Keanggotaan BAZNAS juga telah dijelaskan dalam pasal 8 Undang undang No. 23 Tahun 2011 bahwa BAZNAS dipimpin oleh ketua dan seorang
wakil ketua, yang terdiri dari 11 sebelas orang anggota terdiri atas 8 delapan orang dari unsur masyarakat dan 3 tiga orang dari unsur
pemerintah.
1. Fungsi dan Tugas Pokok organisasi pengelola zakat
LAZ dan BAZNAS yang dulunya sejajar dan sama dalam tugas dan fungsi kini berbeda. Secara tegas dalam pasal 6 Undang Undang zakat Undang
Undang Nomor 23 Tahun 2011 mengatur tentang tugas BAZNAS yakni BAZNAS merupakan lembaga yang berwenang melakukan tugas
pengelola zakat secara nasional. Sementara pada pasal 7 Undang undang zakat tersebut mengatur fungsi BAZNAS dalam pengelolaan zakat secara
nasional, yakni menyelenggarakan fungsi: a.
Perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat b.
Pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat c.
Pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat d.
Pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat. Sedangkan LAZ memiliki peran yang tidak jauh berbeda dengan tugas
pokok sebelumnya, yaitu mengumpulkan, mendistribusikan dan
mendayagunakan zakat sesuai dengan ketentuan agama namun cenderung bersifat membantu BAZNAS.
11
E. Posisi KUA Dalam Pengelolaan Zakat
KUA ssebagai lembaga Negara yang bergerak dibidang keagamaan pada tingkat Kecamatan, selain menjalankan fungsinya sebagai lembaga
pencatat nikah juga memiliki fungsi lain yaitu salah satunya dalam pengelolaan zakat. Adapun posisi KUA Kecamatan dalam hal pengelolaan
zakat menurut Undang undang Nomor 38 Tahun 1999 dan Keputusan Menteri Agama RI Nomor 373 Tahun 2003 tentang pelaksanaan Undang
undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat, KUA kecamatan sebagai badan amil zakat menurut yang dibentuk oleh pemerintah mulai dari
tingkat Kabupaten sampai tingkat kecamatan, yang selanjutnya disingkat dengan BAZDA dan BAZCAM.
Adapun yang melatar belakangi pembentukan Badan Amil Zakat BAZ yaitu:
12
a. Daerah Kabupaten oleh Bupati atas usul Kepala Kantor Urusan
Departemen Agama Kabupatenkota. b.
Kecamatan oleh Camat atas usul Kantor Urusan Agama tingkat Kecamatan. Pengurusan BAZ terdiri dari unsur masyarakat muslim dan
unsur pemerintah.
11
Pasal 17 Undang Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat.
12
Pasal 2 Keputusan Menteri Agama Nomor 373 Tahun 2003 Tentang Pelaksanaan Undang Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat.