Fungsi Organisasi Pengelolaan Zakat Menurut Undang- Undang No. 38 Tahun

C. Alasan diberlakukannya Undang- Undang No. 23 tahun 2011

Alasan diberlakukannya Undang­ Undang No. 23 Tahun 2011 yang merupakan hasil amandemen Undang­ undang No. 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat, merupakan salah satu kemajuan dalam penerapan prinsip­ prinsip syariah ke dalam hukum positif. Namun demikian pelaksanaan Undang­ undang No. 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat dirasakan masih belum optimal untuk mengakomodir penyelenggaraan kewaiban zakat dalam sistem yang professional. Karenanya, undang­ undang tersebut sudah tidak sesuai dengan perkembangan kebutuhan hukum dalam masyarakat sehingga perlu diganti. Berdasarkan alasan tersebut Komisi VIII DPR melakukan usul inisiatif perubahan terhadap Undang­ undang tentang pengelolaan zakat agar kebijakan pengelolaan zakat dapat dilakukan secara terarah, terpadu, dan terkoordinasi dengan baik serta disesuaikan dengan kebutuhan saat ini, adapaun terkait dengan permasalahan ini agar Undang­ undang No. 23 Tahun 2011 ini dapat berlaku efektif sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat tersebut. Adapun menurut Ahmad Juwaini Undang­ undang No. 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat telah berlaku selama 12 tahun. Undang­ undang No. 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat ini dinilai memiliki banyak kekurangan dan amat ringkas. Undang­ undang No. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat juga tidak memiliki peraturan pemerintah. Karena undang­ undang tersebut hanya menyebutkan bahwa aturan turunannya diatur dalam peraturan menteri. Sudah lama dirasakan dan diusulkan agar undang­ undang No. 38 Tahun 1999 tentang pengelolaan zakat direvisi atau diamandemen. 9

D. Organisasi Pengelolaan Zakat Menurut Undang- Undang No. 23 Tahun

2011 Organisasi pengelola zakat adalah institusi yang bergerak di bidang pengelolaan dana zakat, infaq, dan shadaqah. Pada zaman Rasulullah SAW, dikenal sebuah lembaga yang disebut baitul maal. Baitul maal ini memiliki tugas dan fungsi mengelola keuangan Negara. Sumber pemasukannya berasal dari dana zakat, infaq, ghanimah, dan lain­ lain. Sedangkan penggunaannya untuk asnaf mustahiq yang telah ditentukan, untuk kepentingan dakwah, pendidikan, pertahanan, kesejahteraan sosial, pembuatan infrastruktur, dan lain­ lain. 10 Di Indonesia sesuai yang diatur oleh pemerintah menurut Undang­ undang No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat. Badan Amil Zakat Nasional BAZNAS dan Lembaga Amil Zakat LAZ merupakan organisasi pengelola zakat. BAZNAS adalah badan pengelola zakat yang dibentuk oleh pemerintah, hal ini sesuai dengan makna yang terkandung pada pasal 1 poin 7 9 Ahmad Juwaini, catatan kritis Undang- undang pengelolaan zakat. Jakarta: Info zakat, 2012, ed. VII, h. 30 10 www.academia.edu9624600manajemen_lembaga_zakat_di_indonesia diakses pada tanggal 30 Agustus 2015 13.00