15
BAB II TINJAUAN TEORITIS TENTANG ZAKAT
A. Definisi Zakat
Asal kata zakat adalah zaka’ yang artinya tumbuh, suci, dan
berkah.
1
Kata zakat juga diambil dari lafazh ةاكزلا yang maknanya adalah
berkembang, suci dan berkah.
2
Zakat dalam kamus besar Bahasa Indonesia juga diartikan sebagai jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama
Islam dan diberikan kepada golongan yang berhakmenerimanya menurut ketentuan yan
g telah ditentukan oleh syara‟, Salah satu rukun Islam yang mengatur harta yang wajib dikelurkan kepada mustahik.
3
Dalam kitab Fiqih, zakat menurut bahasa artinya keberkahan, kesuburan, kesucian, atau kebaikan. Sedangkan secara istilah zakat adalah
harta atau makanan pokok yang wajib dikeluarkan seseorang untuk orang orang yang membutuhkan. Zakat mengandung keberkahan dan kebaikan,
sehingga harta akan menjadi suci dan tumbuh subur.
4
zakat juga sebutan atas segala sesuatu yang dikelurkan oleh seseorang sebagai kewajiban
1
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah, Terj. Khairul Amru Harahap dan masrukhin,Jakarta; Cakrawala Publishing, 2011, h.56
2
Syaikh asSayyidSabiq, Panduan Zakat Menurut Al- Qur’an dan As- Sunnah, Terj. Beni
Sarbeni, Bogor; Pustaka Ibnu Katsir, 2005, cet. 1, h. 1
3
Tim Penyusun, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2008, Ed. 4, h.1569
4
Ahsin W Alhafidz, Kamus Fiqh, Jakarta: Amzah, 2013, cet.1, h.244
kepada Allah Swt, kemudian diserahkan kepada orang orang miskin atau orang orang yang berhak menerimanya.
5
Di dalam Ensiklopedi Indonesia, zakat juga didefinisikan sebagai jumlah harta tertentu yang dikeluarkan dan diberikan kepada golongan
golongan yang berhak menerimanya menurut yang telah ditetapkan syara‟dalam surat At Taubah: 60.
6
Dalam Ensiklopedi Fiqih Wanita juga dijelskan bahwa zakat adalah jumlah tertentu dari harta tertentu yang dikeluarkan pada waktu
tertentu kepada sekelompok orang tertentu.
7
Senada dengan definisidefinisi di atas, zakat juga diartikan sebagai satu nama yang diberikan untuk harta yang dikeluarkan oleh
seorang manusia sebagai hak Allah Ta‟ala yang diserahkan kepada orang orang fakir. Dinamakan zakat karena didalamnya terdapat harapan akan
adanya keberkahan, kesucian jiwa, dan berkembang di dalam kebaikan.
8
Dalam buku yang lain juga dijelaskan bahwa zakat menurut bahasa mempunyai beberapa arti, yaitu al- barakatu
“keberkahan”, al- namaa
“pertumbuhan dan perkembangan”, ath- thaharatu “kesucian”, dan ash- shalahu
“keberesan”.
9
Sedangkan secara istilah, zakat itu adalah bagian dari harta dengan persyaratan tertentu, yang Allah Swt mewajibkan
5
Sayyid Sabiq, Fikih Sunnah,Terj. Khairul Amru Harahap, Jakarta: Cakrawala Publishing, 2011, h. 56
6
Tim Penyusun, Ensiklopedi Indonesia, Jakarta: PT Ichtiar Baru – Van Hoeve, h. 4023
7
Abu Malik Kamal, Ensiklopedi Fiqih Wanita, Bogor: Pustaka Ibnu Katsir, 2007, jilid 1, cet 1, h. 417
8
Syaikh asSayyidSabiq,Panduan Zakat, Bogor; Pustaka Ibnu Katsir, 2005, cet. 1, h. 1
9
Didin Hafidhuddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern, mengutip dari Majma Lughah al
„Arabiyyah, Jakarta: Gema Insani, 2002, h. 7