2. Unsur-unsur Partisipasi
Dalam partipasi dituntut adanya keterlibatan fisik, mental dan emosional seseorang dalam suatu kegiatan yang didukung oleh adanya usaha dan motivasi
yang mengarah pada pencapaian tujuan serta bertanggung jawab terhadap keterlibatannya.
Unsur-unsur yang terkandung dalam partisipasi antara lain sebagai berikut: a.
Keterlibatan anggota dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi.
b. Kemauan anggota untuk memberikan apa yang dibutuhkan organisasi
sebatas kemampuannya berkreatif dan berinisiatif dalam organisasi. c.
Dukungan dan tanggung jawab anggota dalam organisasi Raharjo 1986:50.
Sehubungan dengan hal tersebut maka lebih lanjut dikatakan oleh Bintoro Tjokrominoto 1990:250 bahwa dalam partisipasi terdapat unsur-unsur sebagai
berikut: a.
Kegiatan anggota dalam kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi. b.
Kemampuan organisasi untuk memberikan apa yang dibutuhkan organisasi sebatas kemampuannya berkreatif dan berinisiatif dalam
organisasi. c.
Keterlibatan dalam memetik hasil dan manfaat pembangunan secara berkeadilan.
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan partisipasi adalah peran serta guru dalam pemberian layanan bimbingan khususnya informasi terhadap usaha
meningkatkan minat belajar siswa. Oleh karena itu, dalam kegiatan layanan bimbingan yang merupakan suatu
kelompok dalam bentuk organisasi setiap guru yang tergabung dalam suatu sekolah haurs sadar bahwa mereka merupakan salah satu bagian yang ikut serta
dalam keberhasilan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan. Dengan demikian setiap guru yang tergabung dalam suatu sekolah hendaknya dapat berperan serta
aktif.
3. Syarat-Syarat Partisipasi
Agar partisipasi dapat berhasil, menurut Pariata Westa 1977:16 diperlukan prasyarat-prasyarat sebagai kondisi pendahuluan yaitu:
a. tersedianya waktu yang cukup untuk mengadakan partisipasi;
b. pembiayaan hendaknya tidak nilai-nilai hasil yang akan diperolehnya;
c. pelaksanaan partisipasi haruslah memandang serta urgensinya terhadap
kelompok yang akan dipartisipasi; d.
peserta partisipasi hendaknya mempunyai kemampuan tertentu agar efektif untuk dipartisipasikan;
e. pelaku partisipasi haruslah dapat berhubungan timbal balik agar dapat
saling bertukar ide dengan pengertian dan bahasa yang dipahami; f.
tidak ada pihak-pihak yang merasa posisinya terancam dengan adanya partisipasi itu;
g. partisipasi akan dapat efektif jika disadari atas adanya keterbatasan kerja.
Menurut Keith Davis dalam Bambang Raharjo 1996:136 mengatakan bahwa: a.
adanya kesempatan untuk berpartisipasi sebelum kegiatan dimulai; b.
biaya partisipasi tidak melebihi nilai-nilai ekonomi; c.
subyek partisipasi haruslah relevan terhadap orang-orang yang berpartisipasi dalam organisasinya;
d. orang yang berpartisipasi haruslah mempunyai kemampuan seperti
kecerdasandan pengetahuan partisipasi; e.
orang yang berpartisipasi harus mampu untuk saling berkomunikasi; f.
tidak ada kelompok yang merasa bahwa posisinya menjadi terancam dengan adanya parisipasi;
g. partisipasi untuk menentukan jalannya kegiatan di dalam suatu organisasi
dapat terjadi hanya dalam kelompok-kelompok yang memiliki kebebasan kerja yang luas;
Dikatakan pula oleh Subandiyah 1990:111 bahwa meningkatkan partisipasi adalah melalui penanaman kesadaran yaitu:
a. rasa senasib sepenanggungan, ketergantungan dan keterikatan;
b. keterikatan anggota dengan tuujuan yang jelas akan meningkatkan
ketetapan hati, kemauan keras dan sikap tahan uji akan muncul; c.
kemahiran menyesuaikan diri terhadap keadaan lingkungan; d.
adanya prakasa.
Dari keterangan di atas dapat disimpulkan bahwa syarat agar partisipasi dapat berhasil, menurut Pariata Westa 1977:16 adalah sebagai berikut:
a. Tersedianya waktu untuk berpartisipasi
Dalam berpartisipasi harus ada waktu agar anggota dapat terjun langsung dalam suatu kegiatan yang ingin diikuti. Dalam berpartisipasi seorang
tidak perlu mempunyai waktu khusus asalkan seseorang mau berpartisipasi kapan saja.
b. Orang berpartisipasi harus mempunyai kemampuan untuk berpartisipasi.
Orang yang ingin berperan serta atau berpartisipasi dalam suatu kegiatan maka orang tersebut harus mempunyai kemampuan sesuai dengan
kegiatan yang akan diikuti. c.
Adanya komunikasi dalam partisipasi Bila dalam suatu kegiatan tidak terjadi komunikasi yang timbal balik maka
akan pasiflah kegiatan tersebut. Begitu pula dalam berpartisipasi harus ada komunikasi timbal balik antara sesama anggotanya agar terjadi suatu
komunikatif yang aktif. d.
Tersedianya biaya yang cukup Dalam melakukan sesuatu, individu tidak terlepas dari biaya. Begitu pula
dalam berpartisipasi selain harus menyediakan waktu dan tenaga, pikiran harus juga mempunyai biaya.
e. Tidak merugikan pihak lain
Partisipasi bertujuan untuk terlibat dalam suatu kegiatan, yang diharapkan tidak merugikan orang lain tetapi harus dapat memberikan sumbangan
pikiran untuk kemajuan kelompok yang diikuti. f.
Keterlibatan anggota dengan tujuan yang dicapai Setiap anggota berpartisipasi tidak boleh melakukan sesuatu sesuka
hatinya karena dalam suatu kelompok mempunyai tujuan yang harus dicapai sehingga anggota kelompok harus melaksanakan kegiatan sesuai
yang ingin dicapai.
4. Bentuk-bentuk Partisipasi