Rikaz adalah harta terpendam dari zaman dahulu atau bisa disebut dengan harta karun. Termasuk didalamnya harta yang
ditemukan dan tidak ada yang mengaku sebagai pemiliknya. Termasuk dalam rikaz yaitu harta yang diperoleh dari hasil undian
atau kuis berhadiah. Oleh sebab itu jika hasil tersebut memenuhi criteria zakat wajib dizakati sebesar 20 15.
6. Zakat Profesi dan Zakat Wiraswasta
Wiraswasta yang dimaksud disini ialah pekerjaan yang tidak terikat dengan Negara, seperti pekerjaan dokter, insyinyur,
sarjana hukum, penjahit, tukang batu, dan lain lain. Adapun pekerjaan yang terkait dan terikat dengan pemerintah atau yayasan
dan badan usaha umum atau khusus ialah yang para pegawainya menerima
upah bulanan.
Penghasilan yang
diperoleh wiraswastawan atau pegawai negeri itu dikenal dalam fiqih dengan
istilah al-mal almustafad.
52
Pengertian Profesi menurut Yusuf Qardhawi adalah kegiatan atau pekerjaan yang penghasilan atau pendapatannya diusahakan
melalui keahliannya seperti dokter, arsitek, dan lainlain . Sedangkan menurut Wahbah Zuhaily Profesi adalah kegiatan
penghasilan atau pendapatan yang diterima seseorang melalui usaha sendiri, seperti dokter, insinyur, dan lainlain.
52
Yusuf al Qardhawi, Fiqh al-Zakat, h. 487
Landasan zakat profesi itu sendiri adalah QS. Adz Dzariyat: 19
Artinya: Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat
bahagian.
Adapun nisab, waktu dan kadar zakat profesi tergantung
pada qiyas analogi yang dilakukan. Pertama, Jika dianalogikan pada zakat perdagangan maka kadar, nisab dan waktunya sama
dengannya, sama pula dengan zakat emas dan perak. Nisabnya 85 gram emas, kadarnya 2,5 dan waktunya setahun sekali setelah
dikurangi kebutuhan pokok. Kedua, jika dianalogikan pada zakat pertanian, nisabnya 653 kg padi, kadarnya 5 dan waktunya
dikeluarkan pada setiap mendapatkan gaji. Ketiga, jika dianalogikan pada zakat rikaz, maka zakatnya sebesar 20 tanpa
ada nisab, dan dikeluarkan pada saat menerimanya.
53
Dari penjelasan di atas penulis dapat memberikan kesimpulan bahwasanya zakat itu wajib bagi seluruh umat muslim
di dunia, karena perintah zakat itu sendiri sudah dijelaskan di dalam Al
Qur‟an dan Hadits. Oleh karena itu wajib bagi setiap muslim untuk bersyukur kepada Allah atas nikmat harta yang telah
dianugerahkan. Salah satu caranya adalah dengan menunaikan zakat dari harta tersebut.
53
Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, Jakarta: Gema Insani, 2002, h. 96