Tujuan Zakat Tujuan, Hikmah Dan Manfaat Zakat

tahunke ­9 Hijriyah Allah SWT menurunkan ayat 60 surat al­Taubah di Madinah. 27 Ayat tersebut menjelaskan secara rinci mengenai orang­ orang yang berhak menerima zakat. Ayat dimaksud ialah: Artinya: sesungguhnya zakat- zakat ituhanyalahuntuk orang- orang fakirorang- orang miskin, pengurus- pengurus zakat, muallaf yang dibujukhatinya, untuk memerdekakan budak, orang- orang yang berhutang, untukjalan Allah dan orang- orang yang sedangdalamperjalanan, sebagaisesuatuketetapan. QS 9: 60yang diwajibkan Allah; dan Allah MahaMengetahuilagiMahaBijaksana Ayat di atas menunjukkan bahwa orang yang berhak menerima zakat terdiri dari delapan golongan yaitu sebagai berikut: 1. Orang Fakir Para ulama tidak sependapat dalam memberi definisi terhadap terminologi fakir. Ulama Mazhab Syafi‟I dan Maliki mendefinisikannya sebagai orang yang tidak mempunyai harta dan tidak pula memiliki pekerjaan yang dapat memenuhi kebutuhan pokoknya. Dia juga tidak mempunyai suami atau anak atau saudara yang menanggung nafkahnya. 28 2. Orang Miskin 27 Rahman Ritonga dan Zainuddin, Fiqh Ibadah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002, cet. 2, h. 180 28 Wahbah Zuhayli, Al-Fiqh al-Islam waAdillatuh, Beirut: Dar al­Fikri, 1987, hal. 869 Para Ulama Fiqh yang berpendapat bahwa fakir dan miskin adalah dua kata yang mempunyai arti satu yaitu orang yang serba berkekurangan atau yang benar­ benar membutuhkan. Ada yang mengatakan bahwa dua kata itu memiliki arti yang berbeda. Mazhab Syafi‟I dan Hanbali misalnya mengatakan makna kedua istilah itu jelas berbeda. Orang fakir menurut mereka lebih parah keadaan ekonominya dari orang miskin. Orang yang fakir adalah orang yang sama sekali tidak memiliki harta dan pekerjaan. Sedangkan orang miskin adalah orang yang memiliki harta atau pekerjaan, tetapi hanya dapat menutupi sekitar limapuluh persen atau lebih dari kebutuhannya dan kebutuhan keluarga yang wajib dinafkahinya, namun tetap juga tidak mencukupi. 29 3. Amil Zakat Yang dimaksud Amil zakat adalah orang yang diberi tugas untuk pemimpin, kepala pemerintahan, atau wakilnya untuk mengambil zakat dari orang kaya, meliputi pemungut zakat, penanggung jawab, petugas penyimpanan, penggembala ternak dan pengurus administrasinya. Mereka harus terdiri dari kalangan kaum Muslimin dan bukan dari golongan yang tidak diperkenankan menerima zakat, seperti keluarga Rasulullah SAW, yaitu Bani Hasyim dan Bani Abdul Muthalib. 30 29 Wahbah Zuhayli, Al-Fiqh al-Islam, Beirut: Dar al­Fikri, 1987, hal. 879 30 Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, Terj. Khairul Amru Harahap dan masrukhin,Jakarta; Cakrawala Publishing, 2011, jilid. 2, h.142