Sejarah Kantor Urusan Agama KUA Kecamatan Limo Fungsi dan Tugas Kantor Urusan Agama KUA

kepengurusan BAZ, pengelolanya adalah staf­ staf kecamatan sampai kelurahan, jadi secara otomatis siapapun yang jadi Kepala KUA akan menadi sekertaris umum dalam BAZ Kecamatan. Jadi sebatas itu aja. Mengenai pelaporannya itupun dilaporkan kepada BAZ tingkat kota. Sedangkan menurut undang­ undang No. 23 Tahun 2011 peran itu dihilangkan, jadi BAZ terakhir hanya sampai tingkat Kota saja. adi tingkat kecamatan sudah tidak ada, tapi pihak BAZ tingkat kota berhak membentuk UPZ unit pengumpul zakat di wilayah kota itu. Jadi KUA pun menjadi semacam UPZ unit pengumpul zakat, dan pelaporannya pun masuk ke tingkat kota. Dan zakat yang dikelolla oleh kita itu biasanya memang zakat fitrah, dan kita juga menggunakan perpanjangan tangan dari P3N amil, nah itu biasanya mitra kerja kita, kita minta bantuan mereka untuk semacam memberikan laporan saja, laporan tertulis tentang kumpulan zakat fitrah. Sementara zakat mal biasanya langsung di laporkan ke BAZ tingkat Kota. 3 Menurut beliau yang menjadi alasan kenapa UPZ masih mengelola atau menyalurkan zakat adalah kurang adanya pemahaman tentang tugas UPZ itu sendiri. Karna sesuai dengan pasal 1 ayat 9 Undang­Undang No. 23 Tahun 2011 bahwasanya Unit Pengumpul Zakat yang selanjutnya disingkat UPZ adalah satuan organisasi yang dibentuk oleh BAZNAS untuk membantu pengumpulan zakat. Jadi hanya mengumpulkan. 3 Wawancara langsung dengan Bapak Saiful Millah pegawai KUA Kecamatan Limo Senin, 14 September 2015

C. Analisis Penulis

Pada pasal 6 ayat 2 Undang­ undang No. 38 Tahun 1999 Tentang pengelolaan zakat dijelaskan bahwa pembentukan badan amil zakat di tingkat Kecamatan dibentuk oleh camat atas usul Kantor Urusan Agama KUA. Jadi untuk implementasi undang­undang No. 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat di KUA Kecamatan Limo ada yang sudah sesuai yaitu peran KUA hanya mengusulkan kepada camat dalam pembentukan badan amil zakat tingkat kecamatan, dan ada juga yang kurang sesuai yaitu dalam undang­ undang tersebut tidak mencantumkan bahwa KUA memiliki peran sebagai pengawas tapi narasumber menjelaskan bahwa KUA juga sebagai pengawas. Untuk implementasi undang­undang No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat di KUA Kecamatan Limo ada yang sudah sesuai dengan undang­undang dan ada juga yang belum sesuai, untuk yang sudah sesuai yaitu kewenangan KUA yang sebelumnya dihapuskan, yaitu bukan lagi megusulkan kepada camat untuk pembentukan badan amil zakat tingkat kecamatan tetapi sudah berubah menjadi UPZ unit pengumpul zakat. Sedangkan untuk yang tidak sesuai dengan undang­undang adalah kewenangan UPZ itu sendiri. di dalam Undang­Undang No. 23 Tahun 2011 pasal 1 ayat 9 dijelaskan bahwasanya unit pengumpul zakat yang disingkat UPZ adalah satuan organisasi yang dibentuk oleh BAZNAS untuk membantu pengumpulan zakat, jadi tugasnya hanya mengumpulkan zakat saja, tapi pada kenyataannya sesuai dengan penjelasan para narasumber ternyata mereka