasi kondusif dan dukungan tersebut tidak akan menjamin prestasi belajar akan meningkat. Sebaliknya, meskipun partisipasi 112 dikelas tergolong kurang aktif, tetapi siswa tersebut tidak terpengaruh dengan kondisi tersebut, maka bukan tidak mungkin prestasi belajarnya dapat meningkat. Faktor-faktor ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Sri Rahayu dalam Kartini Kartono 1990:61-68 yang dikutip oleh Julianita Mendan 2010:83 manyatakan “faktor penghambat prestasi siswa adalah faktor kesehatan, kecerdasan, perhatian, bakat, minat, motivasi, keluarga, sekolah, disiplin sekolah, masyarakat, lingkungan tetangga, dan aktivitas organisasi”. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sikap dan perilaku yang diupayakan menjadi kebiasaan belajar haruslah sikap dan perilaku yang mendukung keberhasilan belajar siswa. Kedisiplinan diri adalah hal yang harus dimiliki agar berhasil memiliki kebiasaan belajar yang baik. Jadi siswa yang memiliki prestasi yang baik belum tentu karena `partispasi yang tinggi siswa yang memiliki prestasi belajar kurang baik belum tentu karena kurang berpartisipasi di kelas. 113

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dan pembahasan di bab sebelumnya mengenai hubungan presepsi siswa tentang penggunan media pembelajaran dan partisipasi siswa dengan prestasi belajar siswa SMA PAngudi Luhur Sedayu, maka dapat ditarik kesimpulan: 1. Tidak ada hubungan yang signifikan penggunaan media pembelajaran dengan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai koefisien korelasi sebesar , yaitu 0,086 0,216. Nilai probabilitas sig. 0,515 lebih besar dari alpha 0,05. Artinya tinggi rendahnya prestasi belajar siswa SMA Pangudi Luhur Sedayu tidak dapat ditentukan oleh penggunan media pembelajaran saja tetapi ada faktor lain yang ada diri siswa dalam mencapai prestasi belajar yang baik di sekolah. 2. Tidak ada hubungan yang signifikan partisipasi siswa dengan prestasi belajar siswa. Hasil penelitian ini dibuktikan dengan adanya nilai koefisien korelasi sebesar , yaitu - 0,057 0,216. Nilai probabilitas sig. 0,666 lebih besar dari alpha 0,05. Artinya tinggi rendahnya prestasi belajar siswa SMA

Dokumen yang terkait

Hubungan antara kedisiplinan guru, kedekatan dan perhatian guru dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi : studi kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

0 0 141

Hubungan antara minat belajar dan perhatian orang tua dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran ekonomi : studi kasus SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu.

0 0 165

Hubungan antara prestasi belajar siswa, persepsi siswa terhadap jurusan, dan motivasi belajar dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA : studi kasus pada SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 1 165

Hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 0 138

Hubungan antara prestasi belajar siswa, motivasi belajar siswa, dan tingkat pendidikan orang tua dengan minat memilih jurusan di SMA : studi kasus pada SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 2 140

Hubungan antara interaksi belajar mengajar, motivasi belajar siswa, dan lingkungan belajar dengan prestasi belajar ekonomi akuntansi : studi kasus pada siswa-siswi kelas XI IPS SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul.

0 0 179

Pengaruh persepsi siswa tentang keterampilan mengajar guru terhadap prestasi belajar siswa : studi kasus siswa-siswi kelas II pada mata pelajaran ekonomi akuntansi SMA Pangudi Luhur Sedayu.

0 0 144

Hubungan antara prestasi belajar siswa, persepsi siswa terhadap jurusan, dan motivasi belajar dengan minat siswa dalam memilih jurusan di SMA studi kasus pada SMA Pangudi Luhur Sedayu

0 0 163

Hubungan antara kedisiplinan guru, kedekatan dan perhatian guru dengan prestasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi studi kasus di SMA Pangudi Luhur St. Louis IX Sedayu

0 0 139

Hubungan antara media pembelajaran dan kedisiplinan belajar dengan prestasi belajar siswa : studi kasus siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Sedayu Bantul - USD Repository

0 0 136