secara rata pada seluruh lantai kemudian lapisan tersebut disemprot dengan cairan yang didalamnya terdapat unsur bakteri positifEM4. Lapisan
selanjutnya adalah pemberian arang kayu dan arang padi dengan tujuan menjaga kelembaban kandang, pemberian micro -organisme dilakukan
kembali. Lapisan ketiga adalah jerami kering dan serbuk kayu yang berfungsi menahan feses ayam. Seluruh proses fermentasi ditentukan oleh kualitas
mikroorganisme. Hasil dari fermentasi kandang tersebut akan memicu pertumbuhan
jamur yang dapat dikonsumsi oleh ternak dan menimbulkan bakteri baik di dalam kandang guna menjaga ekosistem kandang terjaga dari serangan
penyakit yang dapat menular pada ayam. Fermentasi kandang ini juga berfungsi menjaga biologi tanah agar tidak tercemar begitu juga dengan
udara, sehingga udara tidak berbau kotoran ayam yang berasal dari dalam kandang. Waktu yang dibutuhkan untuk proses fermentasi sekitar 2 minggu
sebelum kandang dapat digunakan.
b. Fermentasi Pakan
Pakan yang dibutuhkan oleh ayam dibedakan menjadi 3 bagian yang disesuaikan dengan kebutuhan ayam pada setiap masa pertumbuhan
berdasarkan umur. Proses pembuatan pakan yaitu keseluruhan campuran difermentasi memanfaatkan bakteri positif Lactobacillus untuk mendapatkan
gizi dan nutrisi pakan yang dibutuhkan oleh ayam. Bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat pakan dengan kualitas organik antara lain:
Universitas Sumatera Utara
1. Bungkil kedelai. 2. Bungkil kelapa.
3. Tepung ikan. 4. Tepung tulang.
5. Jagung. 6. Azolla.
7. Buah-buahan dan sayuran tidak layak konsumsi. 8. Dedakbekatul.
Bibit ayam dengan umur 1-14 hari brooding dalam pertumbuhannya membutuhkan nutrisi dengan kandungan protein 25 dan energi 3.050 kkal
kg. Pakan tersebut dapat diperoleh dari olahan azolla kering, jagung giling dan bungkil kedelai. Sedangkan pakan untuk ayam berumur 2 -4 minggu
starter akan diberikan pakan olahan buah-buahan dan sayuran fermentasi dan dicampur dengan jagung giling, bungkil kelapa, tepung tulang dan dedak
untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat 3.100kkalkg, protein dan zat besi. Setelah ayam memasuki umur 4-7 minggu fase finisher, konsentrasi
pemberian pakan sudah stabil dengan kandungan nutrisi 19 dan energi 3.000 kkalkg sampai pada proses panen dilaksanakan.
c. Manajemen Pemeliharaan
Sebelum anak ayamDOC akan dimasukkan dalam kandang fermentasi fase starter, ayam pada fase brooding diberi induk buatan menggunakan
panas buatan dari lampu yang telah disediakan dan ditempatkan dalam kandang berbentuk kotak yang bertujuan untuk memberikan kehangatan dan
Universitas Sumatera Utara
kenyamanan yang optimal dengan prinsip mengkondisikan anak ayam merasa berada dalam induk alami. Proses ini dilakukan sampai anak ayam berumur
1-2 minggu. Selanjutnya ayam akan dipindahkan ke dalam kandang pembesaran dan indukan buatan masih dilakukan dengan menyesuaikan
kondisi cuaca pada saat itu. Manajemen kandang harus dengan prinsip all in all out yaitu pemeliharaan berdasarkan usia sama.
Proses selanjutnya adalah fase starter, setelah anak ayam berumur 2 minggu, ayam dimasukkan dalam kandang pembesaran lengkap dengan
fasilitas fermentasi. Ayam akan dipelihara dalam kandang ini sampai ayam berumur 4 minggu. Setelah usia ayam mencapai 4 minggu ayam akan
dipindah ke kandang pembesaran lainnya dengan memisahkan antara ayam betina dan ayam jantan, hal ini dilakukan untuk mencegah perlambatan
pertumbuhan dan kanibalisme. Fase finisher 4-7 minggu ayam sudah memasuki fase pertumbuhan optimal, pada minggu ke-7 ayam memasuki usia
panen, diharapkan bobot ayam sudah mencapai 800 -900gr agar ayam siap di panen
Dalam proses budidaya, perlu dilaksanakan manajemen pemeliharaan yaitu dengan memperhatikan proses pertumbuhan setiap harinya dengan
mencatat recording setiap kegiatan yang dilaksanakan dan kondisi aktual peliharaan. Hal ini dapat membantu dalam menentukan standar produksi yang
sesuai dengan prnsip peternakan organik. Standar produksi itu sendiri mengacu pada pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan
Feed Convention RatioFCR, dan deplesi mortalitas dengan apkir.
Universitas Sumatera Utara
Penetapan standar produksi didasari oleh perlakuan terhadap ayam dengan pertimbangan beberapa aspek, diantaranya:
1 Bobot Badan dan Keseragaman Bobot badan merupakan berat ternak pada waktu tertentu. Bobot ayam
dapat diketahui melalui penimbangan sampel 5 -10, rata-rata bobot ayam
akan menentukan
keseragaman bobot
secara menyeluruh,semakin tinggi keseragaman bobot ayam mengindikasikan
kesehatan dan keberhasilan pemeliharaan. 2 Konsumsi pakan dan Feed Covertion Ratio FCR
Konsumsi pakan setiap ekor ayam per hari dihitung untuk mengetahui total jumlah pakan yang dibutuhkan selama proses budidaya.
Perhitungan ini tentu mengarah pada pengalokasian dana untuk memenuhi kebutuhan pakan setiap periodenya. Sedangkan FCR
menunjukkan efisiensi pakan yang dikonversi menjadi bobot badan. Semakin rendah nilai FCR semakin baik.
3 Deplesi Merupakan gabungan dari mortalitas kematian dan ayam yang apkir
saat pemeliharaan. Faktor ini menentukan banyaknya ayam saat panen. Semakin rendah deplesi, semakin besar keuntungan yang akan
diperoleh peternak.
Universitas Sumatera Utara
4.2.1.5 Aspek Pemasaran
Pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelakasanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa dalam rngka
mencapai tujuan individu dan organisasi. Proses pemasaran terkait pada pemilihan target pasar segmenting, targetting, positioning, dan bauran pemasaran produk,
harga, saluran distribusi, dan promosi. Berdasarkan hasil penelitian, peternak PPPM-HKI merupakan produsen
dari usaha ayam kampung organik yang memasarkan produk secara langsung kepada pedagang besar pengumpul dan pedagang kecil pengecer. Selain itu
lembaga juga berperan sebagai lembaga pemasaran hasil produksi anggota terutama kepada anggota dengan skala peternakan kecil dan menengah, hal ini
dilakukan demi mencegah terjadinya persaingan diantara anggota dampingan dalam pemasaran produk. Sedangkan untuk peternak skala besar, lembaga
berperan sebagai penghubung dengan pedagang pengumpul ayam atau pihak lain seperti restoran, rumah makan dan usaha penjualan makanan berbahan baku ayam
kampung lainnya. Kelemahan yang dimiliki oleh lembaga dalam memasarkan produk adalah, belum bisa memasuki pasar modern seperti swalayan dan
supermarket di kota-kota besar.
a. Segementasi Pasar Segmenting
Segmentasi pasar merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh suatu usaha dalam sebuah industi dengan persaingan yang sangat kompetitf.
Segmentasi sendiri merupakan proses membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang dibedakan berdasarkan kebutuhan, karakteristik, tingkah laku
Universitas Sumatera Utara
sehingga membutuhkan produk yang berbeda. Segementasi pasar yang dilakukan lembaga PPPM-HKI dalam strategi pemasarannya adalah dengan membagi pasar
menjadi 3 kelompok yang didasari oleh segmen psikografis dan demografis konsumen, yaitu:
Kebutuhan akan daging ayam kampung merupakan bahan konsumsi yang dapat dikonsumsi oleh segala usia, ras, agama dan
pekerjaan. Gaya hidup sehat dan alami, merupakan hal yang menarik untuk
dikaji sekaligus peluang dalam pemasaran ayam kampung organik. Gaya hidup sehat dan alami mempengaruhi kecenderungan
konsumen untuk memilih dan membeli bahan makanan yang alami, sehat, segar, dan aman untuk dikonsumsi,selain itu juga
untuk menunjukkan dan meningkatkan kelas sosial. Budaya konsumsitingkah laku, pembagian pasar berdasarkan
tingkah laku dipengaruhi oleh budaya masyarakat dalam mengkonsumsi ayam kampung terutama dalam acara adat istiadat
dalam kebudayaan batak Simalungun.
b. Target Pasar targetting