Aspek Produksi Analisis Lingkungan Internal

Dengan adanya pola kemitraan tersebut, peternak dapat dengan mudah mencari solusi untuk setiap permasalahan yang ditemui. Pola kemitraan ini juga bertujuan untuk melindungi kepentingan dan kemungkinan tersebarnya dengan mudah informasi yang hanya perlu diketahui oleh setiap anggota. Hal ini merupakan modal yang sangat penting dalam budidaya ayam kampung organik. Keahlian dan keterampilan yang dimiliki merupakan aset penting bagi lembaga dan anggotanya sehingga terdapat perbedaan antara peternak ayam kampung organik dengan peternak ayam kampung lainnya. Sedangkan tenaga kerja yang dipekerjakan dalam mengurusi peternakan induk di training center adalah tenaga kerja terdidik dan terlatih yang berasal dari masyarakat sekitar, sehingga peran lembaga dalam menyerap tenaga kerja untuk mengurangi angka penganguran yang ada di desa tempat training center berada. Demikian juga yang dilakukan oleh peternak skala besar yang dimiliki oleh bapak Darwin Girsang, beliau mempekerjakan karyawan 3 orang yang juga berasal dari masyarakat skitar kecamatan Siantar Permai tempat peternakan berada.

4.2.1.4 Aspek Produksi

Kegiatan produksi yang dilakukan adalah budidaya ayam kampung secara intensif dengan prinsip organik melalui pendekatan bioteknologi dengan pemanfaatan mikroorganisme. Keberhasilan budidaya ditentukan oleh standard kandang dengan fasilitas fermentasi yang dimiliki, kualitas kandungan nutrisi pakan hasil fermentasi dan manajemen pemeliharaan yang tepat. Adapun kelemahan yang dimiliki lembaga dan anggota adalah volume Universitas Sumatera Utara produksi yang masih rendah. perubahan iklim dan wabah penyakit hewan ternak merupakan faktor terbesar yang mengakibatkan pro duksi menurun. Kegiatan pembudidayaan ayam kampung organik yang dilakukan meliputi:

a. Persiapan Kandang Fermentasi

Hal pertama yang dilakukan dalam proses budidaya adalah dengan mendirikan bangunan kandang dengan luas 6m 2 . Kandang dibuat setinggi 3m agar sirkulasi udara terjaga. Jenis kandang yang digunakan adalah jenis postal yaitu berlantai tanah. Penerapan prinsip organik pada proses budidaya dimulai dari pembuatan lantai kandang dengan lapisan bahan -bahan organik yang difermentasi dengan memanfaatkan bakteri positif sebagai mikroorganisme pengurai. Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam membuat lapisan fermentasi lantai kandang yaitu: 1. Fermented juice yang berasal dari potongan buah pepaya, nenas, pisang dan buah-buahan lain yang tidak layak dikomsumsi manusia. 2. Jerami kering. 3. Serbuk gergajisekam 4. Sekam padi 5. Arang padi dan arang kayu 6. Bakteri Positif Pembuatan lapisan fermentasi kandang yang terdiri dari lapisan potongan buah-buahan dan sayuran yang tidak layak konsumsi, disebarkan Universitas Sumatera Utara secara rata pada seluruh lantai kemudian lapisan tersebut disemprot dengan cairan yang didalamnya terdapat unsur bakteri positifEM4. Lapisan selanjutnya adalah pemberian arang kayu dan arang padi dengan tujuan menjaga kelembaban kandang, pemberian micro -organisme dilakukan kembali. Lapisan ketiga adalah jerami kering dan serbuk kayu yang berfungsi menahan feses ayam. Seluruh proses fermentasi ditentukan oleh kualitas mikroorganisme. Hasil dari fermentasi kandang tersebut akan memicu pertumbuhan jamur yang dapat dikonsumsi oleh ternak dan menimbulkan bakteri baik di dalam kandang guna menjaga ekosistem kandang terjaga dari serangan penyakit yang dapat menular pada ayam. Fermentasi kandang ini juga berfungsi menjaga biologi tanah agar tidak tercemar begitu juga dengan udara, sehingga udara tidak berbau kotoran ayam yang berasal dari dalam kandang. Waktu yang dibutuhkan untuk proses fermentasi sekitar 2 minggu sebelum kandang dapat digunakan.

b. Fermentasi Pakan

Pakan yang dibutuhkan oleh ayam dibedakan menjadi 3 bagian yang disesuaikan dengan kebutuhan ayam pada setiap masa pertumbuhan berdasarkan umur. Proses pembuatan pakan yaitu keseluruhan campuran difermentasi memanfaatkan bakteri positif Lactobacillus untuk mendapatkan gizi dan nutrisi pakan yang dibutuhkan oleh ayam. Bahan baku yang dibutuhkan untuk membuat pakan dengan kualitas organik antara lain: Universitas Sumatera Utara 1. Bungkil kedelai. 2. Bungkil kelapa. 3. Tepung ikan. 4. Tepung tulang. 5. Jagung. 6. Azolla. 7. Buah-buahan dan sayuran tidak layak konsumsi. 8. Dedakbekatul. Bibit ayam dengan umur 1-14 hari brooding dalam pertumbuhannya membutuhkan nutrisi dengan kandungan protein 25 dan energi 3.050 kkal kg. Pakan tersebut dapat diperoleh dari olahan azolla kering, jagung giling dan bungkil kedelai. Sedangkan pakan untuk ayam berumur 2 -4 minggu starter akan diberikan pakan olahan buah-buahan dan sayuran fermentasi dan dicampur dengan jagung giling, bungkil kelapa, tepung tulang dan dedak untuk memenuhi kebutuhan karbohidrat 3.100kkalkg, protein dan zat besi. Setelah ayam memasuki umur 4-7 minggu fase finisher, konsentrasi pemberian pakan sudah stabil dengan kandungan nutrisi 19 dan energi 3.000 kkalkg sampai pada proses panen dilaksanakan.

c. Manajemen Pemeliharaan

Sebelum anak ayamDOC akan dimasukkan dalam kandang fermentasi fase starter, ayam pada fase brooding diberi induk buatan menggunakan panas buatan dari lampu yang telah disediakan dan ditempatkan dalam kandang berbentuk kotak yang bertujuan untuk memberikan kehangatan dan Universitas Sumatera Utara kenyamanan yang optimal dengan prinsip mengkondisikan anak ayam merasa berada dalam induk alami. Proses ini dilakukan sampai anak ayam berumur 1-2 minggu. Selanjutnya ayam akan dipindahkan ke dalam kandang pembesaran dan indukan buatan masih dilakukan dengan menyesuaikan kondisi cuaca pada saat itu. Manajemen kandang harus dengan prinsip all in all out yaitu pemeliharaan berdasarkan usia sama. Proses selanjutnya adalah fase starter, setelah anak ayam berumur 2 minggu, ayam dimasukkan dalam kandang pembesaran lengkap dengan fasilitas fermentasi. Ayam akan dipelihara dalam kandang ini sampai ayam berumur 4 minggu. Setelah usia ayam mencapai 4 minggu ayam akan dipindah ke kandang pembesaran lainnya dengan memisahkan antara ayam betina dan ayam jantan, hal ini dilakukan untuk mencegah perlambatan pertumbuhan dan kanibalisme. Fase finisher 4-7 minggu ayam sudah memasuki fase pertumbuhan optimal, pada minggu ke-7 ayam memasuki usia panen, diharapkan bobot ayam sudah mencapai 800 -900gr agar ayam siap di panen Dalam proses budidaya, perlu dilaksanakan manajemen pemeliharaan yaitu dengan memperhatikan proses pertumbuhan setiap harinya dengan mencatat recording setiap kegiatan yang dilaksanakan dan kondisi aktual peliharaan. Hal ini dapat membantu dalam menentukan standar produksi yang sesuai dengan prnsip peternakan organik. Standar produksi itu sendiri mengacu pada pertambahan bobot badan, konsumsi pakan, konversi pakan Feed Convention RatioFCR, dan deplesi mortalitas dengan apkir. Universitas Sumatera Utara Penetapan standar produksi didasari oleh perlakuan terhadap ayam dengan pertimbangan beberapa aspek, diantaranya: 1 Bobot Badan dan Keseragaman Bobot badan merupakan berat ternak pada waktu tertentu. Bobot ayam dapat diketahui melalui penimbangan sampel 5 -10, rata-rata bobot ayam akan menentukan keseragaman bobot secara menyeluruh,semakin tinggi keseragaman bobot ayam mengindikasikan kesehatan dan keberhasilan pemeliharaan. 2 Konsumsi pakan dan Feed Covertion Ratio FCR Konsumsi pakan setiap ekor ayam per hari dihitung untuk mengetahui total jumlah pakan yang dibutuhkan selama proses budidaya. Perhitungan ini tentu mengarah pada pengalokasian dana untuk memenuhi kebutuhan pakan setiap periodenya. Sedangkan FCR menunjukkan efisiensi pakan yang dikonversi menjadi bobot badan. Semakin rendah nilai FCR semakin baik. 3 Deplesi Merupakan gabungan dari mortalitas kematian dan ayam yang apkir saat pemeliharaan. Faktor ini menentukan banyaknya ayam saat panen. Semakin rendah deplesi, semakin besar keuntungan yang akan diperoleh peternak. Universitas Sumatera Utara

4.2.1.5 Aspek Pemasaran

Pemasaran merupakan proses perencanaan dan pelakasanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan distribusi gagasan, barang dan jasa dalam rngka mencapai tujuan individu dan organisasi. Proses pemasaran terkait pada pemilihan target pasar segmenting, targetting, positioning, dan bauran pemasaran produk, harga, saluran distribusi, dan promosi. Berdasarkan hasil penelitian, peternak PPPM-HKI merupakan produsen dari usaha ayam kampung organik yang memasarkan produk secara langsung kepada pedagang besar pengumpul dan pedagang kecil pengecer. Selain itu lembaga juga berperan sebagai lembaga pemasaran hasil produksi anggota terutama kepada anggota dengan skala peternakan kecil dan menengah, hal ini dilakukan demi mencegah terjadinya persaingan diantara anggota dampingan dalam pemasaran produk. Sedangkan untuk peternak skala besar, lembaga berperan sebagai penghubung dengan pedagang pengumpul ayam atau pihak lain seperti restoran, rumah makan dan usaha penjualan makanan berbahan baku ayam kampung lainnya. Kelemahan yang dimiliki oleh lembaga dalam memasarkan produk adalah, belum bisa memasuki pasar modern seperti swalayan dan supermarket di kota-kota besar.

a. Segementasi Pasar Segmenting

Segmentasi pasar merupakan langkah awal yang harus dilakukan oleh suatu usaha dalam sebuah industi dengan persaingan yang sangat kompetitf. Segmentasi sendiri merupakan proses membagi pasar menjadi beberapa kelompok pembeli yang dibedakan berdasarkan kebutuhan, karakteristik, tingkah laku Universitas Sumatera Utara sehingga membutuhkan produk yang berbeda. Segementasi pasar yang dilakukan lembaga PPPM-HKI dalam strategi pemasarannya adalah dengan membagi pasar menjadi 3 kelompok yang didasari oleh segmen psikografis dan demografis konsumen, yaitu:  Kebutuhan akan daging ayam kampung merupakan bahan konsumsi yang dapat dikonsumsi oleh segala usia, ras, agama dan pekerjaan.  Gaya hidup sehat dan alami, merupakan hal yang menarik untuk dikaji sekaligus peluang dalam pemasaran ayam kampung organik. Gaya hidup sehat dan alami mempengaruhi kecenderungan konsumen untuk memilih dan membeli bahan makanan yang alami, sehat, segar, dan aman untuk dikonsumsi,selain itu juga untuk menunjukkan dan meningkatkan kelas sosial.  Budaya konsumsitingkah laku, pembagian pasar berdasarkan tingkah laku dipengaruhi oleh budaya masyarakat dalam mengkonsumsi ayam kampung terutama dalam acara adat istiadat dalam kebudayaan batak Simalungun.

b. Target Pasar targetting

Mengacu pada segmentasi pasar, maka target pasar dari produk ayam kampung organik ini masih fokus pada konsumen lokal yaitu disekitar daerah Kabupaten Simalungun dan Kotamadya Siantar. Hal ini diyakini dapat memberikan kontribusi yang cukup dalam proses pemasaran dilihat dari tingkat permintaan terhadap ayam kampung yang tetap stabil, misalnya, budaya Universitas Sumatera Utara masyarakat adat Batak Simalungun yang dalam perayaan upacara adat mengkonsumsi makanan berbahan ayam kampung yang disebut manuk na pinatur, menjaga kestabilan permintaan pasar. Selain itu skala hasil produksi saat ini, hanya mampu menembus kebutuhan pasar di kedua daerah, namun diharapkan dapat menembus pasar provinsi apabila memiliki modal yang cukup dalam pengembangan strategi khususnya koneksi atau lobi terhadap pasar.

c. Posisi Pasar Positioning

Hal yang dilakukan dalam menempatkan posisi pasar dengan cara menempatkan produk sebagai produk organik yang pertama sekali dikembangkan dan dihasilkan langsung oleh peternak di daerah Simalungun dan sekitarnya. Sehingga diharapkan posisi produk dalam padangan konsumen merupakan produk yang bermanfaat dan bermutu tinggi serta merupakan produk lokal yang membanggakan.

d. Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran yang dilaksanakan lembaga PPPM-HKI antara lain adalah: 1 Produk product Kekuatan yang dimiliki oleh lembaga PPPM-HKI bidang peternakan beserta anggota adalah membudidayakan ternak ayam kampung dengan sistem organik. Ayam kampung organik jika diamati tidak berbeda dengan ayam kampung lainnya dari segi kandungan gizi dan ciri-ciri fisik ayam tersebut, namun hal yang membedakan adalah sistem pemeliharaan secara intensif dengan penerapan sistem manajemen peternakan organik. Keistimewaan ayam kampung Universitas Sumatera Utara organik adalah kandungan gizi yang tertdapat dalam daging maupun lebih tinggi dibandingkan dengan ayam kampung yang dihasilkan dari budidaya konvensional, lebih aman konsumsi karena tidak mengandung residu kimia sehingga menjamin kesehatan terjaga. Produk ayam kampung organik merupakan produk organik pertama yang dikembangkan dan dihasilkan oleh peternak lokal di wilayah kabupaten Simalungun dan menempatkan produk sebagai komoditi unggulan dengan berbagai peluang yang dapat dimanfaatkan. Kelemahan dari produk ini adalah belum memiliki merk karena masih menjual ayam hidup hanya masih dipasarkan di pasar tradisional. Kelemahan yang lain, sertifikat organik yang menyatakan ayam kampung organik hasil budidaya lembaga PPPM-HKI beserta anggota dampingan adalah benar produk organik karena dihasilkan berdasarkan penerapan sistem peternakan organik. Hal ini disebabkan pemerintah belum menaru h perhatian terhadap keberadaan produk tersebut sehingga mengurangi keunggulan bersaing produk. 2 Harga price Strategi penetapan harga produk ayam kampung organik berdasarkan biaya produksi. Struktur biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Dalam menentukan harga pokok penjualan dihitung berdasarkan besar biaya penyusutan kandang beserta biaya penyusutan peralatan lainnya yang merupakan biaya tetap, sedangkan biaya variabel terdiri dari biaya pakan, ramuan herbal, DOC, dan tenaga kerja. Universitas Sumatera Utara Saat ini harga jual ayam kampung organik berkisar Rp 35.000-40.000ekor dengan berat 800-900 grekor, harga tersebut masih mengikuti harga pasar dengan maksud dan tujuan untuk menarik minat konsumen sehingga mampu bersaing dengan produk daging ayam lainnya di pasar. Keuntungan yang diperoleh setiap ekor ayam sekitar 40-50. 3 Saluran Distribusi place Saluran distribusi yang dijalan oleh lembaga PPPM -HKI, antara lain:  Pedagang besar pengumpul Pedagang yang menjual ayam dalam kondisi hidup. Sistem pembelian dan penjualannya dilakukan secara tunai. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui kapasitas pembelian ayam yang dilakukan pedagang besar langsung dari peternak skala besar dengan pengawasan oleh lembaga.  Pedagang kecil pengecer Pedagang ini menjual langsung ke konsumen secara eceran sesuai kebutuhan. Pedagang ini adalha pedagang ayam yang melakukan aktivitas penjual di pasara tradisional. Pedagang jenis ini melakukan pembelian ayam dengan datang langsung ke lokasi peternakan.  Penjualan langsung Cara ini banyak dilakukan oleh peternak skala menengah yaitu dengan menjual langsung kepada konsumen dan biasanya pembeli dengan kebutuhan besar seperti rumah makan dan usaha pengolahan makanan lain be rbahan dasar ayam kampung. Universitas Sumatera Utara 4 Promosi promotion Promosi merupakan kunci penting dalam program pemasaran. Kegiatan promosi akan memberikan gambaran citra produk kepada konsumen. Kegiatan promosi yang dilakukan lembaga PPPM -HKI beserta anggota dampingan dalam memasarkan produk diakui masih sangat kurang, sehingga ayam kampung organik belum banyak diketahui oleh masyarakat sebagai salah satu produk yang berkualitas, sehat dan aman konsumsi. Kegiatan promosi yang dilakukan saat ini adalah komunikasi dari mulut ke mulut. Hal ini sangat kurang efektif jika di lihat dari sisi persaingan, selain produk yang belum bisa dijangkau oleh seluruh kalangan konsumen, produk ayam kampung organik masih kalah saing dari segi jumlah yang tersedia di pasar, padahal tingkat permintaan terhadap produk cukup tinggi.

4.2.2 Analisis Lingkungan Eksternal