Al Qur‟an menggunakan beberapa terminologi untuk arti zakat
yaitu:
14
a. Al- Zakat zaka seperti pada ayat 110 surat al Baqarah:
Artinya:Dan dirikanlah shalat dan tunaikan zakat.QS 2: 110 b.
Al- Sadaqah sedekah seperti yang ditemukan pada ayat 103 surat al Taubah:
Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendoalah
untuk mereka. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. QS 9: 103
c. Al- Nafaqah infak seperti yang ditemukan pada ayat 34 surat al
Taubah:
Artinya: Dan orang- orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, maka beritahukan kepada
merekabahwa mereka akan mendapat siksa yang pedih. QS 9:34
d. Al- Haq hak seperti pada ayat 141 surat al
An‟am :
14
Rahman Ritonga dan Zainuddin, Fiqh Ibadah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002, cet. 2, h. 172
Artinya: ...dan tunaikanlah haknya dihari memetik hasilnya dengan mengeluarkan zakatnya, dan janganlah kamu berlebih-
lebihan. Allah tidak menyukai orang yang berlebih- lebihan. QS 6: 141
Para pemikir Ekonomi Islam mendefinisikan zakat sebagai harta
yang telah ditetapkan oleh pemerintah atau pejabat berwenang kepada masyarakat umum atau individual yang bersifat mengikat, final, tanpa
mendapat imbalan tertentu yang dilakukan pemerintah sesuai dengan kemampuan pemilik harta. Zakat itu dialokasikan untuk memenuhi
kebutuhan delapan golongan yang telah ditentukan oleh Al Qur‟an, serta
untuk memenuhi tuntutan politik bagi keuangan Islam.
15
Dalam Undang Undang No. 23 Tahun 2011 pasal 1 ayat 2
dijelaskan bahwa Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak
menerimanya sesuai dengan syariat Islam.
16
Dengan demikian, zakat merupakan kewajiban bagi seorang mukmin yang memenuhi syarat syariah Islam sebagai muzakki untuk
mengeluarkan sebagian pendapatan atau harta guna diberikan kepada mustahik yang telah ditetapkan syari‟ah Islam.
17
15
Gazi Inayah, Teori Komprehensip Tentang Zakat dan Pajak, Yogyakarta: PT Tiara Wacana, 2003, cet. 1, h. 35
16
Tim Penyusun, Undang- Undang R.I Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawinan Kompilasi Hukum Islam, Bandung: Citra Umbara, 2012, h.211
17
Lili Bariadi, MuhammadZen, dan M Hudri, Zakat dan Wirausaha, Jakarta: Centre For Entrepreneurship Development, 2005, cet. 1, h. 6
B. Dasar Hukum Zakat
Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dijalankan, dan dinyatakan dalam Al
Qur‟an secara bersamaan dengan sholat sebanyak 82 ayat. Pada masa permulaan Islam di Mekah, kewajiban zakat
ini masih bersifat global dan belum ada ketentuan mengenai jenis dan kadar ukuran harta yang wajib dizakati. Hal itu untuk menumbuhkan
kepedulian dan kedermawanan umat Islam. Zakat baru benar benar diwajibkan pada tahun 2 Hijriah, namun ada perbedaan pendapat
mengenai bulannya. Pendapat yang masyhur menurut ahli hadits adalah pada bulan Syawal tahun tersebut.
18
Pada tahun kedua Hijriyah, baru Allah SWT memerintahkan kewajiban zakat dengan menggunakan ungkapan atu al-zakat tunaikanlah
zakat. Seiring dengan perintah itu Nabi SAW memberikan penjelasan mengenai ketentuan ketentuannya, seperti
jenis harta yang dikenakan wajib zakat, kadar nisab, dan presentasinya.
19
Oleh karena itu zakat hukumnya wajib berdasarkan Al
Qur‟an, Sunnah, dan Ijma‟ atau kesepakatan ulama.
Berikut ini sebagian ayat ayat Al Qur‟an dan As Sunnah yang
dijadikan dasar hukum kewajiban zakat: a.
Surat An Nisa‟ ayat 77:
18
Abdul Aziz Muhammad Azzam dan Abdul Wahhab Sayyed Hawwas, Fiqh Ibadah Thaharah Shalat Zakat Puasa dan Haji, Jakarta: Amzah, 2013, cet. 3, h. 344
19
Rahman Ritonga dan Zainuddin, Fiqh Ibadah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2002, cet. 2, h. 174
Artinya: Dirikanlah shalat, dan tunaikanlah zakat. QS 3: 77 b.
Surat Al Baqarah ayat 277:
2 277
Artinya: sesungguhnya orang- orang yang beriman mengerjakan amal shaleh, mendirikan shalat, dan menunaikan zakat. Mereka
mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak adakekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.QS 2: 277
c. Surat At Taubah ayat 11:
Artinya: jika mereka kaum musyrikin bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka mereka adalah saudara- saudaramu
seagama. QS 9: 11
d. Hadits riwayat Bukhari dan Muslim dari Abdullah bin Umar:
.
20
Artinya: Islam dibangun atas lima perkara, syahadad tiada Tuhan Selain
Allah, dan
Muhammad Utusan
Allah, Menegakan
Shalat,membayar zakat, haji, dan puasa Ramadhan.H.R. Bukhari dan Muslim
e. Hadits riwayat Muslim dari Ibnu Abbas RA:
20
Muhammad bin Ismâ‟îl alBukhârî, Şahîh al-Bukhârî, Riyâ Maktabah alRusyd, 2006
h. 8 dan
Imâm Abî Husain Muslim bin Hajjâj, Şahîh Muslim, Riyâ Maktabah alRusyd,
1991,
h. 45
Artinya: dari Ibnu Abbas RA, dia berkata, Mu’adz berkata, Rasulullah mengutusku dan berpesan”Sesungguhnya kamu akan mendatangi
suatu kaum darigolongan ahli kitab, maka serulah mereka untuk bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allahdan Aku adalah utusan Allah.
Jika mereka menurutinya, maka sampaikan kepada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka shalat lima waktu sehari semalam. Jika
mereka menaatinya, maka sampaikan kepada mereka bahwaAllah telah mewajibkan membayarzakat dari harta orang kaya diantara
mereka untuk dibagikan kepada fakir miskin dari golongan mereka juga. Jika mereka patuh atas kewajiban itu padamu, maka hati-
hatilah kamu terhadap harta mereka yang sangat mulia bagi mereka. Hindarilah doa orang yang terzalimi, karena antara doa orang yang
dizhalimi dan Allah tidak ada penghalang.
Muslim 13738
f. Dalil Ijma‟
Setelah Nabi SAW wafat, maka pimpinan pemerintahan dipegang oleh Abu Bakar al Shiddiq sebagai Khalifah pertama. Pada saat itu
timbul gerakan sekelompok orang yang menolak membayar zakat
mani‟ alzakah kepada Khalifah. Khalifah mengajak para sahabat lainnya untuk bermufakat memantapkan pelaksanaan dan penerapan
zakat dan mengambil tindakan tegas untukmenumpas orang orang
21
Imâm Abî Husain Muslim bin Hajjâj, Şahîh Muslim, Riyâ Maktabah alRusyd,
1991
h. 50
yang menolak membayar zakat dengan mengkategorikan mereka sebagai orang murtad.
22
Dari uraian nash di atas dapat dipahami mengenai kewajiban mengeluarkan zakat. Pemahaman ini berdasarkan kepada kejelasan sighat
berupa redaksi dalam bentuk fi‟il amar yang berarti kewajiban perintah dan dilalah
berupa petunjuk dalil yang bersifat qothi‟i.
C. Tujuan, Hikmah Dan Manfaat Zakat
1. Tujuan Zakat
Zakat merupakan ibadah yang mengandung dua dimensi, ialah dimensi hablum minallah dan hablum minannas. Ada beberapa tujuan
yang ingin dicapai oleh Islam dibalik kewajiban zakat adalah sebagai berikut:
23
a. Mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari
kesulitan hidup dan penderitaan. b.
Membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh gharim, ibnusabil san mustahiq dan lain lainnya.
c. Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat Islam
dan manusia pada umumnya. d.
Menghilangkan sifat kikir pemilik harta kekayaan.
22
Abdurrachman Qadir, Zakat Dalam Dimensi Mahdhah, mengutip dari al- Zakah wa Tathbigatuha al-
Mu’ashirah Daral- WathanJakarta: Srigunting, 2001, Cet. 2, h.49
23
ElsiKartika Sari, PengantarHukum Zakat, Jakarta: CikalSakti : 2007, h. 12